26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

KPU dan Bawaslu Dituding Tak Profesional

Kekecewaan juga dialamatkan kepada Bawaslu Sumut, yang terkesan tidak menindaklanjuti setiap laporan Eramas atas dugaan pelanggaran Pilgubsu. Menurut Rahim Siregar, KPU dan Bawaslu adalah wasit yang digaji oleh rakyat, maka harus melakukan kerja-kerja yang adil. “Seharusnya kita tidak perlu membuat laporan, kalau mereka tidak setengah hati menindaklanjuti laporan kita,” ungkapnya.

Karenanya, mantan anggota DPRD Sumut ini meminta agar Komisioner KPU dan Bawaslu mundur daripada mempertontonkan ketidakadilan tersebut. “Komisi A harus memanggil dan menjalankan fungsinya agar pelaksanaan yang banyak indikasi lebih diselesaikan. Ini seperti didiamkan, kesannya KPU dan Bawaslu menjalankan dengan setengah hati,” pungkasnya sembari mengaku siap mengawal 27 ribu suara, jangan ada sampai dicurangi.

Atas dasar ini pula, seluruh parpol pengusung, pendukung serta tim kampanye Eramas akan segera menemui KPU dan Bawaslu yang direncanakan pada hari ini.

Buang badan

KPU Sumut saat dikonfirmasi Sumut Pos perihal ini tampak buang badan. Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga meminta wartawan menanyakan langsung ke koleganya, Yulhasni, yang memang menangani urusan dimaksud. “Ke Pak Yulhasni sajalah bos masalah ini. Saya kebetulan lagi sibuk meninjau distribusi logistik,” ujarnya via seluler.

Setali tiga uang, Komisioner KPU Yulhasni yang notabene membidangi SDM dan Partisipasi Masyarakat, juga tampak ‘melempar bola’ saat ditanya soal ini. “Ketua (Mulia Banurea, Ketua KPU Sumut) saja,” ungkapnya via aplikasi WhatsApp. Mulia sendiri saat coba dikonfirmasi baik melalui sambungan telepon dan aplikasi WhatsApp, belum bersedia memberi keterangan seputar keberatan dan kekecewaan Tim Kampanye Eramas. (prn)

 

 

 

 

 

Kekecewaan juga dialamatkan kepada Bawaslu Sumut, yang terkesan tidak menindaklanjuti setiap laporan Eramas atas dugaan pelanggaran Pilgubsu. Menurut Rahim Siregar, KPU dan Bawaslu adalah wasit yang digaji oleh rakyat, maka harus melakukan kerja-kerja yang adil. “Seharusnya kita tidak perlu membuat laporan, kalau mereka tidak setengah hati menindaklanjuti laporan kita,” ungkapnya.

Karenanya, mantan anggota DPRD Sumut ini meminta agar Komisioner KPU dan Bawaslu mundur daripada mempertontonkan ketidakadilan tersebut. “Komisi A harus memanggil dan menjalankan fungsinya agar pelaksanaan yang banyak indikasi lebih diselesaikan. Ini seperti didiamkan, kesannya KPU dan Bawaslu menjalankan dengan setengah hati,” pungkasnya sembari mengaku siap mengawal 27 ribu suara, jangan ada sampai dicurangi.

Atas dasar ini pula, seluruh parpol pengusung, pendukung serta tim kampanye Eramas akan segera menemui KPU dan Bawaslu yang direncanakan pada hari ini.

Buang badan

KPU Sumut saat dikonfirmasi Sumut Pos perihal ini tampak buang badan. Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga meminta wartawan menanyakan langsung ke koleganya, Yulhasni, yang memang menangani urusan dimaksud. “Ke Pak Yulhasni sajalah bos masalah ini. Saya kebetulan lagi sibuk meninjau distribusi logistik,” ujarnya via seluler.

Setali tiga uang, Komisioner KPU Yulhasni yang notabene membidangi SDM dan Partisipasi Masyarakat, juga tampak ‘melempar bola’ saat ditanya soal ini. “Ketua (Mulia Banurea, Ketua KPU Sumut) saja,” ungkapnya via aplikasi WhatsApp. Mulia sendiri saat coba dikonfirmasi baik melalui sambungan telepon dan aplikasi WhatsApp, belum bersedia memberi keterangan seputar keberatan dan kekecewaan Tim Kampanye Eramas. (prn)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/