29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Karyawan PT IPI Tewas Ditabrak Truk

MEDAN DELI, SUMUTPOS.CO – Suhendra alias Hendra (22), karyawan PT Industri Pembungkus Indonesia (IPI), tewas. Sepeda motornya ditabrak truk Colt Diesel di Jl. Pulau Nias, di KIM II Mabar, Kec. Medan Deli, Minggu (19/1) malam.

Korban mengendarai sepeda motor Suzuki Satria Fu BK 4740 ADY. Saat kejadian, malam itu warga Jalan Mangaan, Pasar II, Lorong Rahayu, Lingk. 14, Kel. Mabar, Kec. Medan Deli, baru pulang nonton balap liar.

Petugas Satlantas Polsek Medan Labuhan telah menangani kasus kecelakaan tersebut dan melakukan pengejaran terhadap sopir truk yang kabur melalui jalan tol KIM III.

Malam itu, Hendra pergi bersama teman-temannya menonton balap liar di KIM II. Sepulang dari menonton balap liar, pria lajang itu mengendarai keretanya sendirian.

Ketika keluar dari Jalan Pulau Karimun yang gelap tanpa penerangan lampu jalan mau ke arah Pulau Nias menuju keluar KIM II tiba-tiba truk datang dari arah KIM III langsung menabrak kereta yang dikemudikan Hendra hingga korban terpental ke badan jalan.

Sadar menabrak, truk tanpa muatan itu langsung kabur melalui tol KIM. Teman-teman korban melihat kejadian itu berusaha menolong karyawan bekerja di pabrik pengolahan kertas pembungkus namun telah tewas tak bernyawa. “Kami tadi mau nolong teman kami, rupanya sudah meninggal, truk yang nabrak langsung lari ke tol tak sempat kami kejar,” kata Andi teman korban.

Kecelakaan maut itu langsung dilaporkan kepada petugas Satlantas Polsek Medan Labuhan. Polisi yang datang bersamaan dengan keluarga melakukan cek TKP, pihak keluarga keberatan jenazah Hendra dibawa ke rumah sakit dan membuat pernyataan untuk tidak dilakukan visum.

Petugas Satlantas, malam itu melakukan pengejaran terhadap truk yang menabrak korban, selanjutnya pihak keluarga membawa pulang jenazah karyawan PT IPI itu untuk disemayamkan.

Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan, Ipda P Hutagaol mengatakan kecelakaan itu sudah mereka tangani hanya saja pihak keluarga keberatan untuk dilakukan visum. “Kasusnya masih kita tangani untuk menyelidiki supirnya,” kata P Hutagaol. (ril/bud)

MEDAN DELI, SUMUTPOS.CO – Suhendra alias Hendra (22), karyawan PT Industri Pembungkus Indonesia (IPI), tewas. Sepeda motornya ditabrak truk Colt Diesel di Jl. Pulau Nias, di KIM II Mabar, Kec. Medan Deli, Minggu (19/1) malam.

Korban mengendarai sepeda motor Suzuki Satria Fu BK 4740 ADY. Saat kejadian, malam itu warga Jalan Mangaan, Pasar II, Lorong Rahayu, Lingk. 14, Kel. Mabar, Kec. Medan Deli, baru pulang nonton balap liar.

Petugas Satlantas Polsek Medan Labuhan telah menangani kasus kecelakaan tersebut dan melakukan pengejaran terhadap sopir truk yang kabur melalui jalan tol KIM III.

Malam itu, Hendra pergi bersama teman-temannya menonton balap liar di KIM II. Sepulang dari menonton balap liar, pria lajang itu mengendarai keretanya sendirian.

Ketika keluar dari Jalan Pulau Karimun yang gelap tanpa penerangan lampu jalan mau ke arah Pulau Nias menuju keluar KIM II tiba-tiba truk datang dari arah KIM III langsung menabrak kereta yang dikemudikan Hendra hingga korban terpental ke badan jalan.

Sadar menabrak, truk tanpa muatan itu langsung kabur melalui tol KIM. Teman-teman korban melihat kejadian itu berusaha menolong karyawan bekerja di pabrik pengolahan kertas pembungkus namun telah tewas tak bernyawa. “Kami tadi mau nolong teman kami, rupanya sudah meninggal, truk yang nabrak langsung lari ke tol tak sempat kami kejar,” kata Andi teman korban.

Kecelakaan maut itu langsung dilaporkan kepada petugas Satlantas Polsek Medan Labuhan. Polisi yang datang bersamaan dengan keluarga melakukan cek TKP, pihak keluarga keberatan jenazah Hendra dibawa ke rumah sakit dan membuat pernyataan untuk tidak dilakukan visum.

Petugas Satlantas, malam itu melakukan pengejaran terhadap truk yang menabrak korban, selanjutnya pihak keluarga membawa pulang jenazah karyawan PT IPI itu untuk disemayamkan.

Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan, Ipda P Hutagaol mengatakan kecelakaan itu sudah mereka tangani hanya saja pihak keluarga keberatan untuk dilakukan visum. “Kasusnya masih kita tangani untuk menyelidiki supirnya,” kata P Hutagaol. (ril/bud)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/