30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Puluhan Siswa SMKN 1 Kesurupan di Sekolah

Sejumlah siswa SMKN 1 Rantau Utara kerasukan.
Sejumlah siswa SMKN 1 Rantau Utara kerasukan.

RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO – Puluhan siswa SMKN 1 Rantau Utara kesurupan saat mengikuti pelajaran di dalam kelas, Selasa (17/9) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB. Pihak sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih awal. Peristiwa kerasukan terjadi sejak Senin (16/9).

“Hari Senin, ada sepuluh orang siswa yang kesurupan. Hari ini kita perkirakan ada dua puluh siswa yang kesurupan,” ujar Febrika Wulandari (17), salah seorang siswi di sekolah itu.

Para siswa yang kerasukan bergantian berteriak tak sadarkan diri. Hal itu membuat para guru dan siswa lainnya panik. “Takutlah kita bang, karena mereka yang kerasukan itu berteriak-teriak. Bahkan ada yang seperti mau menerkam,” ungkap Febrika.

Mengatasi kejadian itu, para guru memanggil orangtua siswa yang kerasukan untuk membawa pulang anaknya ke rumah. “Ya, sebagian sudah dibawa pulang oleh keluarganya, sebagian lagi masih kita coba sadarkan,” ujar T Br Simbolon, salah seorang guru SMKN 1 Rantau Utara yang ditemui di lokasi kejadian.

Ia mengaku tidak mengetahui pasti apa penyebab kerasukan yang dialami para siswa itu. “Tapi peristiwa ini persis terjadi setelah sejumlah siswa kita pulang mengikuti perkemahan pramuka di Desa Aek Goti, Kecamatan Silangkitang, Labusel, pada 11 hingga 14 September,” bebernya.

Kejadian ini mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah itu, hingga pihak sekolah memutuskan memulangkan siswa lebih awal. “Kita perkirakan ada ratusan siswa yang kerasukan secara bergantian saat kita menggelar acara perkemahan di Desa Aek Goti,” ujar salah seorang Pelatih Pramuka SMPN 2 Rantau Selatan, Nuraidil Fahmi Nasution, menguatkan dugaan T br Simbolon yang dikonfirmasi, Selasa (17/9).

Acara perkemahan wisata Pramuka yang diikuti siswa tingkat SD, SMP dan SMA se-Kabupaten Labuhanbatu Raya itu dihebohkan peristiwa kerasukan sejak Kamis (11/9) malam, yakni di malam pertama dimulainya perkemahan.

“Tapi pada malam jumat itu hanya baru beberapa orang siswa yang kerasukan,” ujarnya.

Sejumlah siswa yang kerasukan disadarkan para kakak-kakak pembina pramuka yang mempunyai keahlian supranatural. Namun peristiwa terus berlanjut. Puncaknya, pada Sabtu (13/9) malam, saat para siswa anggota pramuka itu mengikuti acara renungan dengan mengelilingi api unggun. “Pas malam bakar api unggun itu, ada sekitar seratus siswa yang kerasukan secara bergantian. Kita pun mulai panik,” ucapnya.

Kejadian di lokasi perkemahan diduga menjadi penyebab puluhan siswa SMKN 1 Rantau Utara kerasukan di sekolah. Diduga mereka diikuti roh halus dari perkemahan di Desa Aek Goti tersebut. “Mungkin ada dari mereka yang ngomong sembarangan atau buang air sembarangan. Tapi kita bisa pastikanlah,” tandasnya. (nik/bd)

Sejumlah siswa SMKN 1 Rantau Utara kerasukan.
Sejumlah siswa SMKN 1 Rantau Utara kerasukan.

RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO – Puluhan siswa SMKN 1 Rantau Utara kesurupan saat mengikuti pelajaran di dalam kelas, Selasa (17/9) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB. Pihak sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih awal. Peristiwa kerasukan terjadi sejak Senin (16/9).

“Hari Senin, ada sepuluh orang siswa yang kesurupan. Hari ini kita perkirakan ada dua puluh siswa yang kesurupan,” ujar Febrika Wulandari (17), salah seorang siswi di sekolah itu.

Para siswa yang kerasukan bergantian berteriak tak sadarkan diri. Hal itu membuat para guru dan siswa lainnya panik. “Takutlah kita bang, karena mereka yang kerasukan itu berteriak-teriak. Bahkan ada yang seperti mau menerkam,” ungkap Febrika.

Mengatasi kejadian itu, para guru memanggil orangtua siswa yang kerasukan untuk membawa pulang anaknya ke rumah. “Ya, sebagian sudah dibawa pulang oleh keluarganya, sebagian lagi masih kita coba sadarkan,” ujar T Br Simbolon, salah seorang guru SMKN 1 Rantau Utara yang ditemui di lokasi kejadian.

Ia mengaku tidak mengetahui pasti apa penyebab kerasukan yang dialami para siswa itu. “Tapi peristiwa ini persis terjadi setelah sejumlah siswa kita pulang mengikuti perkemahan pramuka di Desa Aek Goti, Kecamatan Silangkitang, Labusel, pada 11 hingga 14 September,” bebernya.

Kejadian ini mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah itu, hingga pihak sekolah memutuskan memulangkan siswa lebih awal. “Kita perkirakan ada ratusan siswa yang kerasukan secara bergantian saat kita menggelar acara perkemahan di Desa Aek Goti,” ujar salah seorang Pelatih Pramuka SMPN 2 Rantau Selatan, Nuraidil Fahmi Nasution, menguatkan dugaan T br Simbolon yang dikonfirmasi, Selasa (17/9).

Acara perkemahan wisata Pramuka yang diikuti siswa tingkat SD, SMP dan SMA se-Kabupaten Labuhanbatu Raya itu dihebohkan peristiwa kerasukan sejak Kamis (11/9) malam, yakni di malam pertama dimulainya perkemahan.

“Tapi pada malam jumat itu hanya baru beberapa orang siswa yang kerasukan,” ujarnya.

Sejumlah siswa yang kerasukan disadarkan para kakak-kakak pembina pramuka yang mempunyai keahlian supranatural. Namun peristiwa terus berlanjut. Puncaknya, pada Sabtu (13/9) malam, saat para siswa anggota pramuka itu mengikuti acara renungan dengan mengelilingi api unggun. “Pas malam bakar api unggun itu, ada sekitar seratus siswa yang kerasukan secara bergantian. Kita pun mulai panik,” ucapnya.

Kejadian di lokasi perkemahan diduga menjadi penyebab puluhan siswa SMKN 1 Rantau Utara kerasukan di sekolah. Diduga mereka diikuti roh halus dari perkemahan di Desa Aek Goti tersebut. “Mungkin ada dari mereka yang ngomong sembarangan atau buang air sembarangan. Tapi kita bisa pastikanlah,” tandasnya. (nik/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/