26.7 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Nenas Seperti Ular, Kipas, Berbuah 3 dan 10

Di kebun milik Reni Siregar ada nenas menyerupai ular yang tengah meliuk-liukkan tubuh, ada yang seperti kipas, ada juga yang berbuah sampai 10 buah dalam satu batang pohon. Ada nenas jumbo dengan berat lebih dari 5 kilogram.

Pemandangan tak lazim terlihat di kebun nenas yang ditanam di dua petak lahan yang masing-masing berukuran 30 X 30 meter dan 30 X 20 meter. Nenas tak biasa itu milik Reni Siregar (73), warga Jalan Bougenville 2 No 7B, Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

Kebun nenas itu dikelola Reni sejak 5 tahun lalu. Menurut ibu 7 orang putra-putri yang ditemui Sumut Pos di kediamannya, Minggu (19/6), munculnya buah-buah nenas berbentuk tak biasa tersebut terjadi sejak dua tahun lalu. Bahkan, salah satu nenas yang di dalam satu pohonnya memiliki tiga buah, memiliki satu kisah tersendiri.

“Ini tanah orang. Karena didiamkan begitu saja, saya permisi sama Kepling untuk mengelolanya sekitar 5 tahun lalu. Baru dua tahun belakangan ini, ada saja buah yang aneh-aneh,” ungkap Reni Siregar kepada Sumut Pos.

Tahun lalu, ada tiga pohon yang berbuah tak biasa. Ada yang bentuk seperti kipas, ada yang seperti ular naga dan ada yang berbuah 10 di satu pohonnya. Sekarang, ada buah yang seperti kipas, ular, ada yang berbuah tiga di satu pohon dan ada yang seperti sisir dan juga tak ada buahnya tapi tumbuh daunnya seperti rambut, panjang-panjang. “Kalau yang buahnya tiga itu, saya sempat mimpi. Saya lagi duduk-duduk di ladang, terus ada 3 anak-anak yang datang. Ternyata nggak lama, buahnya jadi tiga,” jelas Reni.

Untuk buah nenas yang pohonnya berbuah 10 sempat hendak dibeli oleh salah seorang warga Medan, namun sayangnya tidak jadi karena warga tersebut keburu pindah ke Jakarta.

Nah, nenas-nenas hasil dari ladang tersebut pernah dibawa salah seorang kerabat kepala daerah di Binjai untuk dipamerkan. “Tahun lalu, ada saudara kepala daerah Binjai yang membawa nenas kami ke pameran. Katanya nenas milik kami ini besar, sehat dan yang pasti manis meskipun dari luarnya tampak belum matang atau menguning. Karena ini memang jenis nenas yang hijau,” ungkap Erna Siagian, salah seorang putri Rina Siregar yang turut mendampingi.

Kedua wanita ini sadar, buah tersebut menjadi aneh karena kelainan genetik. Meski demikian, mereka tidak ambil pusing, toh tidak berbahaya dan menghasilkan uang pula. Hasil budidaya itu dijual di kedai atau supermarket-supermarket dekat rumah mereka. Jadi, Rina dan Erna tidak menjualnya ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Simpang Limun atau Pusat Pasar.

“Nggak sampai ke pasar sana, dekat-dekat aja ke kedai dan supermarket dekat rumah. Ada juga yang datang langsung,” kata Rina dan Erna.

Untuk harga jual nenas per buahnya, menurut Rina, dihargai Rp8 ribu. Harga jual di kedai atau supermarket dekat rumah mereka sekitar Rp9 ribu sampai Rp10 ribu.
“Harga tolak kami Rp8 ribu, kalau di kedai atau supermarket sekitar Rp9 ribu sampai Rp10 ribu. Kalau nenas jumbo, mau saya jual Rp15 ribu. Tapi apa nggak kemahalan itu ya?,” ungkap Rina Siregar sembari bertanya kepada Sumut Pos.(ari)

Di kebun milik Reni Siregar ada nenas menyerupai ular yang tengah meliuk-liukkan tubuh, ada yang seperti kipas, ada juga yang berbuah sampai 10 buah dalam satu batang pohon. Ada nenas jumbo dengan berat lebih dari 5 kilogram.

Pemandangan tak lazim terlihat di kebun nenas yang ditanam di dua petak lahan yang masing-masing berukuran 30 X 30 meter dan 30 X 20 meter. Nenas tak biasa itu milik Reni Siregar (73), warga Jalan Bougenville 2 No 7B, Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

Kebun nenas itu dikelola Reni sejak 5 tahun lalu. Menurut ibu 7 orang putra-putri yang ditemui Sumut Pos di kediamannya, Minggu (19/6), munculnya buah-buah nenas berbentuk tak biasa tersebut terjadi sejak dua tahun lalu. Bahkan, salah satu nenas yang di dalam satu pohonnya memiliki tiga buah, memiliki satu kisah tersendiri.

“Ini tanah orang. Karena didiamkan begitu saja, saya permisi sama Kepling untuk mengelolanya sekitar 5 tahun lalu. Baru dua tahun belakangan ini, ada saja buah yang aneh-aneh,” ungkap Reni Siregar kepada Sumut Pos.

Tahun lalu, ada tiga pohon yang berbuah tak biasa. Ada yang bentuk seperti kipas, ada yang seperti ular naga dan ada yang berbuah 10 di satu pohonnya. Sekarang, ada buah yang seperti kipas, ular, ada yang berbuah tiga di satu pohon dan ada yang seperti sisir dan juga tak ada buahnya tapi tumbuh daunnya seperti rambut, panjang-panjang. “Kalau yang buahnya tiga itu, saya sempat mimpi. Saya lagi duduk-duduk di ladang, terus ada 3 anak-anak yang datang. Ternyata nggak lama, buahnya jadi tiga,” jelas Reni.

Untuk buah nenas yang pohonnya berbuah 10 sempat hendak dibeli oleh salah seorang warga Medan, namun sayangnya tidak jadi karena warga tersebut keburu pindah ke Jakarta.

Nah, nenas-nenas hasil dari ladang tersebut pernah dibawa salah seorang kerabat kepala daerah di Binjai untuk dipamerkan. “Tahun lalu, ada saudara kepala daerah Binjai yang membawa nenas kami ke pameran. Katanya nenas milik kami ini besar, sehat dan yang pasti manis meskipun dari luarnya tampak belum matang atau menguning. Karena ini memang jenis nenas yang hijau,” ungkap Erna Siagian, salah seorang putri Rina Siregar yang turut mendampingi.

Kedua wanita ini sadar, buah tersebut menjadi aneh karena kelainan genetik. Meski demikian, mereka tidak ambil pusing, toh tidak berbahaya dan menghasilkan uang pula. Hasil budidaya itu dijual di kedai atau supermarket-supermarket dekat rumah mereka. Jadi, Rina dan Erna tidak menjualnya ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Simpang Limun atau Pusat Pasar.

“Nggak sampai ke pasar sana, dekat-dekat aja ke kedai dan supermarket dekat rumah. Ada juga yang datang langsung,” kata Rina dan Erna.

Untuk harga jual nenas per buahnya, menurut Rina, dihargai Rp8 ribu. Harga jual di kedai atau supermarket dekat rumah mereka sekitar Rp9 ribu sampai Rp10 ribu.
“Harga tolak kami Rp8 ribu, kalau di kedai atau supermarket sekitar Rp9 ribu sampai Rp10 ribu. Kalau nenas jumbo, mau saya jual Rp15 ribu. Tapi apa nggak kemahalan itu ya?,” ungkap Rina Siregar sembari bertanya kepada Sumut Pos.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/