26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Perayaan Tahun Baru Hijriah di Medan Helvetia, Jajaran Direksi PUD Pasar Diminta Bermuhasabah Diri

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dirut PUD Pasar Medan, Suwarno menghadiri perayaan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah di Masjid Ar Raudhah di Jalan Persatuan, Kel Helvetia Timur, Medan Helvetia, Selasa (18/7/2023).

Suwarno meminta agar perayaan tahun baru Islam ini dapat dijadikan momentum untuk bermuhasabah diri. Khususnya, bagi para jajarannya di PUD Pasar Kota Medan.

“Seperti tausiyah Pak Ustad tadi, kegiatan ini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk bermuhasabah, membuat diri kita menjadi lebih baik lagi dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT,” ucap Suwarno.

Pada perayaan yang dihadiri Lurah Helvetia Timur M Ridhoi Purba, sejumlah tokoh masyarakat, sejumlah tokoh agama dan ratusan warga dari Lingkungan 8, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia itu, Suwarno juga memberikan apresiasi atas digelarnya kegiatan itu.

“Sebab, perayaan seperti ini juga dapat menjadi sarana memperkuat silaturahim antar warga sehingga hubungan semakin guyub. Kemudian, hal ini juga dapat memperkuat kolaborasi PUD Pasar Medan dengan teman-teman perangkat Pemko Medan di kewilayahan,” ujarnya.

Sebelumnya, pada perayaan yang dikemas dengan konsep liwetan tersebut, Ustad Sudarso dalam tausiahnya mengungkapkan bahwa peringatan tahun baru Islam sebisa mungkin harus menjadi sarana untuk bermuhasabah diri atau mengintrospeksi diri.

Menurut Sudarso, ada tiga hal yang harus dijauhi, yakni kesombongan, keserakahan, dan dengki. Untuk menjauhi kesombongan, maka silaturahim harus dibangun dan diperkuat.

“Kalau silaturahim terbangun, maka akan muncul kepedulian. Dengan begitu, maka kesombongan akan luntur dari diri kita,” kata Sudarso.

Kedua, agar terhindar dari sifat keserakahan, maka umat islam harus membiasakan diri untuk mensyukuri apa yang telah dimiliki.

“Orang yang serakah tidak peduli apakah orang lain menjadi susah. Karena yang penting bagi dia adalah bisa memiliki apa yang diinginkan,” sebut Sudarso.

Kemudian, umat islam jhmuag diwajibkan untuk menjauhi sifat ketiga, yakni kedengkian. Supaya dapat jauh dari kedengkian, maka umat islam harus belajar untuk senang kepada siapapun, termasuk kepada orang yang mendzoliminya.

“Dan untuk menjauhi ketiga sifat itu, yakni kesombongan, keserakahan dan kedengkian, maka dirikanlah salat, tunaikanlah sedekah, dan senantiasa lah berdzikir kepada Allah SWT,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dirut PUD Pasar Medan, Suwarno menghadiri perayaan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah di Masjid Ar Raudhah di Jalan Persatuan, Kel Helvetia Timur, Medan Helvetia, Selasa (18/7/2023).

Suwarno meminta agar perayaan tahun baru Islam ini dapat dijadikan momentum untuk bermuhasabah diri. Khususnya, bagi para jajarannya di PUD Pasar Kota Medan.

“Seperti tausiyah Pak Ustad tadi, kegiatan ini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk bermuhasabah, membuat diri kita menjadi lebih baik lagi dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT,” ucap Suwarno.

Pada perayaan yang dihadiri Lurah Helvetia Timur M Ridhoi Purba, sejumlah tokoh masyarakat, sejumlah tokoh agama dan ratusan warga dari Lingkungan 8, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia itu, Suwarno juga memberikan apresiasi atas digelarnya kegiatan itu.

“Sebab, perayaan seperti ini juga dapat menjadi sarana memperkuat silaturahim antar warga sehingga hubungan semakin guyub. Kemudian, hal ini juga dapat memperkuat kolaborasi PUD Pasar Medan dengan teman-teman perangkat Pemko Medan di kewilayahan,” ujarnya.

Sebelumnya, pada perayaan yang dikemas dengan konsep liwetan tersebut, Ustad Sudarso dalam tausiahnya mengungkapkan bahwa peringatan tahun baru Islam sebisa mungkin harus menjadi sarana untuk bermuhasabah diri atau mengintrospeksi diri.

Menurut Sudarso, ada tiga hal yang harus dijauhi, yakni kesombongan, keserakahan, dan dengki. Untuk menjauhi kesombongan, maka silaturahim harus dibangun dan diperkuat.

“Kalau silaturahim terbangun, maka akan muncul kepedulian. Dengan begitu, maka kesombongan akan luntur dari diri kita,” kata Sudarso.

Kedua, agar terhindar dari sifat keserakahan, maka umat islam harus membiasakan diri untuk mensyukuri apa yang telah dimiliki.

“Orang yang serakah tidak peduli apakah orang lain menjadi susah. Karena yang penting bagi dia adalah bisa memiliki apa yang diinginkan,” sebut Sudarso.

Kemudian, umat islam jhmuag diwajibkan untuk menjauhi sifat ketiga, yakni kedengkian. Supaya dapat jauh dari kedengkian, maka umat islam harus belajar untuk senang kepada siapapun, termasuk kepada orang yang mendzoliminya.

“Dan untuk menjauhi ketiga sifat itu, yakni kesombongan, keserakahan dan kedengkian, maka dirikanlah salat, tunaikanlah sedekah, dan senantiasa lah berdzikir kepada Allah SWT,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/