26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Jokowi Dorong Hubungan ke Timur Tengah

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD (kedua kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kiri), Ketua DPD Oesman Sapta Odang (tengah), tokoh KAHMI Akbar Tanjung (kedua kanan) dan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (kanan) bersama-sama memukul gondang sambilan ketika membuka Munas ke-10 KAHMI yang diselenggarakan di Santika Dyandra Convention Centre Medan, Jumat (17/11).

Perubahan yang begitu cepat kata Presiden, harus dihadapi bersama, karena hal ini akan merubah pola pikir seluruh masyarakat. Sehingga Indonesia perlu memperkuat karakter building, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan nilai Agama, Budaya dan Keindonesiaan yang dimiliki.

“Kita juga sudah terlalu lama selalu melihat ke Barat, Eropa, Amerika atau Jepang. Bahwa mitra baru itu diperlukan. Oleh sebab itu, setelah pelantikan Presiden 2014 lalu, saya pergi ke Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Qatar, untuk keseimbangan posisi yang sangat diperlukan,” sebut Jokowi.

Dirinya menceritakan bagaimana sambutan yang begitu tidak lazim menurutnya oleh Raja Saudi Arabia Raja Salman, yang langsung menyambutnya di depan pintu pesawat. Sehingga hal yang sama dilakukannya saat kedatangan orang nomor satu di Negara Arab tersebut.“Kemduian berbincang banyak, saya kira secara pribadi hubungan beliau ke kita begitu baiknya. Karena itu kita diberi tambahan kuota haji yang tidak sedikit. Seingat saya, dari 160 ribu jamaah menjadi 213 ribu, kenaikan yang luar biasa. Dan hal yang berkaitan dengan ekonomi, investasi, kita juga tidak pernah menengok ke sana,” ujarnya.

Dikatakannya, hubungan seperti ini harusnya telah dibangun sejak dahulu. Karena ada puluhan ribu triliun bisa diinvestasikan ke Indonesia dari Negara-negara Timur Tengah. Bahkan dirinya bertanya perihal minimnya investasi ke Indonesia. “Saya tanya ke beliau (Presiden Qatar Syekh Tamim bin Hamad) kenapa tidak investasi ke Indonesia, beliau jawab tidak tahu investasi apa yang menguntungkan, karena tidak pernah ketemu dengan menteri dan ketemu dengan pemerintah di Indonesia. Artinya ada yang tidak tersambung dan perlu disambungkan hubungan dengan mitra-mitra seperti ini. Karena kita tidak pernah mendekat ke mereka, padahal mereka adalah sebuah potensi yang luar biasa, untuk jadi mitra yang baik dan menguntungkan terutama untuk mensejahterakan kita terutama di bidang investasi dan perdagangan,” katanya.

Jokowi juga mengatakan bahwa problem besar yang dialami bangsa, diawali dengan kesalahan distribusi aset yang tidak sampai ke tangan rakyat, dengan pembagiann yang adil dan merata. Seperti konsesi yang banyak namun tidak pernah dinikmati rakyat. Karenanya pemerintah pada tahun ini mulai membagikan konsesi-konsesi selama 35 tahun kepada rakyat baik untuk pribadi, koperasi, pesantren yang diharapkan nantinya akan membuka sebuah peluang ekonomi skala besar tetapi memihak ke rakyat meskipun tidak mudah, mengingat sebelumnya justru yang dibagikan kemudian dibagikan lagi ke yang lain.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD (kedua kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kiri), Ketua DPD Oesman Sapta Odang (tengah), tokoh KAHMI Akbar Tanjung (kedua kanan) dan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (kanan) bersama-sama memukul gondang sambilan ketika membuka Munas ke-10 KAHMI yang diselenggarakan di Santika Dyandra Convention Centre Medan, Jumat (17/11).

Perubahan yang begitu cepat kata Presiden, harus dihadapi bersama, karena hal ini akan merubah pola pikir seluruh masyarakat. Sehingga Indonesia perlu memperkuat karakter building, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan nilai Agama, Budaya dan Keindonesiaan yang dimiliki.

“Kita juga sudah terlalu lama selalu melihat ke Barat, Eropa, Amerika atau Jepang. Bahwa mitra baru itu diperlukan. Oleh sebab itu, setelah pelantikan Presiden 2014 lalu, saya pergi ke Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Qatar, untuk keseimbangan posisi yang sangat diperlukan,” sebut Jokowi.

Dirinya menceritakan bagaimana sambutan yang begitu tidak lazim menurutnya oleh Raja Saudi Arabia Raja Salman, yang langsung menyambutnya di depan pintu pesawat. Sehingga hal yang sama dilakukannya saat kedatangan orang nomor satu di Negara Arab tersebut.“Kemduian berbincang banyak, saya kira secara pribadi hubungan beliau ke kita begitu baiknya. Karena itu kita diberi tambahan kuota haji yang tidak sedikit. Seingat saya, dari 160 ribu jamaah menjadi 213 ribu, kenaikan yang luar biasa. Dan hal yang berkaitan dengan ekonomi, investasi, kita juga tidak pernah menengok ke sana,” ujarnya.

Dikatakannya, hubungan seperti ini harusnya telah dibangun sejak dahulu. Karena ada puluhan ribu triliun bisa diinvestasikan ke Indonesia dari Negara-negara Timur Tengah. Bahkan dirinya bertanya perihal minimnya investasi ke Indonesia. “Saya tanya ke beliau (Presiden Qatar Syekh Tamim bin Hamad) kenapa tidak investasi ke Indonesia, beliau jawab tidak tahu investasi apa yang menguntungkan, karena tidak pernah ketemu dengan menteri dan ketemu dengan pemerintah di Indonesia. Artinya ada yang tidak tersambung dan perlu disambungkan hubungan dengan mitra-mitra seperti ini. Karena kita tidak pernah mendekat ke mereka, padahal mereka adalah sebuah potensi yang luar biasa, untuk jadi mitra yang baik dan menguntungkan terutama untuk mensejahterakan kita terutama di bidang investasi dan perdagangan,” katanya.

Jokowi juga mengatakan bahwa problem besar yang dialami bangsa, diawali dengan kesalahan distribusi aset yang tidak sampai ke tangan rakyat, dengan pembagiann yang adil dan merata. Seperti konsesi yang banyak namun tidak pernah dinikmati rakyat. Karenanya pemerintah pada tahun ini mulai membagikan konsesi-konsesi selama 35 tahun kepada rakyat baik untuk pribadi, koperasi, pesantren yang diharapkan nantinya akan membuka sebuah peluang ekonomi skala besar tetapi memihak ke rakyat meskipun tidak mudah, mengingat sebelumnya justru yang dibagikan kemudian dibagikan lagi ke yang lain.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/