30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Bayi Kembar Siam Asal Labuhanbatu akan Jalani Operasi, Melibatkan 50 Tenaga Medis di RSUP HAM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bayi kembar siam bernama Adam dan Aris, asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu dijadwalkan akan menjalani operasi pemisahan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM), Medan, Rabu (20/1). Operasi pemisahan yang nanti dilakukan merupakan keempat kalinya sepanjang sejarah Kementerian Kesehatan RI ini menangani kasus bayi kembar siam.

DIGENDONG: Bayi kembar siam bernama Adam dan Aris, asal Labuhanbatu-saat digendong ayahnya. Kedua bayi ini akan dioperasi pemisahan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM), Medan.

Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP HAM, dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA(K) mengatakan, kondisi kedua bayi sudah siap untuk dilakukan operasi pemisahan. Jika tidak ada halangan, akan menjalani pemisahan di bagian dada dan perut mereka. “Pemisahannya itu terkait beberapa organ di dalamnya. Hal itu karena mungkin ada perlengketan, terutama hati dan saluran cerna. Sebagian besar yang dempet memang di daerah perut,” kata dokter spesialis anak ini.

Menurut Rizky, operasi ini akan dilaksanakan oleh tim yang diketuai Prof dr Guslihan Dasa Tjipta SpA(K) dengan melibatkan sekitar 50 orang tenaga medis. Terdiri dari beberapa dokter sub spesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anesthesi pediatrik, dan dokter spesialis anak. “Kita tetap menerapkan protokol kesehatan, di mana seluruh tim yang terlibat langsung dalam operasi akan menggunakan APD (alat pelindung diri). Selain itu, juga akan dilakukan swab untuk screening Covid-19,” ujar dia sembari meminta doa restu dari seluruh masyarakat Sumut.

Rizky menyebutkan, bayi kembar siam Adam dan Aris saat ini dalam keadaan sehat dengan berat badan total sekitar 16 kg. Keduanya sudah berusia 1 tahun 9 bulan 10 hari. Bayi itu lahir di RSUP HAM pada 9 Desember 2019 lalu. “Kondisi bayi saat ini cukup sehat, tumbuh kembang cukup baik. Bahkan, sudah bisa berjalan walaupun jalannya berdua, tidur dengan posisi miring,” pungkasnya.

Sementara, orang tua bayi kembar siam, Supono (32) dan Nur Rahmawati (26), berharap proses operasi bisa berjalan dengan lancar sehingga dapat memisahkan kedua buah hatinya. “Mudah-mudahan berhasil, tidak ada kendala apapun. Kami sudah percayakan kepada tim dokter,” harap Supono.

Untuk diketahui, sebelumnya tim dokter RSUP HAM sudah berhasil memisahkan tiga bayi kembar siam dalam rentang waktu yang berbeda. Pertama, Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005. Kedua, Sahira-Fahira dari Asahan tahun 2017. Terakhir, Adam-Malik dari Tapanuli Utara tahun 2019. (ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bayi kembar siam bernama Adam dan Aris, asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu dijadwalkan akan menjalani operasi pemisahan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM), Medan, Rabu (20/1). Operasi pemisahan yang nanti dilakukan merupakan keempat kalinya sepanjang sejarah Kementerian Kesehatan RI ini menangani kasus bayi kembar siam.

DIGENDONG: Bayi kembar siam bernama Adam dan Aris, asal Labuhanbatu-saat digendong ayahnya. Kedua bayi ini akan dioperasi pemisahan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM), Medan.

Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP HAM, dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA(K) mengatakan, kondisi kedua bayi sudah siap untuk dilakukan operasi pemisahan. Jika tidak ada halangan, akan menjalani pemisahan di bagian dada dan perut mereka. “Pemisahannya itu terkait beberapa organ di dalamnya. Hal itu karena mungkin ada perlengketan, terutama hati dan saluran cerna. Sebagian besar yang dempet memang di daerah perut,” kata dokter spesialis anak ini.

Menurut Rizky, operasi ini akan dilaksanakan oleh tim yang diketuai Prof dr Guslihan Dasa Tjipta SpA(K) dengan melibatkan sekitar 50 orang tenaga medis. Terdiri dari beberapa dokter sub spesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anesthesi pediatrik, dan dokter spesialis anak. “Kita tetap menerapkan protokol kesehatan, di mana seluruh tim yang terlibat langsung dalam operasi akan menggunakan APD (alat pelindung diri). Selain itu, juga akan dilakukan swab untuk screening Covid-19,” ujar dia sembari meminta doa restu dari seluruh masyarakat Sumut.

Rizky menyebutkan, bayi kembar siam Adam dan Aris saat ini dalam keadaan sehat dengan berat badan total sekitar 16 kg. Keduanya sudah berusia 1 tahun 9 bulan 10 hari. Bayi itu lahir di RSUP HAM pada 9 Desember 2019 lalu. “Kondisi bayi saat ini cukup sehat, tumbuh kembang cukup baik. Bahkan, sudah bisa berjalan walaupun jalannya berdua, tidur dengan posisi miring,” pungkasnya.

Sementara, orang tua bayi kembar siam, Supono (32) dan Nur Rahmawati (26), berharap proses operasi bisa berjalan dengan lancar sehingga dapat memisahkan kedua buah hatinya. “Mudah-mudahan berhasil, tidak ada kendala apapun. Kami sudah percayakan kepada tim dokter,” harap Supono.

Untuk diketahui, sebelumnya tim dokter RSUP HAM sudah berhasil memisahkan tiga bayi kembar siam dalam rentang waktu yang berbeda. Pertama, Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005. Kedua, Sahira-Fahira dari Asahan tahun 2017. Terakhir, Adam-Malik dari Tapanuli Utara tahun 2019. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/