25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Naik Lagi, Sehari 903 Orang Positif Covid

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SEMPAT mengalami penurunan yang signifikan, dari 1.127 orang menjadi 611 orang pada Senin (19/7) kemarin, kasus baru harian Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) kembali melonjak pada Selasa (20/7).

VIDCON: Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah saat mendengarkan arahan Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah se-Indonesia melalui video conference dari kediaman pribadi Gubsu, Senin (19/7). prans/sumu tpos.

Berdasarkan data harian Kemenkes RI pertanggal 20 Juli 2021 yang disampaikan BNPB, tercatat Sumut memperoleh penambahan 903 orang kasus baru positif melalui hasil pemeriksaan swab PCR.

Dengan penambahan tersebut, akumulasi positif Covid-19 di Sumut naik dari 45.146 menjadi 46.049 orang.

Dalam data tersebut juga, Sumut menjadi daerah penyumbang kedelapan terbesar dari 38.325 kasus baru nasional. Selain itu, pada kasus kematian, Sumut juga mendapatkan angka yang tinggi dengan 19 orang. Akumulasinya, kini naik dari 1.327 menjadi 1.346 orang.

Sumut juga menjadi daerah terbanyak ke-10 bersama dengan Sulawesi Selatan yang menyumbangkan total 1.280 kasus kematian baru di Tanah Air.

Sedangkan untuk kasus kesembuhan, Sumut memperoleh penambahan 171 orang. Penambahan ini lebih sedikit dari hari sebelumnya yang berjumlah 202 orang. Namun atas penambahan itu, total warga Sumut yang telah sembuh dari infeksi virus Corona naik dari 35.581 menjadi 35.752 orang. Dengan penambahan 171 orang sembuh, Sumut menjadi provinsi penyumbang terbanyak ke-18 dari total 29.791 orang di Indonesia. Sementara itu, berdasarkan data-data tersebut, menyebabkan kasus aktif Covid-19 di Sumut kembali naik dari 8.240 menjadi 8.951 orang.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar mengungkapkan, kasus Covid-19 di Sumut sempat mengalami tren menurun. Pada 15 Juli misalnya, jumlah penularan harian sempat menyentuh angka 1.127 kasus. Namun lima hari setelahnya, yakni 19 Juli, turun menjadi 611 kasus konfirmasi positif. “Angka penularan kita sempat menyentuh angka 1.000 kasus per hari, namun terus berfluktuatif hingga akhirnya pada 19 Juli kemarin menurun, menjadi 611 kasus per hari,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar, Selasa (20/7).

Menurutnya, hal tersebut sudah dilaporkan Gubernur Edy Rahmayadi saat mengikuti video conference arahan Presiden RI Joko Widodo kepada kepala daerah se-Indonesia secara virtual di kediaman pribadi Gubsu, Senin (19/7). Turut hadir Wagubsu Musa Rajekshah.

Irman juga memaparkan, hingga 19 Juli terdapat kasus aktif sebanyak 8.240 kasus, sembuh secara kumulatif sebanyak 35.579. Sementara positivity rate Sumut saat ini mencapai 6,95 persen. Melihat angka tersebut, Gubsu Edy mengingatkan masyarakat agar terus menaati protokol kesehatan.

Misalnya senantiasa memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Disiplin protokol kesehatan adalah salah satu kunci memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Protokol kesehatan adalah kewajiban, tidak bisa tidak, terutama pakai masker, jika tidak mau tertular pakailah masker, jika tidak mau menularkan ke orang yang rentan juga pakailah masker, jadi protokol kesehatan ini adalah kunci yang paling mudah,” kata Irman.

Selain menaati prokes, vaksinasi juga adalah kunci lain agar kebal terhadap virus Covid-19. Vaksinasi, membuat seseorang dapat bertahan jika terpapar Covid-19. Sudah banyak kasus yang memerlihatkan keefektifan vaksin dalam menghadapi Covid-19. Apabila terpapar, seseorang yang telah divaksin hanya akan mengalami gejala ringan bahkan tanpa gejala.

Oleh karenanya, kata dia, Gubsu terus meminta masyarakat agar tidak menolak divaksin. “Masyarakat diharapkan tidak menolak vaksin, segera cari tempat vaksinasi, vaksin adalah kunci agar tidak menderita gejala berat Covid-19,” kata Kadis Kominfo Sumut itu.

Disampaikan juga, mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan, Gubsu meminta petugas dan aparat yang bertugas di pos agar menggunakan pendekatan yang humanis dalam menegakkan aturan. Petugas juga diharapkan jangan menggunakan kekerasan saat menegakkan aturan kepada masyarakat. “Pak Gubernur tadi menekankan, agar petugas dan aparat menggunakan pendekatan yang humanis, menurutnya pendekatan humanis adalah pendekatan yang paling cocok dalam masa seperti ini, “ kata Irman.

Gubernur juga meminta para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengajak umat agar mematuhi prokes. Diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya prokes dapat meningkat setelah diedukasi oleh tokoh agama maupun tokoh masyarakat.

Adapun Wagubsu Musa Rajekshah, menurut Irman, juga mengajak masyarakat mengonsumsi obat herbal alami yang akrab oleh masyarakat. Selama ini, Sumut memiliki jenis tanaman yang bisa digunakan untuk meningkatkan imun tubuh. “Pak Wagub juga mengajak masyarakat untuk menggunakan obat herbal, Sumut memiliki jenis tanaman yang sudah sering dijadikan obat oleh masyarakat, misalnya sambiloto bisa meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Irman. (ris/prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SEMPAT mengalami penurunan yang signifikan, dari 1.127 orang menjadi 611 orang pada Senin (19/7) kemarin, kasus baru harian Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) kembali melonjak pada Selasa (20/7).

VIDCON: Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah saat mendengarkan arahan Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah se-Indonesia melalui video conference dari kediaman pribadi Gubsu, Senin (19/7). prans/sumu tpos.

Berdasarkan data harian Kemenkes RI pertanggal 20 Juli 2021 yang disampaikan BNPB, tercatat Sumut memperoleh penambahan 903 orang kasus baru positif melalui hasil pemeriksaan swab PCR.

Dengan penambahan tersebut, akumulasi positif Covid-19 di Sumut naik dari 45.146 menjadi 46.049 orang.

Dalam data tersebut juga, Sumut menjadi daerah penyumbang kedelapan terbesar dari 38.325 kasus baru nasional. Selain itu, pada kasus kematian, Sumut juga mendapatkan angka yang tinggi dengan 19 orang. Akumulasinya, kini naik dari 1.327 menjadi 1.346 orang.

Sumut juga menjadi daerah terbanyak ke-10 bersama dengan Sulawesi Selatan yang menyumbangkan total 1.280 kasus kematian baru di Tanah Air.

Sedangkan untuk kasus kesembuhan, Sumut memperoleh penambahan 171 orang. Penambahan ini lebih sedikit dari hari sebelumnya yang berjumlah 202 orang. Namun atas penambahan itu, total warga Sumut yang telah sembuh dari infeksi virus Corona naik dari 35.581 menjadi 35.752 orang. Dengan penambahan 171 orang sembuh, Sumut menjadi provinsi penyumbang terbanyak ke-18 dari total 29.791 orang di Indonesia. Sementara itu, berdasarkan data-data tersebut, menyebabkan kasus aktif Covid-19 di Sumut kembali naik dari 8.240 menjadi 8.951 orang.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar mengungkapkan, kasus Covid-19 di Sumut sempat mengalami tren menurun. Pada 15 Juli misalnya, jumlah penularan harian sempat menyentuh angka 1.127 kasus. Namun lima hari setelahnya, yakni 19 Juli, turun menjadi 611 kasus konfirmasi positif. “Angka penularan kita sempat menyentuh angka 1.000 kasus per hari, namun terus berfluktuatif hingga akhirnya pada 19 Juli kemarin menurun, menjadi 611 kasus per hari,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar, Selasa (20/7).

Menurutnya, hal tersebut sudah dilaporkan Gubernur Edy Rahmayadi saat mengikuti video conference arahan Presiden RI Joko Widodo kepada kepala daerah se-Indonesia secara virtual di kediaman pribadi Gubsu, Senin (19/7). Turut hadir Wagubsu Musa Rajekshah.

Irman juga memaparkan, hingga 19 Juli terdapat kasus aktif sebanyak 8.240 kasus, sembuh secara kumulatif sebanyak 35.579. Sementara positivity rate Sumut saat ini mencapai 6,95 persen. Melihat angka tersebut, Gubsu Edy mengingatkan masyarakat agar terus menaati protokol kesehatan.

Misalnya senantiasa memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Disiplin protokol kesehatan adalah salah satu kunci memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Protokol kesehatan adalah kewajiban, tidak bisa tidak, terutama pakai masker, jika tidak mau tertular pakailah masker, jika tidak mau menularkan ke orang yang rentan juga pakailah masker, jadi protokol kesehatan ini adalah kunci yang paling mudah,” kata Irman.

Selain menaati prokes, vaksinasi juga adalah kunci lain agar kebal terhadap virus Covid-19. Vaksinasi, membuat seseorang dapat bertahan jika terpapar Covid-19. Sudah banyak kasus yang memerlihatkan keefektifan vaksin dalam menghadapi Covid-19. Apabila terpapar, seseorang yang telah divaksin hanya akan mengalami gejala ringan bahkan tanpa gejala.

Oleh karenanya, kata dia, Gubsu terus meminta masyarakat agar tidak menolak divaksin. “Masyarakat diharapkan tidak menolak vaksin, segera cari tempat vaksinasi, vaksin adalah kunci agar tidak menderita gejala berat Covid-19,” kata Kadis Kominfo Sumut itu.

Disampaikan juga, mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan, Gubsu meminta petugas dan aparat yang bertugas di pos agar menggunakan pendekatan yang humanis dalam menegakkan aturan. Petugas juga diharapkan jangan menggunakan kekerasan saat menegakkan aturan kepada masyarakat. “Pak Gubernur tadi menekankan, agar petugas dan aparat menggunakan pendekatan yang humanis, menurutnya pendekatan humanis adalah pendekatan yang paling cocok dalam masa seperti ini, “ kata Irman.

Gubernur juga meminta para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengajak umat agar mematuhi prokes. Diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya prokes dapat meningkat setelah diedukasi oleh tokoh agama maupun tokoh masyarakat.

Adapun Wagubsu Musa Rajekshah, menurut Irman, juga mengajak masyarakat mengonsumsi obat herbal alami yang akrab oleh masyarakat. Selama ini, Sumut memiliki jenis tanaman yang bisa digunakan untuk meningkatkan imun tubuh. “Pak Wagub juga mengajak masyarakat untuk menggunakan obat herbal, Sumut memiliki jenis tanaman yang sudah sering dijadikan obat oleh masyarakat, misalnya sambiloto bisa meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Irman. (ris/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/