31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Kabut Asap Menipis, Sekolah Bakal Aktif Kembali

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Pihak sekolah SDN Percobaan memasang pengumuman libur bagi siswa akibat kabut asap di Jalan Sei Petani Medan, Senin (26/10). Dinas Pendidikan Kota Medan memberikan instruksi kepada pihak sekolah untuk mengambil keputusan meliburkan siswa akibat kondisi polusi asap kebakaran hutan dan lahan dalam level tidak sehat, hingga Selasa 27 Oktober 2015.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Pihak sekolah SDN Percobaan memasang pengumuman libur bagi siswa akibat kabut asap di Jalan Sei Petani Medan, Senin (26/10). Dinas Pendidikan Kota Medan memberikan instruksi kepada pihak sekolah untuk mengambil keputusan meliburkan siswa akibat kondisi polusi asap kebakaran hutan dan lahan dalam level tidak sehat, hingga Selasa 27 Oktober 2015.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabut asap kiriman yang menganggu penerbangan dan aktivitas belajar-mengajar di sejumlah kabupaten/kota di Sumut berangsur membaik. Dinas Pendidikan Kota Medan berencana akan kembali mengaktifkan proses belajar mengajar pada Rabu (28/10) besok. Itu pun dengan catatan, apabila kondisi cuaca di kota ini mulai membaik.

“Rencana kita kalau memang tidak ada halangan, Rabu besok anak-anak sudah bisa kembali bersekolah,” ujar Sekretaris Disdik Medan Ramlan Tarigan kepada Sumut Pos, Senin (26/10).

Menurut Ramlan, koordinasi dengan lintas sektoral seperti Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup (BLH), dan Badan Meteorologi, Klematologi dan Geofisika (BMKG) tetap pihaknya lakukan. Informasi terkini, sebut dia, kadar ketebalan asap pada Senin (26/10) kemarin, sedikit menurun dari hari sebelumnya.

“Kita tetap berkoordinasi dengan BLH dan juga dinas lainnya terkait permasalahan asap ini. Menurut info yang kita terima dari BLH Kota Medan, pada hari ini (Senin) ada penurunan kadar asap. Angkanya dari 600 turun ke 500, jadi ada penurunan 100,” ujar Ramlan.

Menurut Ramlan, meskipun karena persoalan asap ini para siswa diliburkan selama beberapa hari, namun diharapkan tetap belajar dengan baik di rumah. Dia menambahkan, kebijakan meliburkan para pelajar di Kota Medan, disebabkan persoalan udara akibat asap, yang sudah masuk pada level berbahaya jika dihirup masyarakat, terutama kalangan pelajar.

“Kami berharap anak-anak tetap jaga kesehatan dan pergunakan waktu libur ini untuk belajar dengan baik di rumah. Karena kita tahu udara di luar sangat berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.

Kebijakan meliburkan anak-anak sekolah juga dilakukan di Deliserdang, Simalungun dan Serdangbedagai.

Di Deliserdang, siswa setingkat PAUD, SD, SMP dan SMA Negeri maupun Swasta diliburkan selama dua hari, mulai Senin (26/10) hingga Selasa (27/10). Kebijakan itu tertuang melalui Surat Edaran Bupati Deliserdang No : 421/4082 tentang libur sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Deliserdang, Misran Sihaloho menyatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan kebijakan meliburkan siswa itu.

Menurut dia, sosialisasi itu sudah dilakukan kepada KUPT Disdikpora Deliserdang di 22 kecamatan, dan selanjutnya disampaikan kepada kepala-kepala sekolah.

“Tadi malam (Minggu), kebijakan meliburkan seluruh sekolah ini disosialisasikan, libur selama dua hari,” sebutnya.

Sementara, aktivitas penerbangan di KNIA mulai normal menyusul jarak pandang yang berangsur membaik. kendati begitu sejumlah pesawat masih kesulitan diterbangkan ke Pekanbaru, Gunungsitoli, dan Sibolga.

“Yang penting di KNIA tidak ada masalah. Bandara tempat kita aman, kemarin iya banyak. Saat ini visibility 3.000 meter,” ujarnya.

Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan, Herson mengakui aktivitas penerbangan di bandara berkode internasional KNO itu sudah berbeda dibandingkan Minggu (25/10) lalu, dimana Otban Wilayah II Medan sempat menerbitkan notam (pemberitahuan) dalam dunia penerbangan.

“Mudah-mudahan normal agar tak ada yang dirugikan, baik penumpang, airlines maupun operator,” pungkasnya.

Terkait penanggulangan asap, Polda Sumut mengerahkan 110 personel Brimob untuk membantu Polda Riau dalam memadamkan api di hutan terbakar. Pengiriman pasukan itu dilaksanakan pada Minggu (25/10).

Dalam acara silaturahim dengan pimpinan redaksi dan reporter yang bertugas di Polda Sumut di Resto Jimbaran Jalan Pattimura, Senin (26/10), Kapolda Sumut Irjen Ngadino menyebutkan, bantuan personel untuk memadamkan api di kebakaran hutan di Riau dijadwalkan berlangsung satu bulan.

Dikatakan dia, personel akan ditugaskan secara bergantian untuk menjaga kesehatan selama bertugas di lapangan. Hanya saja untuk pergantian itu, disebutkan akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

“Di sana kan banyak asap. Jadi rotasi personel itu perlu, ” tukasnya.

Kabid Humas Kombes Helfi Assegaf menjelaskan jika personel yang dikirimkan ke Riau dibagi dua tim di dua titik lokasi.

Satu tim di lokasi pemadaman yang dipimpin oleh Kapolres di Simpang Koperasi Lahan Suaka Marga Satwa, Kecamatan Teluk Meranti. Satu tim lagi membantu pemadaman di Blok Ox Tanjung Puyuh Kecamatan Kerumutan, Riau. ”Di sana, pemadaman dipimpin Ipda Riswanto, ” ungkap Helfi. (ted/prn/ain/val)

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Pihak sekolah SDN Percobaan memasang pengumuman libur bagi siswa akibat kabut asap di Jalan Sei Petani Medan, Senin (26/10). Dinas Pendidikan Kota Medan memberikan instruksi kepada pihak sekolah untuk mengambil keputusan meliburkan siswa akibat kondisi polusi asap kebakaran hutan dan lahan dalam level tidak sehat, hingga Selasa 27 Oktober 2015.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Pihak sekolah SDN Percobaan memasang pengumuman libur bagi siswa akibat kabut asap di Jalan Sei Petani Medan, Senin (26/10). Dinas Pendidikan Kota Medan memberikan instruksi kepada pihak sekolah untuk mengambil keputusan meliburkan siswa akibat kondisi polusi asap kebakaran hutan dan lahan dalam level tidak sehat, hingga Selasa 27 Oktober 2015.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabut asap kiriman yang menganggu penerbangan dan aktivitas belajar-mengajar di sejumlah kabupaten/kota di Sumut berangsur membaik. Dinas Pendidikan Kota Medan berencana akan kembali mengaktifkan proses belajar mengajar pada Rabu (28/10) besok. Itu pun dengan catatan, apabila kondisi cuaca di kota ini mulai membaik.

“Rencana kita kalau memang tidak ada halangan, Rabu besok anak-anak sudah bisa kembali bersekolah,” ujar Sekretaris Disdik Medan Ramlan Tarigan kepada Sumut Pos, Senin (26/10).

Menurut Ramlan, koordinasi dengan lintas sektoral seperti Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup (BLH), dan Badan Meteorologi, Klematologi dan Geofisika (BMKG) tetap pihaknya lakukan. Informasi terkini, sebut dia, kadar ketebalan asap pada Senin (26/10) kemarin, sedikit menurun dari hari sebelumnya.

“Kita tetap berkoordinasi dengan BLH dan juga dinas lainnya terkait permasalahan asap ini. Menurut info yang kita terima dari BLH Kota Medan, pada hari ini (Senin) ada penurunan kadar asap. Angkanya dari 600 turun ke 500, jadi ada penurunan 100,” ujar Ramlan.

Menurut Ramlan, meskipun karena persoalan asap ini para siswa diliburkan selama beberapa hari, namun diharapkan tetap belajar dengan baik di rumah. Dia menambahkan, kebijakan meliburkan para pelajar di Kota Medan, disebabkan persoalan udara akibat asap, yang sudah masuk pada level berbahaya jika dihirup masyarakat, terutama kalangan pelajar.

“Kami berharap anak-anak tetap jaga kesehatan dan pergunakan waktu libur ini untuk belajar dengan baik di rumah. Karena kita tahu udara di luar sangat berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.

Kebijakan meliburkan anak-anak sekolah juga dilakukan di Deliserdang, Simalungun dan Serdangbedagai.

Di Deliserdang, siswa setingkat PAUD, SD, SMP dan SMA Negeri maupun Swasta diliburkan selama dua hari, mulai Senin (26/10) hingga Selasa (27/10). Kebijakan itu tertuang melalui Surat Edaran Bupati Deliserdang No : 421/4082 tentang libur sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Deliserdang, Misran Sihaloho menyatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan kebijakan meliburkan siswa itu.

Menurut dia, sosialisasi itu sudah dilakukan kepada KUPT Disdikpora Deliserdang di 22 kecamatan, dan selanjutnya disampaikan kepada kepala-kepala sekolah.

“Tadi malam (Minggu), kebijakan meliburkan seluruh sekolah ini disosialisasikan, libur selama dua hari,” sebutnya.

Sementara, aktivitas penerbangan di KNIA mulai normal menyusul jarak pandang yang berangsur membaik. kendati begitu sejumlah pesawat masih kesulitan diterbangkan ke Pekanbaru, Gunungsitoli, dan Sibolga.

“Yang penting di KNIA tidak ada masalah. Bandara tempat kita aman, kemarin iya banyak. Saat ini visibility 3.000 meter,” ujarnya.

Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan, Herson mengakui aktivitas penerbangan di bandara berkode internasional KNO itu sudah berbeda dibandingkan Minggu (25/10) lalu, dimana Otban Wilayah II Medan sempat menerbitkan notam (pemberitahuan) dalam dunia penerbangan.

“Mudah-mudahan normal agar tak ada yang dirugikan, baik penumpang, airlines maupun operator,” pungkasnya.

Terkait penanggulangan asap, Polda Sumut mengerahkan 110 personel Brimob untuk membantu Polda Riau dalam memadamkan api di hutan terbakar. Pengiriman pasukan itu dilaksanakan pada Minggu (25/10).

Dalam acara silaturahim dengan pimpinan redaksi dan reporter yang bertugas di Polda Sumut di Resto Jimbaran Jalan Pattimura, Senin (26/10), Kapolda Sumut Irjen Ngadino menyebutkan, bantuan personel untuk memadamkan api di kebakaran hutan di Riau dijadwalkan berlangsung satu bulan.

Dikatakan dia, personel akan ditugaskan secara bergantian untuk menjaga kesehatan selama bertugas di lapangan. Hanya saja untuk pergantian itu, disebutkan akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

“Di sana kan banyak asap. Jadi rotasi personel itu perlu, ” tukasnya.

Kabid Humas Kombes Helfi Assegaf menjelaskan jika personel yang dikirimkan ke Riau dibagi dua tim di dua titik lokasi.

Satu tim di lokasi pemadaman yang dipimpin oleh Kapolres di Simpang Koperasi Lahan Suaka Marga Satwa, Kecamatan Teluk Meranti. Satu tim lagi membantu pemadaman di Blok Ox Tanjung Puyuh Kecamatan Kerumutan, Riau. ”Di sana, pemadaman dipimpin Ipda Riswanto, ” ungkap Helfi. (ted/prn/ain/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/