Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ikut meninjau mengatakan, dari segi pembiayaan sejauh ini tidak ada kendala dan hampir selesai. Dia menyatakan, apabila dibutuhkan anggaran tambahan untuk meningkatkan kapasitas, kemungkinan dapat melibatkan pihak swasta.
“Kalau tadi bertujuan menyelesaikan tambahan yang sampai ke Binjai maupun Belawan, itu bisa menggunakan dana swasta. Nanti dibuatkan struktur pembiayaannya,” ujar Sri Mulyani.
Dengan begitu, kata dia, pembangunan proyek ini tidak terkendala dan bisa membangun lebih banyak karena anggaran Kementerian Perhubungan terbatas setiap tahunnnya. “LRT salah satu yang kita bayangkan di Medan. Struktur pembiayaannya asumsi subsidi tarif, artinya menggunakan sistem pengembalian selama 10 tahun. Jadi, masyarakat tetap bisa, proyek tetap berjalan namun ada bagian pemerintah yang dibayar selama 10 tahun itu,” paparnya.
Dia menambahkan, tidak perlu menganggarkan sepenuhnya untuk menyelesaikan suatu proyek yang besar. Sebab, dalam proyek yang besar dan ditargetkan selesai dalam beberapa tahun menguras anggaran. “Kemungkinan menggandeng swasta bisa saja, dan kita menghitung bagaimana mencicilnya untuk mengembalikannya,” pungkasnya.
Sementara itu Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengaku tidak sabar melihat proyek ini segera tuntas agar dapat dimanfaatkan secara luas bagi masyarakat, baik warga Medan maupun pengunjung Kota Medan.
Eldin yakin, hadirnya peningkatan layanan moda transportasi dari Bandara Kualanamu menuju Medan akan semakin meningkatkan iklim investasi yang ada di Kota Medan dan tentunya ini akan sangat berdampak sangat positif bagi perekonomian Kota Medan sebagai Pintu Gerbang Perekonomian Indonesia di Bagian Barat karena akses dari bandara ke Kota Medan semakin cepat dan nyaman.
Menurutnya, perbaikan berbagai sektor infrastruktur Kota akan semakin memberikan ketertarikan dan keyakinan bagi investor lokal, nasional hingga mancanegara untuk menanamkan modalnya di Kota Medan. (ris/prn/adz)