25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rekonstruksi Kasus Penyerangan Polda Sumut Digelar Tertutup

Foto: Istimewa
Tersangka teroris yang ditembak karena menyerang pos jaga Mapolda Sumut, Minggu (25/6/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Detasemen Khusus (Densus) 88 menggelar reka ulang penyerangan dua orang pelaku teror Mapolda Sumut yang dilakukan Ardial (30) dan Syawaluddin Pakpahan (47) pada Minggu (25/6). Reka ulang ini digelar di depan pintu masuk, Jumat (20/10).

Namun sayang berdasarkan pantauan di lapangan, rekonstruksi yang dilaksanakan tertutup bagi kalangan awak media yang mencoba melakukan peliputan. Terlihat penjagaan ketat oleh beberapa personil Brimob Polda Sumut bersenjata laras panjang.

Dalam rekonstruksi turut disaksikan langsung Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Dansat Brimob Poldasu, Kombes Pol Zulfikar, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, dan sejumlah pejabat dari Mabes Polri.

Tak hanya itu, reka ulang kasus penyerangan Polda Sumut tiga orang pelaku turut dihadirkan untuk memperagakan bagaimana sebenarkan terjadinya aksi teror tersebut.

“Maaf ya rekan-rekan rekonstruksi ini tidak untuk konsumsi media. Mohon jangan ada yang meliput. Ini sudah instruksi pimpinan,” ungkap salah seorang personil Provost Poldasu yang melakukan pengamanan.

Dalam rekonstruksi ada beberapa reka adegan yang diperagakan para pelaku teror saat melakukan penyerangan menjelang Salat Idul Fitri tersebut. Terlihat salah seorang tersangka memperagakan aksi terhadap anggota pos jaga Polda Sumut, Ipda (Anumerta) Martua Sigalinging, yang tengah bertugas.

Diketahui, dalam kasus penyerangan Mapolda Sumut satu dari dua pelaku bernama Ardial tewas ditembak petugas ketika melakukan teror. Tak hanya itu, dalam pengembangan tim Densus Mabes Polri dua tersangka lainnya.

Adapun identitas dua penyerangan Syawaluddin Pakpahan (47) warga Jalan Pelajar Ujung, Gang Kecil, Medan. Dia berprofesi sebagai penjual rokok dan Ardial (30) ditembak mati warga Jalan Sisingamangaraja, Simpang Limun, penjual jus.

Kedua terduga teroris menyerang Mapolda Sumut pukul 03.00 WIB. Setelah melompat pagar di penjagaan, pelaku menyerang polisi yang tengah beristirahat di salah satu dari tiga pos penjagaan.

Ketika menyerang, menurut polisi, pelaku meneriakkan takbir. Aiptu Martua Sigalinging tewas ditikam di leher, dada, dan tangan dengan menggunakan senjata tajam.Bahkan pelaku juga mencoba membakar ruangan pos. Salah satu rekan Aiptu Martua, Brigadir E. Ginting kemudian meminta tolong kepada anggota Brimob yang ada di pos lainnya.

Dari pos I, tiga anggota Brimob, yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali, langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting. Seketika itu melakukan tembakan terhadap kedua pelaku. (dvs/ila)

 

Foto: Istimewa
Tersangka teroris yang ditembak karena menyerang pos jaga Mapolda Sumut, Minggu (25/6/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Detasemen Khusus (Densus) 88 menggelar reka ulang penyerangan dua orang pelaku teror Mapolda Sumut yang dilakukan Ardial (30) dan Syawaluddin Pakpahan (47) pada Minggu (25/6). Reka ulang ini digelar di depan pintu masuk, Jumat (20/10).

Namun sayang berdasarkan pantauan di lapangan, rekonstruksi yang dilaksanakan tertutup bagi kalangan awak media yang mencoba melakukan peliputan. Terlihat penjagaan ketat oleh beberapa personil Brimob Polda Sumut bersenjata laras panjang.

Dalam rekonstruksi turut disaksikan langsung Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Dansat Brimob Poldasu, Kombes Pol Zulfikar, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, dan sejumlah pejabat dari Mabes Polri.

Tak hanya itu, reka ulang kasus penyerangan Polda Sumut tiga orang pelaku turut dihadirkan untuk memperagakan bagaimana sebenarkan terjadinya aksi teror tersebut.

“Maaf ya rekan-rekan rekonstruksi ini tidak untuk konsumsi media. Mohon jangan ada yang meliput. Ini sudah instruksi pimpinan,” ungkap salah seorang personil Provost Poldasu yang melakukan pengamanan.

Dalam rekonstruksi ada beberapa reka adegan yang diperagakan para pelaku teror saat melakukan penyerangan menjelang Salat Idul Fitri tersebut. Terlihat salah seorang tersangka memperagakan aksi terhadap anggota pos jaga Polda Sumut, Ipda (Anumerta) Martua Sigalinging, yang tengah bertugas.

Diketahui, dalam kasus penyerangan Mapolda Sumut satu dari dua pelaku bernama Ardial tewas ditembak petugas ketika melakukan teror. Tak hanya itu, dalam pengembangan tim Densus Mabes Polri dua tersangka lainnya.

Adapun identitas dua penyerangan Syawaluddin Pakpahan (47) warga Jalan Pelajar Ujung, Gang Kecil, Medan. Dia berprofesi sebagai penjual rokok dan Ardial (30) ditembak mati warga Jalan Sisingamangaraja, Simpang Limun, penjual jus.

Kedua terduga teroris menyerang Mapolda Sumut pukul 03.00 WIB. Setelah melompat pagar di penjagaan, pelaku menyerang polisi yang tengah beristirahat di salah satu dari tiga pos penjagaan.

Ketika menyerang, menurut polisi, pelaku meneriakkan takbir. Aiptu Martua Sigalinging tewas ditikam di leher, dada, dan tangan dengan menggunakan senjata tajam.Bahkan pelaku juga mencoba membakar ruangan pos. Salah satu rekan Aiptu Martua, Brigadir E. Ginting kemudian meminta tolong kepada anggota Brimob yang ada di pos lainnya.

Dari pos I, tiga anggota Brimob, yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali, langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting. Seketika itu melakukan tembakan terhadap kedua pelaku. (dvs/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/