25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Pemko Medan Defisit Rp24 M per Bulan

RUANG KERJA: Kepala BPKAD Kota Medan, Tengku Ahmad Sofyan di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
RUANG KERJA: Kepala BPKAD Kota Medan, Tengku Ahmad Sofyan di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keuangan Pemerintah Kota (Pemko) Medan saat ini dalam kondisi tidak baik. Sebab, target pendapatan asli daerah (PAD) yang dicanangkan sebelumnya tidak mampu direalisasikan. Hal ini terjadi karena dampak penyebaran virus corona atau covid-19.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Medan, Tengku Ahmad Sofyan, mengungkapkan, kondisi pendapatan Pemko Medan saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Selama ini PBB (Pajak Bumi Bangunan) dan pajak restoran merupakan primadona pendapatan Kota Medan sekarang mengalami penurunan akibat yang ditimbulkan dari merebaknya wabah virus corona sehingga pendapatan berkurang dari biasanya,” ujar Sofyan saat rapat bersam Sekretaris Daerah Kota Medan, Wirya Al Rahman, Kamis (18/6).

Diakuinya, pendapatan yang diterima setiap bulan tidak mampu menutupi besaran jumlah pengeluaran. Sehingga, terpaksa menggunakan uang yang sudah ada.”Defisit sebesar Rp24 miliar per bulan,” bilangnya.

Tidak hanya dari sektor pajak, namun juga sektor dari dana bagi hasil yang biasanya diterima dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga mengalami penurunan. Padahal dari dana bagi hasil tersebut biasanya dialokasikan untuk memenuhi belanja pegawai.

“Dana bagi hasil Pemprovsu kini juga tidak dapat menutupi kekurangan yang kita butuhkan. Tidak dapat juga dipungkiri Pemprovsu juga mengalami kesulitan dari hasil pendapatan mereka. Pajak kendaraan yang menjadi primadona pendapatan Pemprovsu juga mengalami penurunan. Untuk itu, kita harus lebih mengencangkan ikat pinggang tahan dan lakukan skala prioritas serta cermat dalam menggunakan anggaran,” paparnya.

Sekretaris Daerah Kota Medan (Sekda) Wiriya Alrahman meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di agar dapat memaklumi kondisi keuangan saat ini dan tidak memaksakan melaksanakan kegiatan mengingat fokus sekarang untuk melakukan penanganan pandemi covid-19.

“Selaku pimpinan OPD harus jeli dan paham mana yang prioritas, mana yang harus betul-betul dilaksanakan mengingat ketersediaan kas tidak banyak dan harus betul-betul dihemat agar dapat tetap bertahan ditengah pandemi ini. Kebutuhan kita sekarang difokuskan menangani Covid-19 agar segera selesai dan tidak mewabah lagi,” pungkasnya. (mbo/ila)

RUANG KERJA: Kepala BPKAD Kota Medan, Tengku Ahmad Sofyan di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
RUANG KERJA: Kepala BPKAD Kota Medan, Tengku Ahmad Sofyan di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keuangan Pemerintah Kota (Pemko) Medan saat ini dalam kondisi tidak baik. Sebab, target pendapatan asli daerah (PAD) yang dicanangkan sebelumnya tidak mampu direalisasikan. Hal ini terjadi karena dampak penyebaran virus corona atau covid-19.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Medan, Tengku Ahmad Sofyan, mengungkapkan, kondisi pendapatan Pemko Medan saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Selama ini PBB (Pajak Bumi Bangunan) dan pajak restoran merupakan primadona pendapatan Kota Medan sekarang mengalami penurunan akibat yang ditimbulkan dari merebaknya wabah virus corona sehingga pendapatan berkurang dari biasanya,” ujar Sofyan saat rapat bersam Sekretaris Daerah Kota Medan, Wirya Al Rahman, Kamis (18/6).

Diakuinya, pendapatan yang diterima setiap bulan tidak mampu menutupi besaran jumlah pengeluaran. Sehingga, terpaksa menggunakan uang yang sudah ada.”Defisit sebesar Rp24 miliar per bulan,” bilangnya.

Tidak hanya dari sektor pajak, namun juga sektor dari dana bagi hasil yang biasanya diterima dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga mengalami penurunan. Padahal dari dana bagi hasil tersebut biasanya dialokasikan untuk memenuhi belanja pegawai.

“Dana bagi hasil Pemprovsu kini juga tidak dapat menutupi kekurangan yang kita butuhkan. Tidak dapat juga dipungkiri Pemprovsu juga mengalami kesulitan dari hasil pendapatan mereka. Pajak kendaraan yang menjadi primadona pendapatan Pemprovsu juga mengalami penurunan. Untuk itu, kita harus lebih mengencangkan ikat pinggang tahan dan lakukan skala prioritas serta cermat dalam menggunakan anggaran,” paparnya.

Sekretaris Daerah Kota Medan (Sekda) Wiriya Alrahman meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di agar dapat memaklumi kondisi keuangan saat ini dan tidak memaksakan melaksanakan kegiatan mengingat fokus sekarang untuk melakukan penanganan pandemi covid-19.

“Selaku pimpinan OPD harus jeli dan paham mana yang prioritas, mana yang harus betul-betul dilaksanakan mengingat ketersediaan kas tidak banyak dan harus betul-betul dihemat agar dapat tetap bertahan ditengah pandemi ini. Kebutuhan kita sekarang difokuskan menangani Covid-19 agar segera selesai dan tidak mewabah lagi,” pungkasnya. (mbo/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/