26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bicarakan Tempat Relokasi Pedagang Aksara

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Puluhan pedagang aksara berjualan di tengah Jalan Aksara Medan, Selasa (26/7) Aksi ini sebagai bentuk protes pedagang yang menolak untuk direlokasi di Komplek pertokoan MMTC Medan.

SUMUTPOS.CO  — Pemerintah Kota (Pemko) Medan kembali menebar janji untuk menuntaskan persoalan pedagang Pasar Aksara. Para pedagang diingatkan untuk menunggu undangan dalam agenda pembicaraan relokasi pedagang.

Pedagang Pasar Aksara hingga kini masih menggelar lapak dagangannya di Jalan Aksara, Medan. Bahkan, para pedagang sengaja memasang tenda biru dan mengakibatkan arus lalulintas di jalan tersebut terganggu.

Kondisi itu terus berlanju hingga kini, karena belum adanya titik temu antara keinginan pedagang dengan Pemko Medan. Di mana, Pemko Medan tampaknya harus merelokasi terlebih pedagang, namun pedagang sendiri enggan direlokasi.

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Kadis Perkim) Samporno Pohan  mengatakan,  Pemko Medan sampai kini belum menentukan lokasi relokasi bagi pedagang Pasar Aksara. Pemko mengaku masih menunggu jawaban pedagang terkait hal ini.

“Penampungannya memang belum ada, karena kita masih menunggu jawaban pedagang,” katanya, akhir pekan kemarin.

Menurut dia, relokasi pedagang Aksara ke dekat Rumah Sakit Martondi Jalan Letda Sujono baru sebatas wacana. Tapi, untuk kepastian sejauh ini belum ada ditentukan Pemko Medan, sebab pedagang juga belum sepakat pindah ke lokasi tersebut. “Itukan masih katanya-katanya, belum pasti. Dan kita juga masih menunggu jawaban pedagang. Nanti kalau pedagangnya tidak mau lagi pindah ke sana, tentu anggaran menjadi SiLPA,” katanya.

Dia mengakui, Dinas Perkim sendiri sudah mengalokasikan anggaran untuk relokasi pedagang senilai hampir Rp5,8 miliar, yang ditampung di Perubahan APBD 2016. Anggaran itu sengaja dimasukkan untuk menjaga apabila relokasi sudah ditetapkan, lalu kemudian pemko tinggal membangun penampungan sementara tersebut

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution  pada Jumat (18/11) dihadang delapan pedagang Pasar Aksara di Balai Kota. Akhyar yang saat itu baru keluar dari ruang kerjanya, tampak terjadi dialog. Pedagang menyampaikan aspirasi sekaligus meminta kepastian soal nasibnya.

“Sudah hampir 5 bulan pak kami tidak punya tempat berjualan. Bagaimana nasib kami pak?” kata seorang pedagang, Kimyang.

Pedagang yang berjumlah sekitar 8 orang itu juga meminta, agar pemko segera menetapkan lokasi relokasi untuk mereka. “Kita sudah bolak balik surati tapi belum juga disahuti. Bapak wakil kan ayah untuk kami, kemana lagi kami mengadu?” tambahnya.

Pedagang lainnya mengungkapkan, pihaknya sudah berjuang hingga ke pemerintah pusat agar aspirasi mereka tersebut didengar dan ditindaklanjuti. “Ya, kami sudah mendatangi Kementerian Perdagangan, sudah ke Kementerian Keuangan dan lain-lain agar Pasar Aksara bisa kembali dibangun. Dengan begitu kami punya tempat lagi untuk berjualan. Kami sudah capek dengar jawaban sabar dan tunggu saja,” ungkapnya.

Kepada sejumlah pedagang tersebut, Akhyar menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya segera mengundang pedagang. “Bapak dan ibu mengerti bahasa Indonesia kan? Nanti kami undang untuk membahas ini,” tegas Akhyar.

Akhyar yang tampak buru-buru ingin menghadiri acara pada hari itu, tidak meladeni sepenuhnya aspirasi pedagang. Ia hanya menegaskan kembali akan mengundang pedagang untuk membicarakan persoalan ini. “Kami akan undang bapak ibu. Sudah ya,” katanya seraya naik ke dalam mobil.

Setelah mendengar jawaban itu, sejumlah pedagang tidak bisa berbuat banyak. Mereka pun akhirnya meninggalkan Kantor Wali Kota Medan. Polisi dan Satpol PP yang bertugas di kantor wali kota tampak berupaya menenangkan sejumlah pedagang itu.

Sebelumnya, kepada wartawan Akhyar menyatakan, upaya persuasif dilakukan dengan cara mengundang terlebih dahulu para pedagang, selanjutnya relokasi sekaligus penertiban pedagang yang masih menggelar lapak di badan jalan sekitar Pasar Aksara.

“Ya, dalam waktu dekat ini kita kembali mengundang mereka (pedagang, Red),” katanya.

Akhyar belum mau mengungkap detil kapan pembahasan itu dilakukan. Yang jelas, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi untuk membicarakan permasalahan tersebut. “Pemko punya kewajiban untuk mengatur dan menata warganya,” ujarnya. (prn/ril)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Puluhan pedagang aksara berjualan di tengah Jalan Aksara Medan, Selasa (26/7) Aksi ini sebagai bentuk protes pedagang yang menolak untuk direlokasi di Komplek pertokoan MMTC Medan.

SUMUTPOS.CO  — Pemerintah Kota (Pemko) Medan kembali menebar janji untuk menuntaskan persoalan pedagang Pasar Aksara. Para pedagang diingatkan untuk menunggu undangan dalam agenda pembicaraan relokasi pedagang.

Pedagang Pasar Aksara hingga kini masih menggelar lapak dagangannya di Jalan Aksara, Medan. Bahkan, para pedagang sengaja memasang tenda biru dan mengakibatkan arus lalulintas di jalan tersebut terganggu.

Kondisi itu terus berlanju hingga kini, karena belum adanya titik temu antara keinginan pedagang dengan Pemko Medan. Di mana, Pemko Medan tampaknya harus merelokasi terlebih pedagang, namun pedagang sendiri enggan direlokasi.

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Kadis Perkim) Samporno Pohan  mengatakan,  Pemko Medan sampai kini belum menentukan lokasi relokasi bagi pedagang Pasar Aksara. Pemko mengaku masih menunggu jawaban pedagang terkait hal ini.

“Penampungannya memang belum ada, karena kita masih menunggu jawaban pedagang,” katanya, akhir pekan kemarin.

Menurut dia, relokasi pedagang Aksara ke dekat Rumah Sakit Martondi Jalan Letda Sujono baru sebatas wacana. Tapi, untuk kepastian sejauh ini belum ada ditentukan Pemko Medan, sebab pedagang juga belum sepakat pindah ke lokasi tersebut. “Itukan masih katanya-katanya, belum pasti. Dan kita juga masih menunggu jawaban pedagang. Nanti kalau pedagangnya tidak mau lagi pindah ke sana, tentu anggaran menjadi SiLPA,” katanya.

Dia mengakui, Dinas Perkim sendiri sudah mengalokasikan anggaran untuk relokasi pedagang senilai hampir Rp5,8 miliar, yang ditampung di Perubahan APBD 2016. Anggaran itu sengaja dimasukkan untuk menjaga apabila relokasi sudah ditetapkan, lalu kemudian pemko tinggal membangun penampungan sementara tersebut

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution  pada Jumat (18/11) dihadang delapan pedagang Pasar Aksara di Balai Kota. Akhyar yang saat itu baru keluar dari ruang kerjanya, tampak terjadi dialog. Pedagang menyampaikan aspirasi sekaligus meminta kepastian soal nasibnya.

“Sudah hampir 5 bulan pak kami tidak punya tempat berjualan. Bagaimana nasib kami pak?” kata seorang pedagang, Kimyang.

Pedagang yang berjumlah sekitar 8 orang itu juga meminta, agar pemko segera menetapkan lokasi relokasi untuk mereka. “Kita sudah bolak balik surati tapi belum juga disahuti. Bapak wakil kan ayah untuk kami, kemana lagi kami mengadu?” tambahnya.

Pedagang lainnya mengungkapkan, pihaknya sudah berjuang hingga ke pemerintah pusat agar aspirasi mereka tersebut didengar dan ditindaklanjuti. “Ya, kami sudah mendatangi Kementerian Perdagangan, sudah ke Kementerian Keuangan dan lain-lain agar Pasar Aksara bisa kembali dibangun. Dengan begitu kami punya tempat lagi untuk berjualan. Kami sudah capek dengar jawaban sabar dan tunggu saja,” ungkapnya.

Kepada sejumlah pedagang tersebut, Akhyar menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya segera mengundang pedagang. “Bapak dan ibu mengerti bahasa Indonesia kan? Nanti kami undang untuk membahas ini,” tegas Akhyar.

Akhyar yang tampak buru-buru ingin menghadiri acara pada hari itu, tidak meladeni sepenuhnya aspirasi pedagang. Ia hanya menegaskan kembali akan mengundang pedagang untuk membicarakan persoalan ini. “Kami akan undang bapak ibu. Sudah ya,” katanya seraya naik ke dalam mobil.

Setelah mendengar jawaban itu, sejumlah pedagang tidak bisa berbuat banyak. Mereka pun akhirnya meninggalkan Kantor Wali Kota Medan. Polisi dan Satpol PP yang bertugas di kantor wali kota tampak berupaya menenangkan sejumlah pedagang itu.

Sebelumnya, kepada wartawan Akhyar menyatakan, upaya persuasif dilakukan dengan cara mengundang terlebih dahulu para pedagang, selanjutnya relokasi sekaligus penertiban pedagang yang masih menggelar lapak di badan jalan sekitar Pasar Aksara.

“Ya, dalam waktu dekat ini kita kembali mengundang mereka (pedagang, Red),” katanya.

Akhyar belum mau mengungkap detil kapan pembahasan itu dilakukan. Yang jelas, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi untuk membicarakan permasalahan tersebut. “Pemko punya kewajiban untuk mengatur dan menata warganya,” ujarnya. (prn/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/