29 C
Medan
Tuesday, December 10, 2024
spot_img

Ratusan Driver Ojek Online Mengadu ke Polrestabes

Pengemudi ojek online mengadukan kasus penganiayaan ke Polrestabes Medan, Selasa (19/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pengemudi ojek online (ojol) menjadi korban penganiayaan oleh sopir angkutan umum di depan Rumah Sakit Haji Jalan Pancing Desa Medan Estates Kecamatan Percut Sei Tuan. Atas kejadian ini, ratusan pengemudi ojek online dengan berkonvoi mengadukan kasus penganiayaan ini ke Polrestabes Medan, Selasa (19/12).  “Kami mau mengadukan nasib teman kami yang dianiaya oleh sopir angkot, ada dua orang,” kata Dwi (30) salah seorang pengemudi ojek online.

Kedatangan ratusan pengemudi ojek online ini bersamaan pula dengan acara pisah sambut farewell Kapolrestabes Medan. Personel yang berjaga tentu saja  terkejut dan langsung menghampiri konvoi.“Kami kemari karena laporan kami gak diterima di Percut,” jelasnya.

Selanjutnya, personel Polrestabes Medan lalu mengarahkan korban untuk membuat laporan ke SPKT Polrestabes Medan.“Kebetulan kita sedang acara, laporan korban sudah diterima,” kata Kanit SPKT Polrestabes Ipda P Pangaribuan kepada di Polrestabes Medan. Usai laporan korban diterima, ratusan pengemudi ojol lalu membubarkan diri dengan tertib.

Diketahui, berdasarkan pesan singkat yang diterima Sumut Pos, kronologis kejadiannya ketika

Driver Grab bike ingin menjemput penumpang di depan RS Haji. Tiba-tiba datang angkot yg secara sengaja menyerempet driver Grab bike tersebut.

Karena merasa tidak bersalah, driver Grab bike mempertanyakan hal ini kepada supir angkot terkait. Namun oknum supir angkot justru menantang driver grab bike tersebut.

Melihat kejadian ini rekan-rekan Gojek yg biasa mangkal di sebrang jalan yang sejak awal sudah melihat kejadian ini spontan datang melakukan pembelaan ke driver grab bike yg sedang dalam penekanan pihak angkot.

Merasa kalah kekuatan pihak angkot memanggil Mandor trayek dan teman. Alhasil terjadi rekan-rekan driver ojek online kalah jumlah dan menjauhi lokasi. (dvs/ila)

 

Pengemudi ojek online mengadukan kasus penganiayaan ke Polrestabes Medan, Selasa (19/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pengemudi ojek online (ojol) menjadi korban penganiayaan oleh sopir angkutan umum di depan Rumah Sakit Haji Jalan Pancing Desa Medan Estates Kecamatan Percut Sei Tuan. Atas kejadian ini, ratusan pengemudi ojek online dengan berkonvoi mengadukan kasus penganiayaan ini ke Polrestabes Medan, Selasa (19/12).  “Kami mau mengadukan nasib teman kami yang dianiaya oleh sopir angkot, ada dua orang,” kata Dwi (30) salah seorang pengemudi ojek online.

Kedatangan ratusan pengemudi ojek online ini bersamaan pula dengan acara pisah sambut farewell Kapolrestabes Medan. Personel yang berjaga tentu saja  terkejut dan langsung menghampiri konvoi.“Kami kemari karena laporan kami gak diterima di Percut,” jelasnya.

Selanjutnya, personel Polrestabes Medan lalu mengarahkan korban untuk membuat laporan ke SPKT Polrestabes Medan.“Kebetulan kita sedang acara, laporan korban sudah diterima,” kata Kanit SPKT Polrestabes Ipda P Pangaribuan kepada di Polrestabes Medan. Usai laporan korban diterima, ratusan pengemudi ojol lalu membubarkan diri dengan tertib.

Diketahui, berdasarkan pesan singkat yang diterima Sumut Pos, kronologis kejadiannya ketika

Driver Grab bike ingin menjemput penumpang di depan RS Haji. Tiba-tiba datang angkot yg secara sengaja menyerempet driver Grab bike tersebut.

Karena merasa tidak bersalah, driver Grab bike mempertanyakan hal ini kepada supir angkot terkait. Namun oknum supir angkot justru menantang driver grab bike tersebut.

Melihat kejadian ini rekan-rekan Gojek yg biasa mangkal di sebrang jalan yang sejak awal sudah melihat kejadian ini spontan datang melakukan pembelaan ke driver grab bike yg sedang dalam penekanan pihak angkot.

Merasa kalah kekuatan pihak angkot memanggil Mandor trayek dan teman. Alhasil terjadi rekan-rekan driver ojek online kalah jumlah dan menjauhi lokasi. (dvs/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/