“Meski begitu, saya merasa senang karena anak saya lahir dengan keadaan sehat dan istri saya juga sehat,” tandas pria yang tinggal di Jalan Pukat Harimau Gang Aneka, Medan Tembung itu.
Terpisah, Kasubbag Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengatakatan, ada dua bayi yang lahir di RSUD dr Pirngadi Medan tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia. Dijelaskan Edison, pertama adalah bayi berjenis kelamin laki-laki, dari pasangan Jekenda (30), dan Ade Wahyuni (21), warga Jalan Jermal, Medan Denai. Bayi memiliki Berat Badan 2.500 Gram itu, disebut Edison lahir pukul 00.00 WIB juga dengan cara sesar.
Selanjutnya, kata Edison, adalah bayi dari pasangan Amris Nasution (dan Nursakinah, lahir pukul 08.40 WIB. Dikatakan Edison, jika bayi yang juga berjenis kelamin laki-laki itu, memiliki berat badan 3.500 Gram. Dikatakan Edison, kedua bayi itu masih berada di ruang bayi dan kedua Ibu dari bayi itu masih di ruang rawat inap.
Sementara di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, bayi yang lahir di Hari Ulang Tahun ke-72 Republik Indonesia cuma satu orang. Bayi yang dilahirkan Nurida (32), pada Kamis (17/8) puku 11.21 WIB itu berjenis kelamin perempuan. Bayi itu memiliki Berat Badan 650 Gram. Sayang, karena ada permasalahan pada kehamilan, bayi malang itupun meninggal dunia.
Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting melalui Seorang Staf, Rosa Simanjuntak ketika dikonfirmasi Sumut Pos mengakui hal itu. “Bayi yang lahir itupun, sudah meninggal pukul 13.00 WIB. Memang kondisi umum bayi itu buruk,” ujar Rosa.
Sementara di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Stella Maris, bayi yang lahir pada HUT Republik Indonesia, berjumlah 31. Dari jumlah itu, 13 orang bayi berjenis kelamin laki-laki dan 18 orang bayi berjenis kelamin perempuan. Hal itu dikatakan Menejer Marketing RSIA Stella Maris, Halina Wongso saat dikonfirmasi Sumut Pos.
Sementara, sedikitnya 14 bayi lahir di dua rumah sakit di Kota Binjai pada hari spesial ini. Delapan bayi lahir di Rumah Sakit Bidadari dan enam di Rumah Sakit Sylvani. Pemilik RS Sylvani, Dr Soegianto mengatakan, hingga pukul 15.22 WIB, enam bayi lahir dengan cara operasi sesar, sedangkan enam ibu bayi lainnya menunggu antrean untuk dioperasi.
“Lima pasien lain juga berencana untuk melahirkan secara sesar hari ini,” katanya di RS Sylvani, Kebun Lada.
Menurutnya, bayi yang akan dilahirkan pada 17 Agustus harus memenuhi beberapa syarat di antaranya berusia minimal 37 minggu dan memiliki berat badan minimal 2.500 gram. “Kalau persyaratannya tidak memenuhi kami tidak melakukan cesar,” katanya.
Sedangkan di RS Bidadari, ada delapan bayi yang lahir. Enam secara sesar dan satu secara normal. Pemilik bayi yang lahir normal, Angginta mengaku kaget memiliki bayi yang lahir pada 17 Agustus. Dia juga mengaku tidak merencanakan melahirkan di tanggal yang menjadi hari kelahiran Republik Indonesia ini.(ain/adz)