26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pemko akan Bangun Sumur Resapan di 5 Titik

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Kota Medan pada 2018 berniat membangun waduk atau sumur resapan yang bertujuan meminimalisir banjir. Ada lima lokasi yang telah ditetapkan untuk dibangun, di antaranya di Kecamatan Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Sunggal, dan Medan Polonia.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, detail engineering desain (DED) atau produk konsultan perencana atas pembangunan waduk ini akan selesai pada tahun ini. Sehingga di tahun depan pembangunan sudah bisa dimulai. “Jadi sebenarnya Pemko sudah memikirkan penanggulangan banjir ini. Namun pertama-tama yang paling penting dahulu diperbaiki, adalah drainase-drainase kita yang ada saat ini,” katanya kepada Sumut Pos, Senin (18/12).

Akhyar optimis pembangunan sumur resapan tersebut akan cepat terealisasi, karena memang pembuatannya tidak sulit. Apalagi terlebih dahulu sudah ada kajian dari perencana konsultan terhadap rencana dimaksud. “Setidaknya sumur resapan ini akan menjadi penahan air sebelum masuk ke saluran drainase yang ada. Hal itu sebagai bagian dari penangangan genangan air dan banjir di kota kita,” katanya.

Bahkan di salah satu kecamatan seperti Selayang, diakui Akhyar sudah ia tinjau dan kebetulan di sana merupakan lahan milik Pemko. “Luasnya lumayan sekitar satu hektare. Nantinya bisa sekalian kita buat sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan juga taman. Kita gak mau sejurus, melainkan secara bertahap melakukan penanggulangan banjir ini,” katanya.

Berkenaan pandangan pengamat agar Pemko membangun danau buatan di bawah kanal, Akhyar mengatakan prinsipnya fungsi kanal tersebut sudah tepat dibangun. Namun memang dalam hal pemeliharaan yang diakuinya perlu mendapat perhatian.

“Kami akan koordinasikan kembali dengan BWS II sekaitan masalah ini. Karena memang lingkupnya itu Kementrian PUPR sehingga perlu dilakukan sinergitas. Saya sependapat dengan usulan itu, artinya perlu membangun sebuah danau buatan. Istilah untuk resapan air inikan banyak ya, ada namanya folder, waduk, sumur restensi dan lain sebagainya. Ya pada prinsipnya kita perlu lakukan secara bertahap,” papar politisi PDIP itu.

Tak hanya itu, Akhyar menyebut, setelah semua infrastruktur itu dibangun Pemko, ke depan perencanaan turut mengajak kontribusi masyarakat dalam rangka penanggulangan banjir. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di rumah toko (ruko), konsep vertical garden atau taman tegak ini bisa diterapkan. Disamping bertujuan dapat menahan laju air di kala hujan melanda, juga untuk keindahan rumah dan RTH.

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Kota Medan pada 2018 berniat membangun waduk atau sumur resapan yang bertujuan meminimalisir banjir. Ada lima lokasi yang telah ditetapkan untuk dibangun, di antaranya di Kecamatan Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Sunggal, dan Medan Polonia.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, detail engineering desain (DED) atau produk konsultan perencana atas pembangunan waduk ini akan selesai pada tahun ini. Sehingga di tahun depan pembangunan sudah bisa dimulai. “Jadi sebenarnya Pemko sudah memikirkan penanggulangan banjir ini. Namun pertama-tama yang paling penting dahulu diperbaiki, adalah drainase-drainase kita yang ada saat ini,” katanya kepada Sumut Pos, Senin (18/12).

Akhyar optimis pembangunan sumur resapan tersebut akan cepat terealisasi, karena memang pembuatannya tidak sulit. Apalagi terlebih dahulu sudah ada kajian dari perencana konsultan terhadap rencana dimaksud. “Setidaknya sumur resapan ini akan menjadi penahan air sebelum masuk ke saluran drainase yang ada. Hal itu sebagai bagian dari penangangan genangan air dan banjir di kota kita,” katanya.

Bahkan di salah satu kecamatan seperti Selayang, diakui Akhyar sudah ia tinjau dan kebetulan di sana merupakan lahan milik Pemko. “Luasnya lumayan sekitar satu hektare. Nantinya bisa sekalian kita buat sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan juga taman. Kita gak mau sejurus, melainkan secara bertahap melakukan penanggulangan banjir ini,” katanya.

Berkenaan pandangan pengamat agar Pemko membangun danau buatan di bawah kanal, Akhyar mengatakan prinsipnya fungsi kanal tersebut sudah tepat dibangun. Namun memang dalam hal pemeliharaan yang diakuinya perlu mendapat perhatian.

“Kami akan koordinasikan kembali dengan BWS II sekaitan masalah ini. Karena memang lingkupnya itu Kementrian PUPR sehingga perlu dilakukan sinergitas. Saya sependapat dengan usulan itu, artinya perlu membangun sebuah danau buatan. Istilah untuk resapan air inikan banyak ya, ada namanya folder, waduk, sumur restensi dan lain sebagainya. Ya pada prinsipnya kita perlu lakukan secara bertahap,” papar politisi PDIP itu.

Tak hanya itu, Akhyar menyebut, setelah semua infrastruktur itu dibangun Pemko, ke depan perencanaan turut mengajak kontribusi masyarakat dalam rangka penanggulangan banjir. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di rumah toko (ruko), konsep vertical garden atau taman tegak ini bisa diterapkan. Disamping bertujuan dapat menahan laju air di kala hujan melanda, juga untuk keindahan rumah dan RTH.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/