25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Kopi dan Kain Tenun Jadi Promosi Andalan hingga ke Mancanegara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki mengatakan, kopi merupakan komoditas terbesar ketiga di Indonesia setelah sawit dan karet.

Hal itu disampaikan Teten secara virtual, disaksikan seluruh pengunjung yang hadir dalam acara pembukaan Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2023, yang digelar di Atrium Selatan Plaza Medan Fair, Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (17/3).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala KPw BI Provinsi Sumut Doddy Zulverdi, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) H Musa Rajekshah, para pimpinan perbankan se Sumut, pelaku UMKM, dan lainnya.

Dijelaskan Teten, bahwa di Indonesia banyak ragam kopi, salah satunya kopi Sumut yang menjadi primadona di Tanah Air dan mancanegara, terbukti pada Tahun 2022, ekspor kopi Sumut berhasil mencapai Rp1,48 triliun, dengan volumer ekspor kopi sebesar 18,630 ton.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) selalu pro aktif dalam mendorong akselerasi pemberdayaan serta upaya meningkatkan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tanah Air. Oleh karena itu, melalui KKSU 2023, yang mengusung tema, ‘Ragam Kreasi Budaya dan Pesona Kopi Sumut’, diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Sumut, khususnya kopi,” harapnya.

Namun, sambungnya, meskipun begitu, ada juga tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan kopi, yakni lemahnya pemodal usaha kopi. 96 persen kopi dihasilkan oleh para petani kecil.

Kemudian, rendahnya produktivitas kopi. Banyak pohon-pohon kopi yang sudah menua dan butuh replanting. Selanjutnya, sulitnya akses pembiayaan dan pasar untuk pengembangan kopi. “Karena itu, kita mendorong koperasi dan UKM untuk mendukung usaha kopi ini,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono. Dalam kata sambutannya, Doni menyebutkan, bahwa di Sumut kopi sangat terkenal, bahkan hingga ke mancanegara.

“Di mancanegara, kopi robusta dan mandailing sangat terkenal. Karena itu kita mendorong kopi kita ini agar terus berkembang. Selain itu, teknologinya juga turut dikembangkan,” ujarnya.

Doni juga menyampaikan, bahwa di acara KKSU 2023 ini bukan hanya kopi yang dikenalkan, tetapi juga kain tenun, agar dikenal ke mancanegara. “Tentunya kita juga akan melakukan pendampingan untuk mempromosikan kekayaan Sumut ini ke kancah dunia,” katanya.

Sementara itu, Wagubsu, H Musa Rajekshah, atau yang kerap disapa Ijeck mengungkapkan, pasca virus Covid-19, yang paling besar dukungannya adalah UMKM.

“Saat ini UMKM Sumut sangat banyak tumbuh berkembang. Saya ucapkan terima kasih kepada perbankan yang telah melakukan pendampingan menuju internasional. Sebab, jika tidak ada pendampingan tentu akan sulit berhasil, khususnya dari segi pembiayaan atau sektor keuangan,” kata Ijeck.

Pihaknya berharap, perbankan tidak hanya hadir di perkotaan, namun juga dapat hadir di pedesaan atau kecamatan. “Karena masih banyak di pedesaan yang tidak tahu perbankan, sehingga meminjam dengan bunga yang sangat tinggi,” tuturnya.

Ijeck juga mengimbau, agar masyarakat minum kopi minimal satu kali sehari, karena ternyata menurut dokter kopi itu bagus untuk kesehatan, terutama jantung, tetapi kopi hitam tanpa gula. “Saat ini minum kopi menjadi tren, khususnya di kafe-kafe. Selain itu juga dapat mendukung berkembangnya UMKM kopi kita hingga ke kancah Internasional,” pungkasnya.

Dari amatan, sejumlah produk UMKM turut dipamerkan di acara KKSU 2023 tersebut, mulai dari makanan, minuman terutama kopi hingga mesin pengolahannya, pakaian dan pernak-pernik serta asesoris.

Ijeck beserta rombongan dari Pemprovsu bersama Kepala KPw BI Provinsi Sumut Doddy Zulverdi, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menyambangi satu persatu stan-stan pameran di Atrium Selatan Plaza Medan Fair tersebut.

Bahkan ada diantaranya yang menyodorkan sambil mempromosikan produk UMKM nya kepada Ijeck. Dengan gerakan para pejabat di Sumut ini, membuat pengunjung yang hadir ikut dengan antusias membeli produk-produk UMKM yang dipamerkan, hingga rela mengantri panjang untuk membayar di kasir. Ada pengunjung yang membayar dengan uang cash dan ada juga yang menggunakan voucher belanja. (dwi/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki mengatakan, kopi merupakan komoditas terbesar ketiga di Indonesia setelah sawit dan karet.

Hal itu disampaikan Teten secara virtual, disaksikan seluruh pengunjung yang hadir dalam acara pembukaan Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2023, yang digelar di Atrium Selatan Plaza Medan Fair, Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (17/3).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala KPw BI Provinsi Sumut Doddy Zulverdi, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) H Musa Rajekshah, para pimpinan perbankan se Sumut, pelaku UMKM, dan lainnya.

Dijelaskan Teten, bahwa di Indonesia banyak ragam kopi, salah satunya kopi Sumut yang menjadi primadona di Tanah Air dan mancanegara, terbukti pada Tahun 2022, ekspor kopi Sumut berhasil mencapai Rp1,48 triliun, dengan volumer ekspor kopi sebesar 18,630 ton.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) selalu pro aktif dalam mendorong akselerasi pemberdayaan serta upaya meningkatkan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tanah Air. Oleh karena itu, melalui KKSU 2023, yang mengusung tema, ‘Ragam Kreasi Budaya dan Pesona Kopi Sumut’, diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Sumut, khususnya kopi,” harapnya.

Namun, sambungnya, meskipun begitu, ada juga tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan kopi, yakni lemahnya pemodal usaha kopi. 96 persen kopi dihasilkan oleh para petani kecil.

Kemudian, rendahnya produktivitas kopi. Banyak pohon-pohon kopi yang sudah menua dan butuh replanting. Selanjutnya, sulitnya akses pembiayaan dan pasar untuk pengembangan kopi. “Karena itu, kita mendorong koperasi dan UKM untuk mendukung usaha kopi ini,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono. Dalam kata sambutannya, Doni menyebutkan, bahwa di Sumut kopi sangat terkenal, bahkan hingga ke mancanegara.

“Di mancanegara, kopi robusta dan mandailing sangat terkenal. Karena itu kita mendorong kopi kita ini agar terus berkembang. Selain itu, teknologinya juga turut dikembangkan,” ujarnya.

Doni juga menyampaikan, bahwa di acara KKSU 2023 ini bukan hanya kopi yang dikenalkan, tetapi juga kain tenun, agar dikenal ke mancanegara. “Tentunya kita juga akan melakukan pendampingan untuk mempromosikan kekayaan Sumut ini ke kancah dunia,” katanya.

Sementara itu, Wagubsu, H Musa Rajekshah, atau yang kerap disapa Ijeck mengungkapkan, pasca virus Covid-19, yang paling besar dukungannya adalah UMKM.

“Saat ini UMKM Sumut sangat banyak tumbuh berkembang. Saya ucapkan terima kasih kepada perbankan yang telah melakukan pendampingan menuju internasional. Sebab, jika tidak ada pendampingan tentu akan sulit berhasil, khususnya dari segi pembiayaan atau sektor keuangan,” kata Ijeck.

Pihaknya berharap, perbankan tidak hanya hadir di perkotaan, namun juga dapat hadir di pedesaan atau kecamatan. “Karena masih banyak di pedesaan yang tidak tahu perbankan, sehingga meminjam dengan bunga yang sangat tinggi,” tuturnya.

Ijeck juga mengimbau, agar masyarakat minum kopi minimal satu kali sehari, karena ternyata menurut dokter kopi itu bagus untuk kesehatan, terutama jantung, tetapi kopi hitam tanpa gula. “Saat ini minum kopi menjadi tren, khususnya di kafe-kafe. Selain itu juga dapat mendukung berkembangnya UMKM kopi kita hingga ke kancah Internasional,” pungkasnya.

Dari amatan, sejumlah produk UMKM turut dipamerkan di acara KKSU 2023 tersebut, mulai dari makanan, minuman terutama kopi hingga mesin pengolahannya, pakaian dan pernak-pernik serta asesoris.

Ijeck beserta rombongan dari Pemprovsu bersama Kepala KPw BI Provinsi Sumut Doddy Zulverdi, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menyambangi satu persatu stan-stan pameran di Atrium Selatan Plaza Medan Fair tersebut.

Bahkan ada diantaranya yang menyodorkan sambil mempromosikan produk UMKM nya kepada Ijeck. Dengan gerakan para pejabat di Sumut ini, membuat pengunjung yang hadir ikut dengan antusias membeli produk-produk UMKM yang dipamerkan, hingga rela mengantri panjang untuk membayar di kasir. Ada pengunjung yang membayar dengan uang cash dan ada juga yang menggunakan voucher belanja. (dwi/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/