30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Ketua KONI Sumut pun jadi Motivator Dadakan

Di Balik Keberhasilan PSMS Menaklukkan Persela Lamongan

Bertanding di depan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Teladan, Minggu (20/5), PSMS akhirnya bisa mengungguli Persela Lamongan dengan skor tipis 4-3. Usai sempat tertinggal 0-2 di babak pertama. Apa rahasia anak-anak Medan bisa membalikkan keadaan?

Doni Hermawan-Rahmat Sazaly, Medan

Katanya, pada 15 menit waktu istirahat, tim besutan karteker pelatih PSMS Suharto AD itu dijambangi seorang motivator. Kurang lebih percakapan di dalam ruang ganti Stadion Teladan itu merembet-rembet ke semangat, daya tahan, dan kerjasama.

Ternyata, sosok yang dimaksud adalah Ketua Umum KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu. Selama 900 detik bersama tim yang sedang jatuh mentalnya di babak pertama itu, Gus Irawan seakan menyihir tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut. Di beberapa kalimat ‘sihir’ yang dilontarkannya kepada pemain PSMS, Gus Irawan mengatakan dan mengaku tak ada yang rela jika PSMS harus tertunduk lagi keluar dari Stadion Teladan. Cukup satu kali PSMS dipecundangi di stadion tercinta masyarakat Kota Medan itu.

Ternyata selain motivasi, Gus Irawan secara spontan juga mengucurkan dana bantuan sebesar Rp15 juta untuk lebih membangkitkan semangat anak-anak Medan itu. “Uang ini spontanitas. Dengan mencuatnya berbagai berita di media mengenai permasalahan finansial di tubuh PSMS, saya semakin terdorong untuk membantu. Dengan keadaan yang di ujung tanduk masyarakat Medan tetap menginginkan PSMS berada di kompetisi yang bergengsi ini,” tuturnya.
Direktur Utama PT Bank Sumut itu juga melakukan analisis pertandingan yang disaksikannya. “Saya melihat dari awal pertandingan ini, sungguh bola dikuasai tim kita (PSMS). Masih ada kemungkinan untuk menang. Maka itu, saya sengaja datang ke ruang ganti, menyemangati mereka,” ujarnya.
Sebagai seorang motivator dadakan di ruang ganti PSMS, Gus Irawan menyoroti soal permainan tim yang terlihat kurang kompak. Di babak kedua, cela itu harus dibenahi. “Di mulai tim dalam keadaan tertekan, di situlah pertahanan harus ditingkatkan, kecepatan, endurance (Daya tahan), speed (Kecepatan) dan semangat juga sangat dibutuhkan,” kata Gus Irawan.

Memang, hasilnya di babak kedua permainan yang disuguhkan anak-anak PSMS sungguh berbeda dan tak disangka bisa memenangi pertandingan tersebut. Memang, sempat saling menyarangkan gol ke gawang lawan. Namun, berkat mental dan semangat tadi, PSMS mampu melewati menit-menit di masa sulit dengan tingkat tekanan tinggi, karena masih berada dalam bayang-bayang kekalahan.

Mengenai PSMS yang bertanding di dua kompetisi (IPL dan ISL), Gus Irawan berharap sebaiknya satu saja. “Saya berharapnya hanya ada satu tim saja. Didukung dengan supporter yang juga satu suara. Tim pasti bakal lebih kuat,” jelasnya.

“Saya kira PSMS punya pendukung yang cukup luar biasa. Saya sudah lama tidak menonton bola secara langsung ke stadion. Dan ternyata dukungan supporter untuk PSMS memang luar biasa. Jika di-manage dengan baik, ini akan menjadi satu kekuatan yang sangat luar biasa. Faktor nonteknis seperti suasana, nuansa suporter sangat mendukung bagi keutuhan sebuah tim,” tambah Gus Irawan.

Pada jeda waktu turun minum, bantuan dana atau ingot-ingot sebesar Rp15 juta itu diserahkan secara simbolis kepada karetaker pelatih PSMS Suharto AD di hadapan pemain. Gus Irawan pada waktu itu juga berharap PSMS tidak degradasi.

Saat itu suasana keakraban sangat melekat, Gus Irawan menyalami para pemain satu per satu di ruang ganti pemain.
Akhirnya, di babak kedua PSMS bisa membalikkan keadaan dan memenangi pertandingan. Meski gol terakhir atau gol ketujuh yang dilesakkan stopper PSMS Sasa Zecevic pada pertandingan tersebut sedikit berbau kontroversial. Namun, PSMS bisa bernafas lega bertahan di posisi 14 klasemen sementara ISL dengan 29 poin dari 25 kali bertanding.

Usai laga, Gus Irawan bahkan mengaku optimis PSMS bisa kembali meraih poin penuh pada laga selanjutnya saat menjamu Arema Indonesia di Stadion Teladan, Sabtu (26/5), mendatang. Tokoh yang digadang-gadang maju dalam Pilgubsu Maret 2013 mendatang ini pun  kembali masuk ke ruang ganti PSMS dan kembali menyalami satu per satu pemain. Sangking antusiasnya, dia juga terlihat berfoto dengan pemain PSMS. Khususnya pencetak gol kemenangan bagi PSMS, yakni Sasa Zecevic. “Sekali lagi, saya tak ingin PSMS terdegradasi,” ujarnya sembari meninggalkan stadion. (*)

Di Balik Keberhasilan PSMS Menaklukkan Persela Lamongan

Bertanding di depan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Teladan, Minggu (20/5), PSMS akhirnya bisa mengungguli Persela Lamongan dengan skor tipis 4-3. Usai sempat tertinggal 0-2 di babak pertama. Apa rahasia anak-anak Medan bisa membalikkan keadaan?

Doni Hermawan-Rahmat Sazaly, Medan

Katanya, pada 15 menit waktu istirahat, tim besutan karteker pelatih PSMS Suharto AD itu dijambangi seorang motivator. Kurang lebih percakapan di dalam ruang ganti Stadion Teladan itu merembet-rembet ke semangat, daya tahan, dan kerjasama.

Ternyata, sosok yang dimaksud adalah Ketua Umum KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu. Selama 900 detik bersama tim yang sedang jatuh mentalnya di babak pertama itu, Gus Irawan seakan menyihir tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut. Di beberapa kalimat ‘sihir’ yang dilontarkannya kepada pemain PSMS, Gus Irawan mengatakan dan mengaku tak ada yang rela jika PSMS harus tertunduk lagi keluar dari Stadion Teladan. Cukup satu kali PSMS dipecundangi di stadion tercinta masyarakat Kota Medan itu.

Ternyata selain motivasi, Gus Irawan secara spontan juga mengucurkan dana bantuan sebesar Rp15 juta untuk lebih membangkitkan semangat anak-anak Medan itu. “Uang ini spontanitas. Dengan mencuatnya berbagai berita di media mengenai permasalahan finansial di tubuh PSMS, saya semakin terdorong untuk membantu. Dengan keadaan yang di ujung tanduk masyarakat Medan tetap menginginkan PSMS berada di kompetisi yang bergengsi ini,” tuturnya.
Direktur Utama PT Bank Sumut itu juga melakukan analisis pertandingan yang disaksikannya. “Saya melihat dari awal pertandingan ini, sungguh bola dikuasai tim kita (PSMS). Masih ada kemungkinan untuk menang. Maka itu, saya sengaja datang ke ruang ganti, menyemangati mereka,” ujarnya.
Sebagai seorang motivator dadakan di ruang ganti PSMS, Gus Irawan menyoroti soal permainan tim yang terlihat kurang kompak. Di babak kedua, cela itu harus dibenahi. “Di mulai tim dalam keadaan tertekan, di situlah pertahanan harus ditingkatkan, kecepatan, endurance (Daya tahan), speed (Kecepatan) dan semangat juga sangat dibutuhkan,” kata Gus Irawan.

Memang, hasilnya di babak kedua permainan yang disuguhkan anak-anak PSMS sungguh berbeda dan tak disangka bisa memenangi pertandingan tersebut. Memang, sempat saling menyarangkan gol ke gawang lawan. Namun, berkat mental dan semangat tadi, PSMS mampu melewati menit-menit di masa sulit dengan tingkat tekanan tinggi, karena masih berada dalam bayang-bayang kekalahan.

Mengenai PSMS yang bertanding di dua kompetisi (IPL dan ISL), Gus Irawan berharap sebaiknya satu saja. “Saya berharapnya hanya ada satu tim saja. Didukung dengan supporter yang juga satu suara. Tim pasti bakal lebih kuat,” jelasnya.

“Saya kira PSMS punya pendukung yang cukup luar biasa. Saya sudah lama tidak menonton bola secara langsung ke stadion. Dan ternyata dukungan supporter untuk PSMS memang luar biasa. Jika di-manage dengan baik, ini akan menjadi satu kekuatan yang sangat luar biasa. Faktor nonteknis seperti suasana, nuansa suporter sangat mendukung bagi keutuhan sebuah tim,” tambah Gus Irawan.

Pada jeda waktu turun minum, bantuan dana atau ingot-ingot sebesar Rp15 juta itu diserahkan secara simbolis kepada karetaker pelatih PSMS Suharto AD di hadapan pemain. Gus Irawan pada waktu itu juga berharap PSMS tidak degradasi.

Saat itu suasana keakraban sangat melekat, Gus Irawan menyalami para pemain satu per satu di ruang ganti pemain.
Akhirnya, di babak kedua PSMS bisa membalikkan keadaan dan memenangi pertandingan. Meski gol terakhir atau gol ketujuh yang dilesakkan stopper PSMS Sasa Zecevic pada pertandingan tersebut sedikit berbau kontroversial. Namun, PSMS bisa bernafas lega bertahan di posisi 14 klasemen sementara ISL dengan 29 poin dari 25 kali bertanding.

Usai laga, Gus Irawan bahkan mengaku optimis PSMS bisa kembali meraih poin penuh pada laga selanjutnya saat menjamu Arema Indonesia di Stadion Teladan, Sabtu (26/5), mendatang. Tokoh yang digadang-gadang maju dalam Pilgubsu Maret 2013 mendatang ini pun  kembali masuk ke ruang ganti PSMS dan kembali menyalami satu per satu pemain. Sangking antusiasnya, dia juga terlihat berfoto dengan pemain PSMS. Khususnya pencetak gol kemenangan bagi PSMS, yakni Sasa Zecevic. “Sekali lagi, saya tak ingin PSMS terdegradasi,” ujarnya sembari meninggalkan stadion. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/