29 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Kurang 200 Ribu KTP, Abdon Nyerah

Foto: Andika/Sumut Pos
Abdon Nababan mengurungkan niat maju menjadi cagubsu dari jalur perseorangan karena kekurangan jumlah KTP pendukung..

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih membuka peluang bagi siapapun yang ingin maju menjadi Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut priode 2018-2023 melalui jalur perseorangan. Pembukaan untuk penyerahan syarat dukungan berlangsung hingga besok Minggu (26/11).

Menjelang berakhirnya masa penyerahan dukungan para Balon Gubsu yang sedari awal mendeklarasikan diri bakal maju melalui jalur perseorangan satu persatu mulai berguguran. Artinya, mengumpulkan dukungan sebanyak 726.045 ribu e-ktp yang tersebar di 17 kabupaten/kota sepertinya bukanlah perkara mudah.

Abdon Nababan yang awalnya mengaku didukung Tano Batak kini harus menerima kenyataan bahwa tidak bisa melanjutkan keinginannya maju kedalam bursa Pemilihan Gubernur Sumut priode 2018-2023.

“Dukungan KTP yang terkumpul tidak cukup untuk maju. Kekurangannya lebih dari 200 ribu,” kata Abdon, Jumat (24/11).

Berdasarkan hasil evaluasi tim, kata dia, kegagalan untuk mengumpulkan syarat dukungan minimal terlalu singkat.

“Waktu 3,5 bulan untuk sosialisasi dan pembangunan infrastruktur pengumpulan ktp terlalu sempit, apa lagi harus menjangkau 33 kab/kota,” ujarnya.

Dia mengatakan kepulauan Nias dan daerah di Pantai Timur seperti Labuhanbatu, Asahan dan Tanjungbalai belum sempat tersentun guna melakukan sosialisasi.

“Sebaran basis dan jaringan kerja organisasi pengusung pencalonan masih terbatas di Tapanuli Raya dan Sumatera Timur (Deliderdang, Medan),” ungkapnya.

Di sisi lain, dia juga melihat kebutuhan operasional yang jauh lebih besar dari perkiraan awal. Belum lagi, banyak masyarakat yang apatis dan pragmatis dalam menghadapi Pilgubsu 2018.

“Saya mau mengucapkan terima kasih kepada relawan dan pendukung yang sudah terorganisir selama ini, karena menjaga semangat perubahan dan bergerak bersama-sama memperbaiki Sumut. Sejauh ini belum ada pembicaraan mengenai kemana arah dukungannya yang sudah ada akan diberikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Rabualam Syahputra masih optimis akan maju sebagai Balon Gubsu. Dia menegaskan bahwa tidak ada masalah mengenai dukungan. Sebab, pihaknya sudah mengantongi sekitar 1 juta Ktp.

Akan tetapi, dia menyebut belum ada keputusan dari para ulama siapa yang akan menjadi pendampingnya nanti.

“Kalau untuk wakil masih dalam tahap pembahasan, satu dua hari kedepan sudah akan ada keputusan. Saya yakin hari ini sudah akan ada keputusan,” bebernya.

Keputusan perlu diambil cepat, diakuinya karena masa penyerahan dukungan berakhir pada, Minggu (26/11).

“Kami sudah konfirmasi ke KPU kalau akan hadir Minggu sore. Akan ada pawai dari titik kumpul ke KPU. Lokasinya belum bisa disebutkan, yang jelas di salah satu masjid di Kota Medan,” pungkasnya.(dik/azw)

Foto: Andika/Sumut Pos
Abdon Nababan mengurungkan niat maju menjadi cagubsu dari jalur perseorangan karena kekurangan jumlah KTP pendukung..

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih membuka peluang bagi siapapun yang ingin maju menjadi Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut priode 2018-2023 melalui jalur perseorangan. Pembukaan untuk penyerahan syarat dukungan berlangsung hingga besok Minggu (26/11).

Menjelang berakhirnya masa penyerahan dukungan para Balon Gubsu yang sedari awal mendeklarasikan diri bakal maju melalui jalur perseorangan satu persatu mulai berguguran. Artinya, mengumpulkan dukungan sebanyak 726.045 ribu e-ktp yang tersebar di 17 kabupaten/kota sepertinya bukanlah perkara mudah.

Abdon Nababan yang awalnya mengaku didukung Tano Batak kini harus menerima kenyataan bahwa tidak bisa melanjutkan keinginannya maju kedalam bursa Pemilihan Gubernur Sumut priode 2018-2023.

“Dukungan KTP yang terkumpul tidak cukup untuk maju. Kekurangannya lebih dari 200 ribu,” kata Abdon, Jumat (24/11).

Berdasarkan hasil evaluasi tim, kata dia, kegagalan untuk mengumpulkan syarat dukungan minimal terlalu singkat.

“Waktu 3,5 bulan untuk sosialisasi dan pembangunan infrastruktur pengumpulan ktp terlalu sempit, apa lagi harus menjangkau 33 kab/kota,” ujarnya.

Dia mengatakan kepulauan Nias dan daerah di Pantai Timur seperti Labuhanbatu, Asahan dan Tanjungbalai belum sempat tersentun guna melakukan sosialisasi.

“Sebaran basis dan jaringan kerja organisasi pengusung pencalonan masih terbatas di Tapanuli Raya dan Sumatera Timur (Deliderdang, Medan),” ungkapnya.

Di sisi lain, dia juga melihat kebutuhan operasional yang jauh lebih besar dari perkiraan awal. Belum lagi, banyak masyarakat yang apatis dan pragmatis dalam menghadapi Pilgubsu 2018.

“Saya mau mengucapkan terima kasih kepada relawan dan pendukung yang sudah terorganisir selama ini, karena menjaga semangat perubahan dan bergerak bersama-sama memperbaiki Sumut. Sejauh ini belum ada pembicaraan mengenai kemana arah dukungannya yang sudah ada akan diberikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Rabualam Syahputra masih optimis akan maju sebagai Balon Gubsu. Dia menegaskan bahwa tidak ada masalah mengenai dukungan. Sebab, pihaknya sudah mengantongi sekitar 1 juta Ktp.

Akan tetapi, dia menyebut belum ada keputusan dari para ulama siapa yang akan menjadi pendampingnya nanti.

“Kalau untuk wakil masih dalam tahap pembahasan, satu dua hari kedepan sudah akan ada keputusan. Saya yakin hari ini sudah akan ada keputusan,” bebernya.

Keputusan perlu diambil cepat, diakuinya karena masa penyerahan dukungan berakhir pada, Minggu (26/11).

“Kami sudah konfirmasi ke KPU kalau akan hadir Minggu sore. Akan ada pawai dari titik kumpul ke KPU. Lokasinya belum bisa disebutkan, yang jelas di salah satu masjid di Kota Medan,” pungkasnya.(dik/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/