29 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Wabah Muntaber Meluas ke Tiga Desa di Pantai Labu

BAKSO, SAOS DICEK KE LAB

Terkait kasus muntaber ini, Kasi Kesehatan Lingkungan Dinkes Deliserdang, CD Sembiring SKM, saat dikonfirmasi di posko penanggulangan muntaber menyebutkan, hingga kini penyebabnya masih diteliti. “Masih menunggu hasil penelitian laboratorium kesehatan terkait sampel yang dikirim. Yaitu bakso tusuk, saos dan air pengisian ulang yang dikonsumsi warga,” jelasnya.

“Kita belum bisa bicara banyak kalau hasil laboratorium belum ada. Sambil menunggu hasilnya, kita melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar dibiasakan hidup pola sehat. Selain itu kita juga mendirikan posko penanggulangan di tiga lokasi yakni di Dusun VII, VIII dan Kantor Kepala Desa Durian serta Puskesmas Pantai Labu. Saat ini kita telah membagikan kaporit untuk dimasukkan ke dalam sumur. Hasil laboratorium bias diketahui sekira sepekan lagi,” sebutnya

Sementara Kades Durian, Hulman Manurung menyebutkan, diperkirakan 40 warga terjangkit penyakit muntaber dan dirawat. Sejumlah korban juga mengaku jika tempat tinggal mereka tidak pernah terlihat lalat warna hijau yang merupakan salah satu penyebar penyakit muntaber.

“Air isi ulang saja tetap kami rebus hingga mendidih untuk diminum. Kalau soal air sumur tak pernah digunakan untuk dijadikan air minum. Dari dulu cuma kaporit ajanya yang diberikan kepada kami,” sebut Br Sinaga.(man/mag3/trg)

BAKSO, SAOS DICEK KE LAB

Terkait kasus muntaber ini, Kasi Kesehatan Lingkungan Dinkes Deliserdang, CD Sembiring SKM, saat dikonfirmasi di posko penanggulangan muntaber menyebutkan, hingga kini penyebabnya masih diteliti. “Masih menunggu hasil penelitian laboratorium kesehatan terkait sampel yang dikirim. Yaitu bakso tusuk, saos dan air pengisian ulang yang dikonsumsi warga,” jelasnya.

“Kita belum bisa bicara banyak kalau hasil laboratorium belum ada. Sambil menunggu hasilnya, kita melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar dibiasakan hidup pola sehat. Selain itu kita juga mendirikan posko penanggulangan di tiga lokasi yakni di Dusun VII, VIII dan Kantor Kepala Desa Durian serta Puskesmas Pantai Labu. Saat ini kita telah membagikan kaporit untuk dimasukkan ke dalam sumur. Hasil laboratorium bias diketahui sekira sepekan lagi,” sebutnya

Sementara Kades Durian, Hulman Manurung menyebutkan, diperkirakan 40 warga terjangkit penyakit muntaber dan dirawat. Sejumlah korban juga mengaku jika tempat tinggal mereka tidak pernah terlihat lalat warna hijau yang merupakan salah satu penyebar penyakit muntaber.

“Air isi ulang saja tetap kami rebus hingga mendidih untuk diminum. Kalau soal air sumur tak pernah digunakan untuk dijadikan air minum. Dari dulu cuma kaporit ajanya yang diberikan kepada kami,” sebut Br Sinaga.(man/mag3/trg)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/