27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Suami Sebut Indri Sempat Teriak: Tembak Saja Aku!

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Sejumlah petugas dari Polsekta Delitua dan Polsekta Sunggal melakukan olah TKP di lokasi penembakan ibu muda, Indri, di Asam Kumbang, Medan.
Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Sejumlah petugas dari Polsekta Delitua dan Polsekta Sunggal melakukan olah TKP di lokasi penembakan ibu muda, Indri, di Asam Kumbang, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari RS Bhayangkara, Syaiful Rizal (34), suami Indri Wahyuni (28), ibu muda yang dtembak mati OTK di rumah kontrakan mereka di Kelurahan Asam Kumbang, Medan Tuntungan, Selasa (18/10) siang, mengaku tidak mengenal ketiga pelaku yang menembak istrinya. Dirinya bilang, tak pernah berselisih faham dengan siapapun.

Dengan berurai air mata meratapi jenazah sang istri, Syaiful mengaku, bekerja di perusahaan jual beli mobil di milik pamannya, Jalan Ringroad dan Jalan SM Raja. Dia juga memiliki usaha pengangkutan dari Aceh ke Medan.

“Dugaanku ini karena usaha. Sebab, mereka (pelaku) berusaha masuk ke dalam rumah saya untuk mengambil harta kami,” ujarnya.

Dia mengakui, ketiga pelaku sempat dihalangi sang isteri. Padahal, kawanan bersenpi itu mengacungkan senjatanya ke atas dan mengancamnya akan menembak jika melakukan perlawan.

Menurut Syaiful, sang isteri memang berteriak seperti membangkitkan naluri pelaku untuk melakukan penembakan. “Tembak saja aku, kalian jangan masuk sembarangan ke rumah,” ujar Syaiful yang menirukan teriakan almarhum saat menghalau pelaku agar tidak sampai masuk ke dalam rumahnya sebelum menembak.

Lantaran perhatian kawanan pelaku dialihkan sang isteri, Syaiful pun ambil kesemptan untuk kabur. Meski tangannya dalam keadaan terborgol.

“Lalu aku minta tolong kepada warga sekitar. Saat itulah para pelaku menembak pipi tepat di bawah mata istriku, hingga tembus ke leher belakang. Melihat istriku tersungkur, aku kembali lagi ke halaman rumah untuk menolongnya karena jaraknya masih 50 meter,” ujar dia.

Ketiga pria misterius itu mengenakan pakaian warga biasa. Namun saat akan melumpuhkan dan menangkapnya, pelaku menyebut dirinya anggota Polisi. “Katanya mereka (Pelaku) anggota Polisi, tapi aku tak yakin makanya aku melawan,” sambung dia.

Kata Syaiful, senjata yang dipakai jenis FN warna putih ditenteng oleh pelaku berbadan kurus dengan tinggi sekitar 175 centimeter. Selain itu, warna kulitnya putih sawo matang dan yang warna hitam ditenteng pria berbadan yang lebih pendek dengan postur tubuh hampir sama. Namun, tingginya sekitar 160 cm. sedangkan satu pelaku lainnya berbadan gemuk, warna kulit hitam dengan tinggi sekitar 170 Cm.

“Yang menenteng senjata warna putih itu memakai topi dan berbaju kaos oblong warna merah. Sementara, yang nenteng senjata, warna hitam itu memakai baju kaos oblong warna hitam dan yang berbadan gemuk mengenakan kemeja kotak-kotak kebiruan,” tandas dia.

Sebelumnya, Syaiful Rizal diduga terlibat dalam persoalan utang piutang. Alhasil, Rizal pun ditagih terus menerus.

Selasa (18/10) siang, 3 orang yang berlogat Aceh dan berbahasa Aceh serta berambut tipis, menyambangi kediaman Rizal, di Komplek Tor Ganda, Blok E No 21, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Tuntungan. Ketiganya datang dengan menumpang Daihatsu Terios warna silver.

Kedatangan mereka pun mengundang simpati warga sekitar. Soalnya, terdengar cekcok mulut dari rumah yang berlantai dua bercat putih tersebut begitu 3 orang itu datang. Dari ketiganya, seorang di antaranya berperawakan besar yang diyakini sebagai bos dari dua orang lainnya. Tanpa basa-basi, satu di antaranya langsung memborgol Rizal dan langsung memboyongnya.

Namun, Indri Wahyuni sang isteri berusaha menahannya. Entah angin apa yang merasuki pikiran ketiga pria itu, satu di antaranya langsung menembak Indri yang saat itu tengah menggendong buah hatinya bernama Jiah usia 3 tahun. Saat berusaha dilarikan ke RS Adam Malik, nyawa Indri tak tertolong. Korban menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. (ted/ila)

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Sejumlah petugas dari Polsekta Delitua dan Polsekta Sunggal melakukan olah TKP di lokasi penembakan ibu muda, Indri, di Asam Kumbang, Medan.
Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Sejumlah petugas dari Polsekta Delitua dan Polsekta Sunggal melakukan olah TKP di lokasi penembakan ibu muda, Indri, di Asam Kumbang, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari RS Bhayangkara, Syaiful Rizal (34), suami Indri Wahyuni (28), ibu muda yang dtembak mati OTK di rumah kontrakan mereka di Kelurahan Asam Kumbang, Medan Tuntungan, Selasa (18/10) siang, mengaku tidak mengenal ketiga pelaku yang menembak istrinya. Dirinya bilang, tak pernah berselisih faham dengan siapapun.

Dengan berurai air mata meratapi jenazah sang istri, Syaiful mengaku, bekerja di perusahaan jual beli mobil di milik pamannya, Jalan Ringroad dan Jalan SM Raja. Dia juga memiliki usaha pengangkutan dari Aceh ke Medan.

“Dugaanku ini karena usaha. Sebab, mereka (pelaku) berusaha masuk ke dalam rumah saya untuk mengambil harta kami,” ujarnya.

Dia mengakui, ketiga pelaku sempat dihalangi sang isteri. Padahal, kawanan bersenpi itu mengacungkan senjatanya ke atas dan mengancamnya akan menembak jika melakukan perlawan.

Menurut Syaiful, sang isteri memang berteriak seperti membangkitkan naluri pelaku untuk melakukan penembakan. “Tembak saja aku, kalian jangan masuk sembarangan ke rumah,” ujar Syaiful yang menirukan teriakan almarhum saat menghalau pelaku agar tidak sampai masuk ke dalam rumahnya sebelum menembak.

Lantaran perhatian kawanan pelaku dialihkan sang isteri, Syaiful pun ambil kesemptan untuk kabur. Meski tangannya dalam keadaan terborgol.

“Lalu aku minta tolong kepada warga sekitar. Saat itulah para pelaku menembak pipi tepat di bawah mata istriku, hingga tembus ke leher belakang. Melihat istriku tersungkur, aku kembali lagi ke halaman rumah untuk menolongnya karena jaraknya masih 50 meter,” ujar dia.

Ketiga pria misterius itu mengenakan pakaian warga biasa. Namun saat akan melumpuhkan dan menangkapnya, pelaku menyebut dirinya anggota Polisi. “Katanya mereka (Pelaku) anggota Polisi, tapi aku tak yakin makanya aku melawan,” sambung dia.

Kata Syaiful, senjata yang dipakai jenis FN warna putih ditenteng oleh pelaku berbadan kurus dengan tinggi sekitar 175 centimeter. Selain itu, warna kulitnya putih sawo matang dan yang warna hitam ditenteng pria berbadan yang lebih pendek dengan postur tubuh hampir sama. Namun, tingginya sekitar 160 cm. sedangkan satu pelaku lainnya berbadan gemuk, warna kulit hitam dengan tinggi sekitar 170 Cm.

“Yang menenteng senjata warna putih itu memakai topi dan berbaju kaos oblong warna merah. Sementara, yang nenteng senjata, warna hitam itu memakai baju kaos oblong warna hitam dan yang berbadan gemuk mengenakan kemeja kotak-kotak kebiruan,” tandas dia.

Sebelumnya, Syaiful Rizal diduga terlibat dalam persoalan utang piutang. Alhasil, Rizal pun ditagih terus menerus.

Selasa (18/10) siang, 3 orang yang berlogat Aceh dan berbahasa Aceh serta berambut tipis, menyambangi kediaman Rizal, di Komplek Tor Ganda, Blok E No 21, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Tuntungan. Ketiganya datang dengan menumpang Daihatsu Terios warna silver.

Kedatangan mereka pun mengundang simpati warga sekitar. Soalnya, terdengar cekcok mulut dari rumah yang berlantai dua bercat putih tersebut begitu 3 orang itu datang. Dari ketiganya, seorang di antaranya berperawakan besar yang diyakini sebagai bos dari dua orang lainnya. Tanpa basa-basi, satu di antaranya langsung memborgol Rizal dan langsung memboyongnya.

Namun, Indri Wahyuni sang isteri berusaha menahannya. Entah angin apa yang merasuki pikiran ketiga pria itu, satu di antaranya langsung menembak Indri yang saat itu tengah menggendong buah hatinya bernama Jiah usia 3 tahun. Saat berusaha dilarikan ke RS Adam Malik, nyawa Indri tak tertolong. Korban menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. (ted/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/