LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan kerja terjadi di pabrik CV. Lima Ribu yang bergerak di bidang pengolahan plastik, Selasa (18/7) malam. Anehnya, ada indikasi pihak perusahaan berusaha menutupinya. Karena kejadian itu tidak segera dilaporkan ke polisi.
Polsek Medan Labuhan baru mengetahui hal tersebut sesaat sebelum korban dikebumikan, Rabu (19/7).
Hal ini diungkap Kapolsek Medan Labuhan, Kompol H Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi wartawan. Karenanya, mereka masih melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
“Saya baru dengar siang ini, anggota sudah saya suruh cek ke lokasi, jadi kasusnya masih kita selidiki, untuk lebih jelas kita tunggu hasil penyelidikan di lapangan,” kata Yasir.
Informasi dihimpun, korban bernama Vita Puspita (24). Dia menetap di Pasar 4, Lingk. 8, Kel. Mabar, Kec. Medan Deli. Putri semata wayang pasangan Rusli dan Atun itu tewas dengan posisi kepala terjepit mesin.
Malam kejadian itu, seluruh karyawan pabrik yang terletak di Kawasan Industri Medan (KIM) II, Kel. Mabar, Medan Deli sibuk kerja sesuai bidang masing-masing. Vita sendiri berada di mesin cetak permainan anak-anak.
Setahu bagaimana, korban melihat sebuah bola jatuh dari cetakan mesin dan langsung mengejar ke bagian bawah mesin pencetak bahan baku. Saat akan mengambil bola, tanpa disadari, kepalanya masuk ke celah mesin pencetak hingga akhirnya terjepit.
Cepatnya putaran mesin membuat korban tak sempat minta tolong. Beberapa rekannya hanya sempat mendengar sekali teriakannya. Mengetahui ada yang terjepit, operator segera mematikan mesin. Dan ketika diperiksa, Vita sudah meninggal dunia.
Berikutnya, kejadian dilaporkan kepada sekuriti dan pimpinan pabrik. Upaya melepaskan kepala korban dari mesin pun dilakukan. Berikutnya jenasah dibawa ke RSU Mitra Medika.
Mendapat kabar Vita tewas dalam kecelakaan kerja, kedua orangtuanya bersama beberapa kerabat segera ke rumah sakit. Usai mengurus administrasi, jenasah segera dibawa ke rumah duka.
“Kami terkejut tadi malam, tiba-tiba si Vita sudah terjepit mesin. Makanya kami matikan mesin, kami lihat dia (Vita) sudah meninggal,” kata karyawan yang tak mau menyebutkan namanya.
Kecelakaan kerja ini ibarat pukulan keras bagi Rusli dan Atun. Sebab selain anak semata wayang, Vita merupakan tulang pungung keluarga. “Anak kami ini tulang punggung keluarga. Kami benar-benar tak menyangka bisa kejadian seperti ini,” kata Rusli di rumah duka.
Saat wartawan berupa melakukan konfirmasi, pihak CV Lima Ribu lebih memilih bungkam. Petugas sekuriti melarang wartawan masuk untuk melakukan konfirmasi.(wal/ras)