25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Keluarga Korban Belum Melapor ke Polisi

AMINOER RASYID/SUMUT POS EVAKUASI: Petugas kepolisian bersama warga melakukan evakuasi kepada mobil yang tertimpa pohon, Sabtu (18/10).  di Jalan Sudirman Medan, Sabtu (18/10). Dua dari tujuh penumpang yang berada di dalam mobil Kijang BK 1907 GT meninggal dunia.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
EVAKUASI: Petugas kepolisian bersama warga melakukan evakuasi kepada mobil yang tertimpa pohon, Sabtu (18/10).
di Jalan Sudirman Medan, Sabtu (18/10). Dua dari tujuh penumpang yang berada di dalam mobil Kijang BK 1907 GT meninggal dunia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Baru menyarankan agar keluarga korban yang tewas akibat tertimpa pohon waru yang tumbang di pinggir Jalan Sudirman, Medan, Sabtu (18/10) petang agar membuat laporan pengaduan. Pasalnya, jika laporan telah dibuat secara resmi maka pihak terkait (Dinas Pertamanan Kota Medan, Red) kemungkinan bakal diperiksa.

Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu yang ditemui Minggu (19/10) sore menyatakan bahwa sejauh ini pihaknya belum ada menerima laporan pengaduan korban. Ia mengaku pihaknya baru sebatas menyelamatkan barang bukti berupa mobil korban.

“Apabila korban keberatan atau merasa dirugikan, silahkan saja membuat laporan pengaduan. Namun, sejauh ini belum ada karena mereka masih berduka di kampung halamannya,” ujar Nasrun.

Dia menyebut, pihaknya belum bisa memastikan apakah ada unsur pidana dalam peristiwa pohon tumbang ini. Karena itu, apabila korban telah membuat pengaduan maka langkah pemeriksaan terhadap pihak terkait akan dilakukan mengenai histori perawatan pohon tersebut.

“Saat ini kita baru hanya sebatas introgasi kepada keluarga korban. Akan tetapi, jika ada unsur kesengajaan atau tindak pidana pastinya kita proses. Untuk itu, soal perawatan pohon tersebut yang tentunya akan kita cek sampai sejauh mana dan mengapa bisa tumbang,” ungkap mantan Kapolsek Medan Barat ini.

Satu Korban Masih Dirawat
Sementara itu, dari tempat terpisah di RS Santa Elisabeth Medan, seorang korban akibat pohon tumbang masih menjalani perawat di Kamar No. 47, Ruang Santa Maria. Korban tersebut adalah Hotmaria Simbolon (55).

Hotmaria mengalami luka tak begitu serius, namun dia masih tampak syok dan trauma atas insiden tersebut. Meski demikian, kondisinya sudah mulai membaik. “Dokter bilang, luka saya tidak parah. Hanya lecet di kaki dan tangan. Tapi, kepala saya benjol dan masih terasa pusing kalau banyak bergerak. Sudah gitu, pandangan sedikit kabur,” aku Hotmaria ketika ditemui Sumut Pos, Minggu (19/10) siang.

Disinggung apakah keluarga korban yang tewas telah laporan ke polisi, Hotmaria tak mengetahui pasti. Sebab, usai dirawat mereka langsung pulang ke rumahnya di kawasan Perdagangan.

Hotmaria menyebut, bahwa sejak Minggu dinihari hingga siang sekira pukul 12.30 WIB belum ada pihak dari pemerintah yang menjenguk dirinya ataupun korban yang lain. “Belum ada pihak pemerintah daerah yang berkunjung atau memberikan bantuan. Baru sebatas keluarga saja yang datang,” ujarnya.

Lebih lanjut Hotmaria menuturkan bahwa saat peristiwa itu terjadi dirinya mengaku sangat terkejut. Dia mengira bahwa mobil yang ditumpanginya menabrak tiang listrik.

“Saya kira menabrak tiang listrik, rupanya ketimpa pohon. Soalnya,
pas kejadian begitu cepat. Jadi, pas kami lagi lewat tiba-tiba aja terdengar suara dentuman. Terus saya lihat yang duduk di depan sudah tak bergerak lagi,” ungkap Hotmaria.

Ia melanjutkan, ketika pohon yang tumbang itu menimpa mobil, dirinya duduk di belakang sopir. “Jadi, pas pohon itu menimpa mobil, kepala saya menempel di dada. Posisi kami terjepit atap mobil, seperti meringkuk gitu. Kalau tidak cepat ditolong mungkin lain ceritanya,” tutur Hotmaria.

Sebagaimana diketahui, sebuah pohon waru berusia tua di Jalan Sudirman, Medan, secara mendadak tumbang dan menimpa satu unit mobil Toyota Kijang Kapsul hitam BK 1907 TG. Pohon itu tumbang disaat mobil tersebut melintas.

Akibatnya, dua orang yang duduk di bangku depan tewas lantaran tertimpa batang pohon yang tumbang. Sedangkan lima penumpang lainnya selamat.

Berdasar keterangan dari para korban, bahwa sebelum peristiwa naas itu terjadi, mereka baru saja menghadiri acara pesta di Jambur Permai kawasan Jalan Setiabudi.

Nah, ketika hendak pulang ke rumah saudaranya di Jalan Kiwi, Perumnas Mandala, tiba-tiba mobil mereka tertimpa pohon yang tumbang sehingga menewaskan Donald Harapan Pardede (50) dan anaknya Andi Kristoni Pardede (24). Donald duduk tepat disampinig anaknya Kristoni yang mengemudikan mobil.

Sedangkan korban lain pada kejadian itu adalah Hotmaida Nainggolan (43), Febiola (13), Dea (18), Doni (20) dan Hotmaira Simbolon. (ris/ije)

AMINOER RASYID/SUMUT POS EVAKUASI: Petugas kepolisian bersama warga melakukan evakuasi kepada mobil yang tertimpa pohon, Sabtu (18/10).  di Jalan Sudirman Medan, Sabtu (18/10). Dua dari tujuh penumpang yang berada di dalam mobil Kijang BK 1907 GT meninggal dunia.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
EVAKUASI: Petugas kepolisian bersama warga melakukan evakuasi kepada mobil yang tertimpa pohon, Sabtu (18/10).
di Jalan Sudirman Medan, Sabtu (18/10). Dua dari tujuh penumpang yang berada di dalam mobil Kijang BK 1907 GT meninggal dunia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Baru menyarankan agar keluarga korban yang tewas akibat tertimpa pohon waru yang tumbang di pinggir Jalan Sudirman, Medan, Sabtu (18/10) petang agar membuat laporan pengaduan. Pasalnya, jika laporan telah dibuat secara resmi maka pihak terkait (Dinas Pertamanan Kota Medan, Red) kemungkinan bakal diperiksa.

Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu yang ditemui Minggu (19/10) sore menyatakan bahwa sejauh ini pihaknya belum ada menerima laporan pengaduan korban. Ia mengaku pihaknya baru sebatas menyelamatkan barang bukti berupa mobil korban.

“Apabila korban keberatan atau merasa dirugikan, silahkan saja membuat laporan pengaduan. Namun, sejauh ini belum ada karena mereka masih berduka di kampung halamannya,” ujar Nasrun.

Dia menyebut, pihaknya belum bisa memastikan apakah ada unsur pidana dalam peristiwa pohon tumbang ini. Karena itu, apabila korban telah membuat pengaduan maka langkah pemeriksaan terhadap pihak terkait akan dilakukan mengenai histori perawatan pohon tersebut.

“Saat ini kita baru hanya sebatas introgasi kepada keluarga korban. Akan tetapi, jika ada unsur kesengajaan atau tindak pidana pastinya kita proses. Untuk itu, soal perawatan pohon tersebut yang tentunya akan kita cek sampai sejauh mana dan mengapa bisa tumbang,” ungkap mantan Kapolsek Medan Barat ini.

Satu Korban Masih Dirawat
Sementara itu, dari tempat terpisah di RS Santa Elisabeth Medan, seorang korban akibat pohon tumbang masih menjalani perawat di Kamar No. 47, Ruang Santa Maria. Korban tersebut adalah Hotmaria Simbolon (55).

Hotmaria mengalami luka tak begitu serius, namun dia masih tampak syok dan trauma atas insiden tersebut. Meski demikian, kondisinya sudah mulai membaik. “Dokter bilang, luka saya tidak parah. Hanya lecet di kaki dan tangan. Tapi, kepala saya benjol dan masih terasa pusing kalau banyak bergerak. Sudah gitu, pandangan sedikit kabur,” aku Hotmaria ketika ditemui Sumut Pos, Minggu (19/10) siang.

Disinggung apakah keluarga korban yang tewas telah laporan ke polisi, Hotmaria tak mengetahui pasti. Sebab, usai dirawat mereka langsung pulang ke rumahnya di kawasan Perdagangan.

Hotmaria menyebut, bahwa sejak Minggu dinihari hingga siang sekira pukul 12.30 WIB belum ada pihak dari pemerintah yang menjenguk dirinya ataupun korban yang lain. “Belum ada pihak pemerintah daerah yang berkunjung atau memberikan bantuan. Baru sebatas keluarga saja yang datang,” ujarnya.

Lebih lanjut Hotmaria menuturkan bahwa saat peristiwa itu terjadi dirinya mengaku sangat terkejut. Dia mengira bahwa mobil yang ditumpanginya menabrak tiang listrik.

“Saya kira menabrak tiang listrik, rupanya ketimpa pohon. Soalnya,
pas kejadian begitu cepat. Jadi, pas kami lagi lewat tiba-tiba aja terdengar suara dentuman. Terus saya lihat yang duduk di depan sudah tak bergerak lagi,” ungkap Hotmaria.

Ia melanjutkan, ketika pohon yang tumbang itu menimpa mobil, dirinya duduk di belakang sopir. “Jadi, pas pohon itu menimpa mobil, kepala saya menempel di dada. Posisi kami terjepit atap mobil, seperti meringkuk gitu. Kalau tidak cepat ditolong mungkin lain ceritanya,” tutur Hotmaria.

Sebagaimana diketahui, sebuah pohon waru berusia tua di Jalan Sudirman, Medan, secara mendadak tumbang dan menimpa satu unit mobil Toyota Kijang Kapsul hitam BK 1907 TG. Pohon itu tumbang disaat mobil tersebut melintas.

Akibatnya, dua orang yang duduk di bangku depan tewas lantaran tertimpa batang pohon yang tumbang. Sedangkan lima penumpang lainnya selamat.

Berdasar keterangan dari para korban, bahwa sebelum peristiwa naas itu terjadi, mereka baru saja menghadiri acara pesta di Jambur Permai kawasan Jalan Setiabudi.

Nah, ketika hendak pulang ke rumah saudaranya di Jalan Kiwi, Perumnas Mandala, tiba-tiba mobil mereka tertimpa pohon yang tumbang sehingga menewaskan Donald Harapan Pardede (50) dan anaknya Andi Kristoni Pardede (24). Donald duduk tepat disampinig anaknya Kristoni yang mengemudikan mobil.

Sedangkan korban lain pada kejadian itu adalah Hotmaida Nainggolan (43), Febiola (13), Dea (18), Doni (20) dan Hotmaira Simbolon. (ris/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/