30.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Sendirian di Rumah, Mahasiswi USU Disekap Maling

Foto: Well/PM Rumah mahasiswi USU korban penyekapan di Jalan Amir Hamzah.
Foto: Well/PM
Rumah mahasiswi USU korban penyekapan di Jalan Amir Hamzah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sendirian di rumah, Dinda Morelova (22) mahasiswi semester IV jurusan Hukum Universitas Sumatera Utara disekap maling yang menyatroni rumahnya di Jl. T Amir Hamzah No 17, Kel, Sei Agul Medan, Rabu (17/9) sekira pukul 17.00 WIB.

Penyekapan ini bermula saat Dinda curiga mendengar suara berisik di rumahnya. Yakin ada yang beres, Dinda pun berniat memeriksanya. Kala itu korban memergoki seorang pria tak dikenal tengah sibuk mengacak-acak seisi rumahnya.

Takut aksinya ketahuan, pelaku langsung menangkap dan menyekap korban dalam kamar. Menurut Sudino (40), sopir keluarga korban mengaku, selain disekap Dinda juga dianiaya pelaku dan mengancam bunuh korban jika berteriak. Tak mau mati konyol, korban pun ‘mempersilahkan’ pelaku mengambil barang-barang berharga milik keluarganya.

“Katanya sempat dipukul sama pelaku dalam kamar, jadi disitu ya dia (korban) diam saja dan pasrah waktu pelaku mengambil barang-barang,” katanya

Diduga, pelaku masuk setelah memanjat ruko kosong berlantai III yang berada tepat di sebelah rumah korban. Setelah merusak pintu belakang. Atas peristiwa itu, korban kehilangan 2 unit laptop merk asus dan 1 handphone anroid. Kemudian pelaku meninggalkan lokasi dan membiarkan korban berada didalam kamar dalam keadaan terkunci dari luar.

Korban baru berhasil lolos dari sekapan setelah dirinya menelepon ibunya dr Terlia Boel yang tengah berada di luar rumah. Saat itu pula, pihak keluarga menghubungi Polsek Medan Barat dan melaporkan kasus pencurian disertai penyekapan itu.

“Masih syok korban, namanya disekap dan sempat dipukuli ya wajar saja syok. Pelaku katanya 1 orang, cuma dia belum tahu betul siapa karena begitu dipergoki dia langsung disekap dalam kamar,” kata Aiptu Neliyana yang merupakan kerabat korban saat mendatangi lokasi.

Info lain, sehari-hari rumah berlantai I tersebut dihuni oleh 3 orang yakni Dinda beserta ibunya dr Terlia dan abangnya bernama Kiki, sementara ayah korban berada di Jakarta lantaran bekerja sebagai Auditor BPK. Amatan di lokasi, masih tampak personel Reskrim Polsek Medan Barat mondar-mandir di lokasi dan sekitar ruko kosong di sebelah kediaman korban.

Korban yang masih syok tampak dipeluk kerabat keluarganya di dalam rumah, dan belum bersedia memberikan keterangan soal kronologis kejadian pencurian berujung penyekapan tersebut dengan alasan masih trauma. Begitu pula dengan ibu dan kerabat keluarga lainnya yang belum bersedia menceritakan soal kejadian tersebut. Salah seorang rekan kuliah korban mengatakan jika korban dipukuli pelaku yang meminta agar Dinda menyerahkan barang-barang miliknya. Dikatakan wanita yang seumuran dengan korban ini, jika Dinda memergoki 1 orang pelaku namun tak begitu jelas melihat pelaku lantaran ketakutan.

“Waktu dipergoki, dia sudah takut duluan. Makanya katanya dia tak begitu kenal betul sama pelaku. Dia kehilangan 2 laptop sama 1 handphone, masih trauma sekali dia, masih nangis-nangis aja, usai sholat Azhar dia disekap, sampai sore sekitar 3 jam juga bang,” kata rekan korban yang hendak meninggalkan kediaman korban. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Barat AKP Simeon Sembiring mengaku belum mengetahui soal aksi penyekapan tersebut. “Belum ada informasi ke saya, saya cek dulu ya,” katanya.(wel/deo)

Foto: Well/PM Rumah mahasiswi USU korban penyekapan di Jalan Amir Hamzah.
Foto: Well/PM
Rumah mahasiswi USU korban penyekapan di Jalan Amir Hamzah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sendirian di rumah, Dinda Morelova (22) mahasiswi semester IV jurusan Hukum Universitas Sumatera Utara disekap maling yang menyatroni rumahnya di Jl. T Amir Hamzah No 17, Kel, Sei Agul Medan, Rabu (17/9) sekira pukul 17.00 WIB.

Penyekapan ini bermula saat Dinda curiga mendengar suara berisik di rumahnya. Yakin ada yang beres, Dinda pun berniat memeriksanya. Kala itu korban memergoki seorang pria tak dikenal tengah sibuk mengacak-acak seisi rumahnya.

Takut aksinya ketahuan, pelaku langsung menangkap dan menyekap korban dalam kamar. Menurut Sudino (40), sopir keluarga korban mengaku, selain disekap Dinda juga dianiaya pelaku dan mengancam bunuh korban jika berteriak. Tak mau mati konyol, korban pun ‘mempersilahkan’ pelaku mengambil barang-barang berharga milik keluarganya.

“Katanya sempat dipukul sama pelaku dalam kamar, jadi disitu ya dia (korban) diam saja dan pasrah waktu pelaku mengambil barang-barang,” katanya

Diduga, pelaku masuk setelah memanjat ruko kosong berlantai III yang berada tepat di sebelah rumah korban. Setelah merusak pintu belakang. Atas peristiwa itu, korban kehilangan 2 unit laptop merk asus dan 1 handphone anroid. Kemudian pelaku meninggalkan lokasi dan membiarkan korban berada didalam kamar dalam keadaan terkunci dari luar.

Korban baru berhasil lolos dari sekapan setelah dirinya menelepon ibunya dr Terlia Boel yang tengah berada di luar rumah. Saat itu pula, pihak keluarga menghubungi Polsek Medan Barat dan melaporkan kasus pencurian disertai penyekapan itu.

“Masih syok korban, namanya disekap dan sempat dipukuli ya wajar saja syok. Pelaku katanya 1 orang, cuma dia belum tahu betul siapa karena begitu dipergoki dia langsung disekap dalam kamar,” kata Aiptu Neliyana yang merupakan kerabat korban saat mendatangi lokasi.

Info lain, sehari-hari rumah berlantai I tersebut dihuni oleh 3 orang yakni Dinda beserta ibunya dr Terlia dan abangnya bernama Kiki, sementara ayah korban berada di Jakarta lantaran bekerja sebagai Auditor BPK. Amatan di lokasi, masih tampak personel Reskrim Polsek Medan Barat mondar-mandir di lokasi dan sekitar ruko kosong di sebelah kediaman korban.

Korban yang masih syok tampak dipeluk kerabat keluarganya di dalam rumah, dan belum bersedia memberikan keterangan soal kronologis kejadian pencurian berujung penyekapan tersebut dengan alasan masih trauma. Begitu pula dengan ibu dan kerabat keluarga lainnya yang belum bersedia menceritakan soal kejadian tersebut. Salah seorang rekan kuliah korban mengatakan jika korban dipukuli pelaku yang meminta agar Dinda menyerahkan barang-barang miliknya. Dikatakan wanita yang seumuran dengan korban ini, jika Dinda memergoki 1 orang pelaku namun tak begitu jelas melihat pelaku lantaran ketakutan.

“Waktu dipergoki, dia sudah takut duluan. Makanya katanya dia tak begitu kenal betul sama pelaku. Dia kehilangan 2 laptop sama 1 handphone, masih trauma sekali dia, masih nangis-nangis aja, usai sholat Azhar dia disekap, sampai sore sekitar 3 jam juga bang,” kata rekan korban yang hendak meninggalkan kediaman korban. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Barat AKP Simeon Sembiring mengaku belum mengetahui soal aksi penyekapan tersebut. “Belum ada informasi ke saya, saya cek dulu ya,” katanya.(wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/