SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Untuk mencari lima jenazah lain yang hilang dalam banjir bandang dan longsor di Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Minggu (15/5), Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian. “Ini masih terus dalam pencarian tim SAR gabungan,” kata Sekretaris BPBD Deliserdang Darwin Surbakti, kemarin petang.
Darwin menyatakan, tim SAR gabungan kini memperluas pencarian hingga radius 5 kilometer dari lokasi wisata air terjun dua warna, Sibolangit. “Sejauh ini anjing pelacak belum dilibatkan. Tim SAR gabugan masih terus mencari lima korban yang hilang,” tandasnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merinci, dari total 78 orang korban 56 orang selamat, 1 orang luka sedang, 16 orang meninggal dunia, dan 5 orang masih hilang. Dari 16 orang meninggal 7 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.
Disampaikan juga, sebanyak 320 personel tim SAR gabungan dari BNPB, Basarnas, BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, pecinta alam, NGO, mahasiswa, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi dan pencarian korban.
“Brimob mengerahkan anjing pelacak untuk mencari lima korban jiwa yang masih hilang,” terangnya, kemarin.
Tim SAR dibagi menjadi 3 kelompok dengan menyusuri sungai. Adanya batu-batu besar di sepanjang alur sungai menyebabkan kendala pencarian. Korban yang ditemukan sebagian tertimbun material longsoran dan batu-batu yang terbawa oleh banjir bandang.
Banjir bandang dan longsor di Air Terjun Dua Warna kawasan Bumi Perkemahan, Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumut, terjadi Minggu (15/5) pukul 18.00 WIB.
Sutopo mengatakan, selain menimbulkan korban jiwa juga menyebabkan jalan penghubung Desa Bandar Baru tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. “Tempat wisaya Air Terjun Dua Warna atas perintah Bupati Deliserdang ditutup sementara sambil menunggu hasil kajian,” kata Sutopo.
Dia kembali mengingatkan agar masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada jika melakukan aktivitas di pegunungan seperti pendakian, berkemah atau berwisata.
“Hendaknya memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan rambu-rambu peringatan. Saat ini masih musim peralihan dari penghujan ke kemarau yang cenderung lebih basah,” pungkasnya.
Terpisah, Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan kalau personel Direktorat Sabhara dan Satuan Brimob Polda Sumut yang ditugaskan ke sana, belum dilakukan penarikan. Begitu juga dengan personel dari Polresta Medan dan Polsek Pancurbatu, disebut MP juga masih berada di sana. Disebut MP kalau seluruh personel itu, dimaksudkan untuk membantu tim untuk mencari orang yang dilaporkan hilang dan mencari lalu mengevakuasi jenazah korban. (ain/ted)