31.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Angkat Tema ‘Kami Ada untuk Anak’, GKPI Gelar Pelatihan dan Pembekalan Guru Sekolah Minggu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – GKPI Wilayah Medan 1 dan 2, telah melaksanakan Pelatihan dan Pembekalan Guru Sekolah Minggu, dengan tema ‘Kami Ada untuk Anak’ di GKPI Airbersih Medan, Sabtu (19/8/2023) lalu.

Adapun materi pelatihan dikemas dengan sangat menarik untuk membangkitkan semangat melayani bagi para guru sekolah Minggu.

“Tujuan pelatihan ini, untuk melatih para guru sekolah Minggu, untuk melengkapi diri dan mempersiapkan bahan ajar yang menarik. Sehingga pesan Firman Tuhan dapat diterima anak,” ungkap Ketua BKS Sinode Sekolah Minggu GKPI Pnt Tetty Aritonang.

Adapun materinya, membahas tentang anak dan perlindungan anak dalam pandangan masyarakat sert Undang-Undang yang berlaku.

“Peserta juga dibekali pengetahuan tentang membangun lingkungan sekolah Minggu, yang dapat melindungi anak-anak, dengan melibatkan orangtua, pengurus gereja, dan guru sekolah Minggu,” tutur Tetty.

Tetty lebih lanjut menyebutkan, materi lainnya yang disampaikan pada kegitan ini, yakni tentang mempersiapkan generasi yang lebih baik, dengan membahas bagaimana agar pelayanan sekolah Minggu harus ramah anak, baik dari aspek lingkungan belajar sekolah Minggu di gereja, emosi, sosial, dan keluarga.

Menurut Tetty, lingkungan yang ramah anak akan melahirkan anak yang bertumbuh dengan baik secara emosional dan menghasilkan generasi yang lebih baik.

“Anak sekolah Minggu adalah generasi penerus gereja yang harus dilindungi dan dilayani dengan baik. Agar gereja memiliki generasi penerus di masa yang akan datang,” jelasnya.

Dia juga menuturkan, dalam pelatihan ini, setiap peserta menempelkan cap tangan dalam sebuah spanduk yang bertulis, ‘Kami Ada untuk Anak’.

“Hal ini merupakan komitmen guru sekolah Minggu GKPI dalam menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap anak. Dan para guru sekolah Minggu GKPI akan selalu melengkapi diri untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap anak,” jelas Tetty.

Tetty pun mengatakan, para peserta yang mengikuti pelatihan, sangat antusias dan bersemangat. Karena mereka mendapatkan pengetahuan baru yang berguna bagi pelayanan sekolah Minggu.

“Acara ini dapat berjalan dengan baik, tak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang membantu, baik secara moril maupun materil. Serta kerinduan dari setiap guru sekolah Minggu untuk meningkatkan pelayanan mereka. Semangat bersama para guru sekolah Minggu untuk mencintai anak-anak dengan hati dan mendukung slogan stop kekerasan pada anak,” bebernya.

Sementara itu, kata sambutan Pimpinan GKPI yang disampaikan Sekretaris Jendral (Sekjen) GKPI, Pdt Humala Tobing menegaskan, GKPI menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap anak. Dia juga mengatakan, pimpinan Sinode GKPI mendukung kegiatan pelatihan yang dilakukan BKS Sekolah Minggu GKPI, dan berharap agar pelatihan ini dilakukan secara berkelanjutan ke wilayah-wilayah yang lain yang ada di GKPI.

“Saya berharap agar para guru sekolah Minggu di GKPI, memiliki pengetahuan yang sama tentang perlindungan, dan secara bersama menolak segala bentuk kekerasan terhadap anak,” imbaunya.

Pelatihan dan pembinaan ini, dihadiri 145 peserta yang berasal dari guru sekolah Minggu GKPI Wilayah Medan 1 dan 2.

Kegiatan ini juga dihadiri Koordinator Wilayah 2 Medan Pdt Pardi Silalahi, dan dibuka secara resmi oleh Pimpinan GKPI yang diwakili Sekjen GKPI. (rel/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – GKPI Wilayah Medan 1 dan 2, telah melaksanakan Pelatihan dan Pembekalan Guru Sekolah Minggu, dengan tema ‘Kami Ada untuk Anak’ di GKPI Airbersih Medan, Sabtu (19/8/2023) lalu.

Adapun materi pelatihan dikemas dengan sangat menarik untuk membangkitkan semangat melayani bagi para guru sekolah Minggu.

“Tujuan pelatihan ini, untuk melatih para guru sekolah Minggu, untuk melengkapi diri dan mempersiapkan bahan ajar yang menarik. Sehingga pesan Firman Tuhan dapat diterima anak,” ungkap Ketua BKS Sinode Sekolah Minggu GKPI Pnt Tetty Aritonang.

Adapun materinya, membahas tentang anak dan perlindungan anak dalam pandangan masyarakat sert Undang-Undang yang berlaku.

“Peserta juga dibekali pengetahuan tentang membangun lingkungan sekolah Minggu, yang dapat melindungi anak-anak, dengan melibatkan orangtua, pengurus gereja, dan guru sekolah Minggu,” tutur Tetty.

Tetty lebih lanjut menyebutkan, materi lainnya yang disampaikan pada kegitan ini, yakni tentang mempersiapkan generasi yang lebih baik, dengan membahas bagaimana agar pelayanan sekolah Minggu harus ramah anak, baik dari aspek lingkungan belajar sekolah Minggu di gereja, emosi, sosial, dan keluarga.

Menurut Tetty, lingkungan yang ramah anak akan melahirkan anak yang bertumbuh dengan baik secara emosional dan menghasilkan generasi yang lebih baik.

“Anak sekolah Minggu adalah generasi penerus gereja yang harus dilindungi dan dilayani dengan baik. Agar gereja memiliki generasi penerus di masa yang akan datang,” jelasnya.

Dia juga menuturkan, dalam pelatihan ini, setiap peserta menempelkan cap tangan dalam sebuah spanduk yang bertulis, ‘Kami Ada untuk Anak’.

“Hal ini merupakan komitmen guru sekolah Minggu GKPI dalam menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap anak. Dan para guru sekolah Minggu GKPI akan selalu melengkapi diri untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap anak,” jelas Tetty.

Tetty pun mengatakan, para peserta yang mengikuti pelatihan, sangat antusias dan bersemangat. Karena mereka mendapatkan pengetahuan baru yang berguna bagi pelayanan sekolah Minggu.

“Acara ini dapat berjalan dengan baik, tak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang membantu, baik secara moril maupun materil. Serta kerinduan dari setiap guru sekolah Minggu untuk meningkatkan pelayanan mereka. Semangat bersama para guru sekolah Minggu untuk mencintai anak-anak dengan hati dan mendukung slogan stop kekerasan pada anak,” bebernya.

Sementara itu, kata sambutan Pimpinan GKPI yang disampaikan Sekretaris Jendral (Sekjen) GKPI, Pdt Humala Tobing menegaskan, GKPI menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap anak. Dia juga mengatakan, pimpinan Sinode GKPI mendukung kegiatan pelatihan yang dilakukan BKS Sekolah Minggu GKPI, dan berharap agar pelatihan ini dilakukan secara berkelanjutan ke wilayah-wilayah yang lain yang ada di GKPI.

“Saya berharap agar para guru sekolah Minggu di GKPI, memiliki pengetahuan yang sama tentang perlindungan, dan secara bersama menolak segala bentuk kekerasan terhadap anak,” imbaunya.

Pelatihan dan pembinaan ini, dihadiri 145 peserta yang berasal dari guru sekolah Minggu GKPI Wilayah Medan 1 dan 2.

Kegiatan ini juga dihadiri Koordinator Wilayah 2 Medan Pdt Pardi Silalahi, dan dibuka secara resmi oleh Pimpinan GKPI yang diwakili Sekjen GKPI. (rel/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/