Medan kini praktis cuma punya satu TPA di Jalan Paluh Nibung, Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Sedangkan volume sampah di sana diperkirakan hanya mampu menampung selama satu tahun lagi. Oleh sebab itu diperlukan perluasan lahan di area TPA, disamping rencana aktivasi TPA Namobintang di Kecamatan Medan Tuntungan. “Hal penting lainnya tentu mengedukasi masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan. Jalankan juga perda tentang persampahan yang telah DPRD dan Pemko sahkan, agar ada efek jera bagi masyarakat yang tidak taat aturan. Lalu sediakan juga wadah atau boks sampah ditiap wilayah, sehingga sampah tidak berserakan di pinggir-pinggir jalan,” pungkasnya.
Senada, Ketua Fraksi PPP DPRD Medan Abdul Rani meminta DKP lebih intensif berkoordinasi dengan seluruh kecamatan dalam hal penanganan sampah di seluruh wilayah Kota Medan. Bahkan, rencana aktivasi TPA Namobintang didorong pihaknya agar cepat direalisasikan tahun ini. “Saya pikir koordinasi memang harus ditingkatkan antara dinas kebersihan dengan kecamatan, supaya penanganan sampah bisa optimal dilakukan. Sebab kita melihat, sejak dilimpahkan kembali ke kecamatan penanganan sampah ini belum maksimal,” katanya.
Anggota Komisi D ini pun menyoroti soal kondisi armada sampah yang ada saat sekarang. Dimana menyebabkan penanganan sampah dari lingkungan ke kecamatan tidak bisa berjalan efektif. Apalagi mengingat banyak armada dalam kondisi rusak, sehingga menyebabkan pengangkutan dari kecamatan ke TPA memakan waktu lama. “Satu saja truk sampah itu rusak, selama beberapa hari bahkan seminggu sampah tertumpuk tak diangkut. Sudah gitu karena cuma satu TPA saja yang kita miliki saat ini, tentu menambah sulit penanganan sampah,” katanya.
Atas kondisi itu, pihaknya telah menyarankan DKP untuk menggangarkan pengadaan armada operasional sampah di tahun ini. Disamping itu mendukung rencana aktivasi dua TPA seperti Namobintang dan Namorambe, guna mendukung pengelolaan sampah dari seluruh wilayah di Kota Medan.
“Memang minimal saat ini kita punya tiga TPA. Sebab hilir mudik truk sampah dari kecamatan bisa cepat mengangkut sampah dari kecamatan menuju lokasi akhir pembuangan. Apalagi kita tahu di TPA Terjun sudah over (berlebihan) kondisinya. Artinya hampir tidak mampu lagi menambung sampah-sampah yang ada,” pungkasnya. (fac/prn/ila)
Medan kini praktis cuma punya satu TPA di Jalan Paluh Nibung, Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Sedangkan volume sampah di sana diperkirakan hanya mampu menampung selama satu tahun lagi. Oleh sebab itu diperlukan perluasan lahan di area TPA, disamping rencana aktivasi TPA Namobintang di Kecamatan Medan Tuntungan. “Hal penting lainnya tentu mengedukasi masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan. Jalankan juga perda tentang persampahan yang telah DPRD dan Pemko sahkan, agar ada efek jera bagi masyarakat yang tidak taat aturan. Lalu sediakan juga wadah atau boks sampah ditiap wilayah, sehingga sampah tidak berserakan di pinggir-pinggir jalan,” pungkasnya.
Senada, Ketua Fraksi PPP DPRD Medan Abdul Rani meminta DKP lebih intensif berkoordinasi dengan seluruh kecamatan dalam hal penanganan sampah di seluruh wilayah Kota Medan. Bahkan, rencana aktivasi TPA Namobintang didorong pihaknya agar cepat direalisasikan tahun ini. “Saya pikir koordinasi memang harus ditingkatkan antara dinas kebersihan dengan kecamatan, supaya penanganan sampah bisa optimal dilakukan. Sebab kita melihat, sejak dilimpahkan kembali ke kecamatan penanganan sampah ini belum maksimal,” katanya.
Anggota Komisi D ini pun menyoroti soal kondisi armada sampah yang ada saat sekarang. Dimana menyebabkan penanganan sampah dari lingkungan ke kecamatan tidak bisa berjalan efektif. Apalagi mengingat banyak armada dalam kondisi rusak, sehingga menyebabkan pengangkutan dari kecamatan ke TPA memakan waktu lama. “Satu saja truk sampah itu rusak, selama beberapa hari bahkan seminggu sampah tertumpuk tak diangkut. Sudah gitu karena cuma satu TPA saja yang kita miliki saat ini, tentu menambah sulit penanganan sampah,” katanya.
Atas kondisi itu, pihaknya telah menyarankan DKP untuk menggangarkan pengadaan armada operasional sampah di tahun ini. Disamping itu mendukung rencana aktivasi dua TPA seperti Namobintang dan Namorambe, guna mendukung pengelolaan sampah dari seluruh wilayah di Kota Medan.
“Memang minimal saat ini kita punya tiga TPA. Sebab hilir mudik truk sampah dari kecamatan bisa cepat mengangkut sampah dari kecamatan menuju lokasi akhir pembuangan. Apalagi kita tahu di TPA Terjun sudah over (berlebihan) kondisinya. Artinya hampir tidak mampu lagi menambung sampah-sampah yang ada,” pungkasnya. (fac/prn/ila)