29 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Sopir Ekspedisi Marga Siregar Ini Dibakar Hidup-hidup

Foto: Sormin/PM
Roi Siregar saat mendatangi Polsek Percut Sei Tuan (kiri), dan usai divisum di RS Haji Medan (kanan), Jumat (17/3/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai sopir ekspedisi, Roi Siregar (27) benar-benar bernasib apes. Karena barang berupa white copy, kopi ABC, dan lainnya hilang sebanyak 513 kardus, dia dianiaya dan dibakar.

Kasus penganiayaan itu telah dilaporkan warga Jalan Sibolga, Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, ini ke Polsek Percut Sei Tuan, Jumat (17/3) pukul 16.30 wib.

Kepada wartawan di RS Haji Medan saat hendak visum, pemuda ini mengatakan bahwa sebanyak 2.000 kardus barang dalam truknya diangkut dari Surabaya. Dia berangkat pada Jumat (3/3) lalu.

Rabu (8/3), truk yang dikemudikannya terbalik di Sipirok hingga barang-barang ada yang tumpah di jalan. Setelah mengutip dan memuat barang-barang itu kembali ke truk, dia melanjutkan perjalanan ke Medan bersama seorang kerneknya.

Kamis (9/3) malam, truknya kembali terbalik di Batu Gajah, Tiga Dolok, Simalungun. Sehari beristirahat disana, mereka berangkat lagi menuju Medan.

Setiba di Medan, Roi melaju ke gudang Jalan Besar Tembung, Deliserdang, untuk menyimpan barang bawaannya. Namun ketika muatan dibongkar dan dilakukan penghitungan pada Senin (13/3), ternyata jumlah barang bawaannya berkurang sebanyak 513 kardus.

Pemilik gudang berinisial Jo menanyakan kepada Roi ke mana barang tersebut. Merasa tak bersalah, Roi mengaku tidak tahu karena tak ada menjual barang bawaannya tersebut.

Tidak mau dipersalahkan pemilik barang, Jo menelepon pihak perusahaan yang menggunakan jasa ekspedisi. Sambil menunggu perwakilan pemilik barang, Roi ditahan di gudang penyimpanan selama tiga hari.

Kamis (14/3) sore, perwakilan pemilik barang tiba di Medan. Pria berkulit gelap (mirip Tamil) yang identitasnya tak diketahui, langsung bertindak brutal. Roi dianiaya supaya mengakui kemana barang yang hilang dijual.

Korban tetap dengan pengakuan awalnya (tidak tahu dan tidak ada menjual). Kesal, pelaku menyiramkan bensin ke perut dan kedua kaki korban. Berikutnya dia mengambil mancis dan membakar korban.

Foto: Sormin/PM
Roi Siregar saat mendatangi Polsek Percut Sei Tuan (kiri), dan usai divisum di RS Haji Medan (kanan), Jumat (17/3/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai sopir ekspedisi, Roi Siregar (27) benar-benar bernasib apes. Karena barang berupa white copy, kopi ABC, dan lainnya hilang sebanyak 513 kardus, dia dianiaya dan dibakar.

Kasus penganiayaan itu telah dilaporkan warga Jalan Sibolga, Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, ini ke Polsek Percut Sei Tuan, Jumat (17/3) pukul 16.30 wib.

Kepada wartawan di RS Haji Medan saat hendak visum, pemuda ini mengatakan bahwa sebanyak 2.000 kardus barang dalam truknya diangkut dari Surabaya. Dia berangkat pada Jumat (3/3) lalu.

Rabu (8/3), truk yang dikemudikannya terbalik di Sipirok hingga barang-barang ada yang tumpah di jalan. Setelah mengutip dan memuat barang-barang itu kembali ke truk, dia melanjutkan perjalanan ke Medan bersama seorang kerneknya.

Kamis (9/3) malam, truknya kembali terbalik di Batu Gajah, Tiga Dolok, Simalungun. Sehari beristirahat disana, mereka berangkat lagi menuju Medan.

Setiba di Medan, Roi melaju ke gudang Jalan Besar Tembung, Deliserdang, untuk menyimpan barang bawaannya. Namun ketika muatan dibongkar dan dilakukan penghitungan pada Senin (13/3), ternyata jumlah barang bawaannya berkurang sebanyak 513 kardus.

Pemilik gudang berinisial Jo menanyakan kepada Roi ke mana barang tersebut. Merasa tak bersalah, Roi mengaku tidak tahu karena tak ada menjual barang bawaannya tersebut.

Tidak mau dipersalahkan pemilik barang, Jo menelepon pihak perusahaan yang menggunakan jasa ekspedisi. Sambil menunggu perwakilan pemilik barang, Roi ditahan di gudang penyimpanan selama tiga hari.

Kamis (14/3) sore, perwakilan pemilik barang tiba di Medan. Pria berkulit gelap (mirip Tamil) yang identitasnya tak diketahui, langsung bertindak brutal. Roi dianiaya supaya mengakui kemana barang yang hilang dijual.

Korban tetap dengan pengakuan awalnya (tidak tahu dan tidak ada menjual). Kesal, pelaku menyiramkan bensin ke perut dan kedua kaki korban. Berikutnya dia mengambil mancis dan membakar korban.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/