31.7 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Pasar Induk Lau Cih Diresmikan, Pedagang Berjoget, Asyikk…

Dalam kesempatan itu, Eldin juga mengimbau dan mengajak pedagang yang masih berjualan di kawasan Jalan Sutomo, agar pindah ke Pasar Induk Tuntungan. Sebab, kawasan Jalan Sutomo sudah tidak diperkenankan lagi untuk tempat berjualan. Untuk itulah Pemko Medan akan terus memindahkan pedagang yang ada di Jalan Sutomo tersebut.

Sementara itu Dirut PD Pasar Benny Harianto Sihotang MM menjelaskan, ketika pengelolaan pasar induk diserahkan pada PD Pasar, jumlah kios yang ada cuma 1.150 unit. Padahal ketika PD Pasar melakukan pendataan tahun 2012, jumlah pedagang 1.975, artinya ada 800 pedagang yang tidak tertampung. Namun saat ini ungkap Benny, para pedagang telah membangun sendiri fisiknya oleh swadaya pedagang sendiri. “Jadi saat ini Pasar Induk Tuntungan bisa menampung hampir 3.000 pedagang. Untuk itulah kami mengimbau teman-teman maupun kelaurga kami yang masih berjuaklan di kawasan Jalan Sutomo untuk bisa bergabung di sini,” ajak Benny.

Ditegaskan Benny, para pedagang yang masih berjualan di Jalan Sutomo tidak perlu kawatir, karena mereka pasti tertampung di Pasar Induk Tuntungan. Di samping itu PD Pasar akan memberi kelonggaran demi kelonggoran. Itu sebabnya sejak Pasar Induk Tuntungan mulai ditempati para pedagang, PD Pasar diakuinya masih defisit. “Kita masih mengutamakan public service, sebab kita ingin seluruh pedagang yang ada di kawasan Jalan Sutomo serjualan di Pasar Induk Tuntungan,” paparnya.

Sedangkan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Induk Tuntungan , Siska Laura Br Sembiring berharap, usai peresmian ini mereka berharap Pemko Medan segera merelokasi para pedagang yang masih jualan di Jalan Sutomo. “Satukan kami dengan teman-teman kami itu, sebab kami tidak bermusuhan dengan mereka. Kami ingin bersama-sama memperjuangkan nasib kami di Pasar Induk Tuntungan ini,” kata Siska. Di samping itu tambah Siska lagi, mereka ingin jalan tembus yang menghubungkan Pasar Induk Tuntungan dengan Simpang Selayang secepatnya diselesaikan, sehingga mempersingkat akses menuju maupun keluar. Kemudian berharap agar Pemko Medan segera mengoperasikan angkutan umum, minimal 5 unit setiap trayek guna mempermudah para pembeli menuju Pasar Induk Tuntungan. (win/dik/deo)

Dalam kesempatan itu, Eldin juga mengimbau dan mengajak pedagang yang masih berjualan di kawasan Jalan Sutomo, agar pindah ke Pasar Induk Tuntungan. Sebab, kawasan Jalan Sutomo sudah tidak diperkenankan lagi untuk tempat berjualan. Untuk itulah Pemko Medan akan terus memindahkan pedagang yang ada di Jalan Sutomo tersebut.

Sementara itu Dirut PD Pasar Benny Harianto Sihotang MM menjelaskan, ketika pengelolaan pasar induk diserahkan pada PD Pasar, jumlah kios yang ada cuma 1.150 unit. Padahal ketika PD Pasar melakukan pendataan tahun 2012, jumlah pedagang 1.975, artinya ada 800 pedagang yang tidak tertampung. Namun saat ini ungkap Benny, para pedagang telah membangun sendiri fisiknya oleh swadaya pedagang sendiri. “Jadi saat ini Pasar Induk Tuntungan bisa menampung hampir 3.000 pedagang. Untuk itulah kami mengimbau teman-teman maupun kelaurga kami yang masih berjuaklan di kawasan Jalan Sutomo untuk bisa bergabung di sini,” ajak Benny.

Ditegaskan Benny, para pedagang yang masih berjualan di Jalan Sutomo tidak perlu kawatir, karena mereka pasti tertampung di Pasar Induk Tuntungan. Di samping itu PD Pasar akan memberi kelonggaran demi kelonggoran. Itu sebabnya sejak Pasar Induk Tuntungan mulai ditempati para pedagang, PD Pasar diakuinya masih defisit. “Kita masih mengutamakan public service, sebab kita ingin seluruh pedagang yang ada di kawasan Jalan Sutomo serjualan di Pasar Induk Tuntungan,” paparnya.

Sedangkan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Induk Tuntungan , Siska Laura Br Sembiring berharap, usai peresmian ini mereka berharap Pemko Medan segera merelokasi para pedagang yang masih jualan di Jalan Sutomo. “Satukan kami dengan teman-teman kami itu, sebab kami tidak bermusuhan dengan mereka. Kami ingin bersama-sama memperjuangkan nasib kami di Pasar Induk Tuntungan ini,” kata Siska. Di samping itu tambah Siska lagi, mereka ingin jalan tembus yang menghubungkan Pasar Induk Tuntungan dengan Simpang Selayang secepatnya diselesaikan, sehingga mempersingkat akses menuju maupun keluar. Kemudian berharap agar Pemko Medan segera mengoperasikan angkutan umum, minimal 5 unit setiap trayek guna mempermudah para pembeli menuju Pasar Induk Tuntungan. (win/dik/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/