30 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Mari Ciptakan Keluarga yang Terencana

LOGO BKKBN

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Tahun 2017 angka kelahiran per wanita atau biasa disebut Total Fertility Rate (TFR) Indonesia, berdasarkan Sensus Demografi dan Kesehatan Indonesia yang biasa dikenal dengan SDKI, mengalami penurunan dari 2,6 anak per wanita pada tahun 2012 menjadi 2,4 anak per wanita.

Sedangkan untuk Sumut pada 2017 angka TFR sendiri masih dicatatat 2,9. Melihat kondisi ini, tentunya perlu komitmen pemerintah provinsi dan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian laju jumlah penduduk.

“Kita semua tahu bahwa kita tidak bisa menahan pertumbuhan dan pertambahan jumlah penduduk, karena tentunya semua juga ingin mempunyai keturunan dan generasi muda juga ingin menikah dan memiliki keturunan. Namun kita bisa mengendalikannya,” ujar Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN Pusat, Sri Rahayu pada Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-25 Tingkat Sumut dengan tema, Hari Kita Semua yang dilaksanakan di Pantai Pondok Permai, Sergai, Rabu (19/9).

Sri Rahayu mengatakan, jika terencana akan lebih mudah. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat mulai merencanakan memperhatikan keluarganya.

“Untuk itulah Hari Keluarga tahun ini mempunyai tema Hari Keluarga, Hari Kita Semua dan memiliki slogan Cinta Keluarga Cinta Terencana, yang artinya cinta yang tumbuh dan berkembang dalam hati sanubari individu keluarga merupakan buah dari suatu proses yang terencana sebelumnya,” katanya.

Sementara Gubernur Sumatera Utara, Edi Rahmayadi mengungkapkan, bahwa keluarga sangat penting, karena apa yang terjadi saat ini merupakan pengaruh dari keluarga.

Terkait masih tingginya angka kelahiran anak di Sumut, Edi mengaku akan menjalankan program-program dari pusat maupun yang sudah di daerah hingga ke tingkat kabupaten.

“Kita lakukan ini, lalu diawasi dan benar-benar dilaksanakan program tersebut,” ujarnya yang turut didampingi Bupati Sergei Soekirman, Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Temazaro Zega dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara, dr Ria Novida Telaumbanua.

Jika bicara program, lanjutnya, sudah pasti ada dananya dan harusnya bisa, kenapa tidak bisa ini yang perlu dievaluasi.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluagar Berencana Provinsi Sumut yang juga Ketua Panitia kegiatan memaparkan, tujuan kegiatan untuk mengingatkan kembali pentingnya mencintai keluarga dan pentingnya perencanaan dalam membangun keluarga dengan baik.

Upaya mewujudkan keluarga sejahtera harus dimulai sejak perencaanaan berkeluarga, sehingga diharapkan keluarga Indonesia kembali pada penerapan delapan fungsi keluarga.

“Kegiatan Harganas 2018 ini diadakan selama dua hari, mulai dari tanggal 18 hingga 19 September. Pada rangkaian Harganas tingkat provinsi tersebut juga dilakukan berbagai kegiatan, termasuk lomba terkait keluarga hingga bedah rumah,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti peserta dari 33 kabupaten/kota se-Sumut dan Sergai selaku tuan rumah. Dalam kegiatan itu juga, sebelumnya dilaksanakan bedah rumah di kampung KB, lalu pemberian 4.000 akte kelahiran gratis dari Disdukcapil Sumut, sosialisasi kampung KB di Kampung Pegajahan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BkkbN Provinsi Sumut, gebyar Genre atau kampanye pendewasaan usia perkawinan, sosialsiasi PIK remaja di Kampung KB, penilaian kinerja dinas pengendalian penduduk dan KB dan Kampung KB terbaik tingkat Provinsi Sumut 2018. (dvs/han)

LOGO BKKBN

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Tahun 2017 angka kelahiran per wanita atau biasa disebut Total Fertility Rate (TFR) Indonesia, berdasarkan Sensus Demografi dan Kesehatan Indonesia yang biasa dikenal dengan SDKI, mengalami penurunan dari 2,6 anak per wanita pada tahun 2012 menjadi 2,4 anak per wanita.

Sedangkan untuk Sumut pada 2017 angka TFR sendiri masih dicatatat 2,9. Melihat kondisi ini, tentunya perlu komitmen pemerintah provinsi dan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian laju jumlah penduduk.

“Kita semua tahu bahwa kita tidak bisa menahan pertumbuhan dan pertambahan jumlah penduduk, karena tentunya semua juga ingin mempunyai keturunan dan generasi muda juga ingin menikah dan memiliki keturunan. Namun kita bisa mengendalikannya,” ujar Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN Pusat, Sri Rahayu pada Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-25 Tingkat Sumut dengan tema, Hari Kita Semua yang dilaksanakan di Pantai Pondok Permai, Sergai, Rabu (19/9).

Sri Rahayu mengatakan, jika terencana akan lebih mudah. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat mulai merencanakan memperhatikan keluarganya.

“Untuk itulah Hari Keluarga tahun ini mempunyai tema Hari Keluarga, Hari Kita Semua dan memiliki slogan Cinta Keluarga Cinta Terencana, yang artinya cinta yang tumbuh dan berkembang dalam hati sanubari individu keluarga merupakan buah dari suatu proses yang terencana sebelumnya,” katanya.

Sementara Gubernur Sumatera Utara, Edi Rahmayadi mengungkapkan, bahwa keluarga sangat penting, karena apa yang terjadi saat ini merupakan pengaruh dari keluarga.

Terkait masih tingginya angka kelahiran anak di Sumut, Edi mengaku akan menjalankan program-program dari pusat maupun yang sudah di daerah hingga ke tingkat kabupaten.

“Kita lakukan ini, lalu diawasi dan benar-benar dilaksanakan program tersebut,” ujarnya yang turut didampingi Bupati Sergei Soekirman, Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Temazaro Zega dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara, dr Ria Novida Telaumbanua.

Jika bicara program, lanjutnya, sudah pasti ada dananya dan harusnya bisa, kenapa tidak bisa ini yang perlu dievaluasi.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluagar Berencana Provinsi Sumut yang juga Ketua Panitia kegiatan memaparkan, tujuan kegiatan untuk mengingatkan kembali pentingnya mencintai keluarga dan pentingnya perencanaan dalam membangun keluarga dengan baik.

Upaya mewujudkan keluarga sejahtera harus dimulai sejak perencaanaan berkeluarga, sehingga diharapkan keluarga Indonesia kembali pada penerapan delapan fungsi keluarga.

“Kegiatan Harganas 2018 ini diadakan selama dua hari, mulai dari tanggal 18 hingga 19 September. Pada rangkaian Harganas tingkat provinsi tersebut juga dilakukan berbagai kegiatan, termasuk lomba terkait keluarga hingga bedah rumah,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti peserta dari 33 kabupaten/kota se-Sumut dan Sergai selaku tuan rumah. Dalam kegiatan itu juga, sebelumnya dilaksanakan bedah rumah di kampung KB, lalu pemberian 4.000 akte kelahiran gratis dari Disdukcapil Sumut, sosialisasi kampung KB di Kampung Pegajahan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BkkbN Provinsi Sumut, gebyar Genre atau kampanye pendewasaan usia perkawinan, sosialsiasi PIK remaja di Kampung KB, penilaian kinerja dinas pengendalian penduduk dan KB dan Kampung KB terbaik tingkat Provinsi Sumut 2018. (dvs/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/