Setelah melihat beberapa klip, Bob menghentikan video, lalu menanyakan kepada salah seorang wasit NBA D-League ’’Berapa kali kamu melihat video ini?’’. Dan wasit tersebut menjawab, ’’Ratusan kali!’’
Seketika itu juga Bob menyatakan bahwa kontinuitas dan repetisi sangatlah penting. Dan, setiap melihat video pasti ada hal baru yang didapat.
Setiap selesai game kami langsung melakukan evaluasi dan video review yang dipimpin evaluator-evaluator NBA D-League. Sesi ini biasanya berlangsung hampir dua jam. Sangat memuaskan!
Pada sesi lainnya, Bob mempersilakan para evaluator menanyangkan potongan video pilihannya yang berasal dari game NBA Summer League untuk di-review.
Nama-nama evaluator yang bertugas bukan sembarangan. Mereka berasal dari wasit-wasit top NBA, seperti Joey Crawford, wasit NBA paling kontroversial. Lalu, Monty McCutchen, salah satu wasit terbaik NBA saat ini yang memimpin game 7 final NBA musim lalu.
Ada pula Bill Kennedy, wasit NBA yang menyatakan dengan terbuka bahwa dirinya gay. Lainnya adalah Zach Zarba (salah satu wasit NBA All-Star 2016).
Evaluator akan menayangkan video pilihannya. Pertama-tama, evaluator akan mempersilakan satu per satu wasit yang memimpin mengomentari video tersebut. Kemudian, evaluator akan memberikan komentar dan penjelasan tentang apa yang ingin disampaikan tentang video tersebut. Sekali lagi, sangat jelas, terarah, dan detail. Selama enam hari, kami konsisten melakukan hal itu.
Saya melihat NBA sangatlah berfokus, berjenjang, dan berkesinambungan dalam mendidik dan menciptakan wasit-wasit berkualitas. Mereka menjabarkan fundamental perwasitan secara jelas dan terstruktur. Mereka menuntut wasit-wasitnya disiplin.
Bukan hanya sampai di sana, mereka juga konsisten dan kontinu dalam memberikan evaluasi kepada para wasit. Mereka berpendapat bahwa kemauan dan kedisiplinan menjalankan detail-detail kecil secara benar dan konsisten, merupakan hal yang membedakan wasit NBA dengan wasit yang lain di dunia.
Hal di atas rasanya bisa kita tiru untuk kemajuan wasit Indonesia. Tinggal disesuaikan dengan fundamental-fundamentalnya. Bila pertandingan dipimpin oleh wasit yang bisa memastikan pemainnya bertanding dalam koridor peraturan yang benar, kualitas pertandingan akan meningkat. Namun, tentunya, juga diiringi dengan peningkatan kualitas pemain. (*)