25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Taman PKK Diperindah, Apotek Hidup Ditanam

Kelurahan Sei Sikambing C-II, Medan Helvetia memperindah taman pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) di Jalan Jawa Lorong Balai Kelurahan. Keindahaan taman itu digagas lurah bersama warga.

Taman yang diperindah oleh aparatur kelurahan bersama warga itu, ditanami sejumlah tanaman bunga, seperti bunga mawar, kertas dan ditanam juga apotek hidup seperti induk kunyit.

Lurah Sei Sikambing C-II, Rahmad Zega mengatakan, memperindah taman merupakan satu tugas rutin di kelurahannya, bahkan perawatan tanaman itu menjadi tanggungjawab warga yang diawasi oleh kepala lingkungan.

“Setiap minggu, kami menggelar jumat bersih, mulai membersihkan drainase serta memangkas rerumputan, kami juga memperindah taman,” katanya.
Dia menyebutkan, taman sangat penting dirawat, karena kehadiran taman merupakan bagian untuk memperindah dan melestarikan lingkungan. “Bisa dibayangkan bila kita hidup di sekitar kita tak ada bunga-bunga, saya rasa terasa hampa. Jadi ibu-ibu PKK diaktifkan untuk mengawasi bunga-bunga yang ditanam di taman,” sebutnya.

Zega mengatakan, tanaman hias seperti bunga sebenarnya tak hanya ditanam di taman PKK saja, melainkan warga di Kelurahan Sei Sikambing C-II memiliki kewajiban untuk menanam tanaman hias dipekarangan rumahnya masing-masing. Karena tanaman hias yang ditanam diperuntukkan untuk warga.
“Tanaman hias itu menambah pikiran kita menjadi segar, apalagi bila bunganya sudah mulai mekar,” sebutnya.

Dia menambahkan, selain itu tanaman hias yang ditanam juga membantu menyegarkan tanaman, karena di tengah anomali cuaca saat ini tumbuhan dibutuhkan untuk membantu proses sirkulasi udara.

“Jadi semakin banyak ditanam-tanaman, maka semakin sejuk lingkungannya,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain menanam tumbuhan, warga juga diingatkan untuk tetap menjaga kebersihan pekarangan rumahnya masing-masing. Dengan cara itu artinya mendukung Kota Medan bebas sampah.

Zega menyebutkan, sampah yang dibuang oleh masyarakat sebaiknya dikumpul dalam satu wadah atau dimasukkan ke dalam plastik. Kemudian, dibuang pada pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB pada sore hari.  “Bila warga tertib membuang sampah di waktu tersebut, saya yakin lingkungan bersih,” ingatkannya. (omi)

Kelurahan Sei Sikambing C-II, Medan Helvetia memperindah taman pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) di Jalan Jawa Lorong Balai Kelurahan. Keindahaan taman itu digagas lurah bersama warga.

Taman yang diperindah oleh aparatur kelurahan bersama warga itu, ditanami sejumlah tanaman bunga, seperti bunga mawar, kertas dan ditanam juga apotek hidup seperti induk kunyit.

Lurah Sei Sikambing C-II, Rahmad Zega mengatakan, memperindah taman merupakan satu tugas rutin di kelurahannya, bahkan perawatan tanaman itu menjadi tanggungjawab warga yang diawasi oleh kepala lingkungan.

“Setiap minggu, kami menggelar jumat bersih, mulai membersihkan drainase serta memangkas rerumputan, kami juga memperindah taman,” katanya.
Dia menyebutkan, taman sangat penting dirawat, karena kehadiran taman merupakan bagian untuk memperindah dan melestarikan lingkungan. “Bisa dibayangkan bila kita hidup di sekitar kita tak ada bunga-bunga, saya rasa terasa hampa. Jadi ibu-ibu PKK diaktifkan untuk mengawasi bunga-bunga yang ditanam di taman,” sebutnya.

Zega mengatakan, tanaman hias seperti bunga sebenarnya tak hanya ditanam di taman PKK saja, melainkan warga di Kelurahan Sei Sikambing C-II memiliki kewajiban untuk menanam tanaman hias dipekarangan rumahnya masing-masing. Karena tanaman hias yang ditanam diperuntukkan untuk warga.
“Tanaman hias itu menambah pikiran kita menjadi segar, apalagi bila bunganya sudah mulai mekar,” sebutnya.

Dia menambahkan, selain itu tanaman hias yang ditanam juga membantu menyegarkan tanaman, karena di tengah anomali cuaca saat ini tumbuhan dibutuhkan untuk membantu proses sirkulasi udara.

“Jadi semakin banyak ditanam-tanaman, maka semakin sejuk lingkungannya,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain menanam tumbuhan, warga juga diingatkan untuk tetap menjaga kebersihan pekarangan rumahnya masing-masing. Dengan cara itu artinya mendukung Kota Medan bebas sampah.

Zega menyebutkan, sampah yang dibuang oleh masyarakat sebaiknya dikumpul dalam satu wadah atau dimasukkan ke dalam plastik. Kemudian, dibuang pada pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB pada sore hari.  “Bila warga tertib membuang sampah di waktu tersebut, saya yakin lingkungan bersih,” ingatkannya. (omi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/