25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Sinabung Luncurkan Awan Panas Beruntun

Foto: Istimewa
Gunung Sinabung di tanah karo, Sumut, Indonesia, meluncurkan awan panas pada Senin (18/12/2017) pukul 13.02 Wib .

KARO, SUMUTPOS.COGunung Sinabung kembali meluncurkan Awan Panas Guguran secara beruntun, Senin (18/12) sekira pukul 13.02 Wib. Ini dibenarkan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Dr. Ir. Kasbani,M.Sc melalui Kepala  Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra,S.Pd  .

Disebutkan, sekitar pukul 13.02 Wib, terjadi luncuran Awan Panas Guguran sejauh 2500 meter kearah Sektor  Tenggara –Timur dan sejauh 3500 meter kearah Sektor Selatan. Dengan Amplituda 120 mm dan lama gempa 303 detik. Angin lemah kearah Barat-Selatan.

Berdasarkan Meteorologi, cuaca mendung, angin bertiup lemah kearah Timur dan Tenggara, suhu udara 17-26 derajat celcius. Visual, gunung kabut 0-I hingga  kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati. Namun teramati letusan dengan tinggi 2500 meter dan warna asap kelabu.

Terjadi letusan 1 kali, amplitude 40 mm, durasi 509 detik. Gempa Guguran 26 kali,amplitude 3-50 mm durasi 31-305 detik. Gempa Hembusan 2 kali amplitude 10-36 mm, durasi 50-51 detik. Gempa Low Frekuensi 14 kali amplitude 3-6 mm durasi 7-16 detik.

Menurut Armen Putra, tingkat aktivitas Sinabung masih Level IV (Awas). Untuk itu direkomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan, tidak melakukan aktivitas didalam radius 3 km dari puncak Sinabung.

Kemudian tidak melakukan aktivitas pada radius 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, didalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta didalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Lanjutnya, mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Lau Borus maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Lau Borus agar tetap menjaga kewaspadaan. Bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air, sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.

BPBD Kabupaten Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas disepanjang hilir dan sekitar Lau Borus,” harapnya. (pro/bat/ras)

 

Foto: Istimewa
Gunung Sinabung di tanah karo, Sumut, Indonesia, meluncurkan awan panas pada Senin (18/12/2017) pukul 13.02 Wib .

KARO, SUMUTPOS.COGunung Sinabung kembali meluncurkan Awan Panas Guguran secara beruntun, Senin (18/12) sekira pukul 13.02 Wib. Ini dibenarkan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Dr. Ir. Kasbani,M.Sc melalui Kepala  Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra,S.Pd  .

Disebutkan, sekitar pukul 13.02 Wib, terjadi luncuran Awan Panas Guguran sejauh 2500 meter kearah Sektor  Tenggara –Timur dan sejauh 3500 meter kearah Sektor Selatan. Dengan Amplituda 120 mm dan lama gempa 303 detik. Angin lemah kearah Barat-Selatan.

Berdasarkan Meteorologi, cuaca mendung, angin bertiup lemah kearah Timur dan Tenggara, suhu udara 17-26 derajat celcius. Visual, gunung kabut 0-I hingga  kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati. Namun teramati letusan dengan tinggi 2500 meter dan warna asap kelabu.

Terjadi letusan 1 kali, amplitude 40 mm, durasi 509 detik. Gempa Guguran 26 kali,amplitude 3-50 mm durasi 31-305 detik. Gempa Hembusan 2 kali amplitude 10-36 mm, durasi 50-51 detik. Gempa Low Frekuensi 14 kali amplitude 3-6 mm durasi 7-16 detik.

Menurut Armen Putra, tingkat aktivitas Sinabung masih Level IV (Awas). Untuk itu direkomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan, tidak melakukan aktivitas didalam radius 3 km dari puncak Sinabung.

Kemudian tidak melakukan aktivitas pada radius 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, didalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta didalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Lanjutnya, mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Lau Borus maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Lau Borus agar tetap menjaga kewaspadaan. Bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air, sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.

BPBD Kabupaten Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas disepanjang hilir dan sekitar Lau Borus,” harapnya. (pro/bat/ras)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/