25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Sanggar Budaya Didata untuk Dikembangkan

MEDAN-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan menurunkan lima tim ke 21 kecamatan untuk melakukan pendataan sanggar budaya dan kesenian serta seluruh Lembaga Adat di Kota Medan.

Hal tersebut dilakukan karena selama ini keberadaannya tidak diketahui. Selain itu, pembinaan sanggar yang sebelumnya di bawah pemerintah provinsi, secara bertahap akan diserahkan ke Pemko Medan melalui Disbudpar Kota Medan.

“Kita sedang melakukan pendataan sanggar budaya dan kesenian serta lembaga adat di Kota Medan yang sudah berjalan sejak Januari sampai Maret 2012 ini melalui tim. Hasil sementara masih belum akurat dan baru didapat 20 sanggar,” kata Kadisbudpar Kota Medan Busral Manan didampingi Kabid Kebudayaan Disbudpar Medan, Mansur, Jumat (16/3).

Dikatakan Busral, sulitnya kordinasi dengan Pemprovsu untuk memberikan data seluruh Sanggar budaya dan seni yang selama ini dikelola Pemprovsu. Akibatnya,  seluruh kegiatan yang selalu dilaksanakan Pemko Medan, selalu menyewa dari para pemilik sanggar budaya dan seni di kota Medan untuk mengisi acara.

Ditegaskan Busral, sanggar budaya dan kesenian ini sangat potensial dikembangkan di kota Medan dengan anggaran yang ada dan akan di sosialisasikan di tahun depan untuk dipromosikan ke luar daerah. “Harus melalui promosi dan pembinaan yang baik tentunya. Ini yang sedang kita rancang, dengan lebih dulu melakukan pendataan pada tahun 2012 ini, untuk selanjutnya kita lakukan sosialisasi dan pembinaan sanggar,” jelasnya.

Kabid Kebudayaan Disbudpar Medan Mansur, menjelaskan setelah pendataan pihaknya akan melakukan sosialisasi. Pihak pengelola sanggar diundang untuk mensinkronkan program Disbudpar Medan untuk mengembangkan kesenian yang ada di Medan itu.

“Setelah itu, kita akan menggelar perlombaan untuk seni unggulan dari sanggar masing-masing. Pemenangnya akan menjadi ikon kebudayaan pariwisata Kota Medan. Bisa jadi, sanggar seni, sastra, galeri ataupun adat. Semuanya kita data secara perlahan, sesuai data yang ada di kecamatan di Kota Medan,” jelasnya.

Menurutnya, sanggar merupakan potensi kebudayaan daerah yang harus dikembangkan sebagai salah satu potensi promosi pariwisata daerah. Karena banyak sanggar di Medan bahkan tidak hanya mengembangkan seni tarian tradisional daerah namun banyak hal seperti sastra, galeri dan adat.(adl)

MEDAN-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan menurunkan lima tim ke 21 kecamatan untuk melakukan pendataan sanggar budaya dan kesenian serta seluruh Lembaga Adat di Kota Medan.

Hal tersebut dilakukan karena selama ini keberadaannya tidak diketahui. Selain itu, pembinaan sanggar yang sebelumnya di bawah pemerintah provinsi, secara bertahap akan diserahkan ke Pemko Medan melalui Disbudpar Kota Medan.

“Kita sedang melakukan pendataan sanggar budaya dan kesenian serta lembaga adat di Kota Medan yang sudah berjalan sejak Januari sampai Maret 2012 ini melalui tim. Hasil sementara masih belum akurat dan baru didapat 20 sanggar,” kata Kadisbudpar Kota Medan Busral Manan didampingi Kabid Kebudayaan Disbudpar Medan, Mansur, Jumat (16/3).

Dikatakan Busral, sulitnya kordinasi dengan Pemprovsu untuk memberikan data seluruh Sanggar budaya dan seni yang selama ini dikelola Pemprovsu. Akibatnya,  seluruh kegiatan yang selalu dilaksanakan Pemko Medan, selalu menyewa dari para pemilik sanggar budaya dan seni di kota Medan untuk mengisi acara.

Ditegaskan Busral, sanggar budaya dan kesenian ini sangat potensial dikembangkan di kota Medan dengan anggaran yang ada dan akan di sosialisasikan di tahun depan untuk dipromosikan ke luar daerah. “Harus melalui promosi dan pembinaan yang baik tentunya. Ini yang sedang kita rancang, dengan lebih dulu melakukan pendataan pada tahun 2012 ini, untuk selanjutnya kita lakukan sosialisasi dan pembinaan sanggar,” jelasnya.

Kabid Kebudayaan Disbudpar Medan Mansur, menjelaskan setelah pendataan pihaknya akan melakukan sosialisasi. Pihak pengelola sanggar diundang untuk mensinkronkan program Disbudpar Medan untuk mengembangkan kesenian yang ada di Medan itu.

“Setelah itu, kita akan menggelar perlombaan untuk seni unggulan dari sanggar masing-masing. Pemenangnya akan menjadi ikon kebudayaan pariwisata Kota Medan. Bisa jadi, sanggar seni, sastra, galeri ataupun adat. Semuanya kita data secara perlahan, sesuai data yang ada di kecamatan di Kota Medan,” jelasnya.

Menurutnya, sanggar merupakan potensi kebudayaan daerah yang harus dikembangkan sebagai salah satu potensi promosi pariwisata daerah. Karena banyak sanggar di Medan bahkan tidak hanya mengembangkan seni tarian tradisional daerah namun banyak hal seperti sastra, galeri dan adat.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/