26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Sambut Imlek Toko Pernak-pernik Dipadati Warga

PERNAK-PERNIK: Pekerja merapikan pernak-pernik khas imlek di salah satu toko di Kota Medan. Jelang perayaan Imlek, pernak pernik khas Imlek banyak diburu masyarakat Thionghoa.
BAGUS SP/Sumut Pos
PERNAK-PERNIK: Pekerja merapikan pernak-pernik khas imlek di salah satu toko di Kota Medan. Jelang perayaan Imlek, pernak pernik khas Imlek banyak diburu masyarakat Thionghoa. BAGUS SP/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penjual pernak-pernik Tahun Baru Imlek 2571/2020 di Kota Medan sudah dipadati pembeli. Hal itu terlihat dari toko menjual segala pernak-pernik beralamat di Jalan Brigenjen Katamso, Kota Medan.

Pemilik toko, Aliansyah alias Acai menjelaskan, sepekan menjelang Imlek penjual sudah mengalami peningkatkan. Dengan warga membeli pernak-pernik mulai dari pohon sakura, lampion dan lain-lainnya. “Banyak warga yang mulai mencari pernak-pernik Imlek seperti angpau, pohon sakura, dan lampion,” ujar Acai kepada wartawan di tokonya, Selasa (21/1) siang.

Acai menjelaskan, warga keterunan Tianghoa banyak membeli angpau. Di tokonya, pembungkus uang untuk dibagikan kepada sanak keluarga dijual dengan berbagai variasi seperti dari bahan kertas, plastik dan kain. “Penjualan pernak-pernik ya lumayan, seperti angpau dan yang lainnya ini kita buat mulai dari yang kertas, plastik dan kain juga ada banyak pilihan,” jelas Acai.

Untuk lampion juga menjadi incaran tersendiri bagi warga yang membelinya. “Lampion selalu jadi incaran karena setiap imlek banyak orang Cina menggantinya. Karena lampion itu melambangkan hari, tahun baru dan rezeki baru jadi selalu di pasang lampion itu,” kata Acai.

Acai juga menuturkan bahwa di tahun ini permintaan masyarakat untuk memesan pohon seperti pohon sakura cukup banyak, di mana pohon sakura tersebut merupakan hasil karya dari karang taruna UMKM di Medan.

“Ini hasil dari karang taruna UMKM warga Kota Medan. Mereka membuat dari batang-batang kayu bekas yang mereka cat dan mereka hias dan ini buatan tangan sendiri,” tuturnya.

Terkait peningkatan penjualan dari tahun sebelumnya, Acai mengungkapkan bahwa tahun ini penjualan meningkat dibanding dengan tahun lalu. “Tahun ini peningkatannya lima persen dari tahun lalu,” ungkapnya.

Acai juga menambahkan bahwa selain warga banyak juga dari perkantoran dan kafe-kafe yang ada di Medan memasang di tokonya.”Mulai dari perkantoran, perorangan beli disini. Banyak juga yang punya kafe membeli pernak-pernik ini untuk menjadi hiasan di kafe,” pungkasnya. (gus/ila)

PERNAK-PERNIK: Pekerja merapikan pernak-pernik khas imlek di salah satu toko di Kota Medan. Jelang perayaan Imlek, pernak pernik khas Imlek banyak diburu masyarakat Thionghoa.
BAGUS SP/Sumut Pos
PERNAK-PERNIK: Pekerja merapikan pernak-pernik khas imlek di salah satu toko di Kota Medan. Jelang perayaan Imlek, pernak pernik khas Imlek banyak diburu masyarakat Thionghoa. BAGUS SP/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penjual pernak-pernik Tahun Baru Imlek 2571/2020 di Kota Medan sudah dipadati pembeli. Hal itu terlihat dari toko menjual segala pernak-pernik beralamat di Jalan Brigenjen Katamso, Kota Medan.

Pemilik toko, Aliansyah alias Acai menjelaskan, sepekan menjelang Imlek penjual sudah mengalami peningkatkan. Dengan warga membeli pernak-pernik mulai dari pohon sakura, lampion dan lain-lainnya. “Banyak warga yang mulai mencari pernak-pernik Imlek seperti angpau, pohon sakura, dan lampion,” ujar Acai kepada wartawan di tokonya, Selasa (21/1) siang.

Acai menjelaskan, warga keterunan Tianghoa banyak membeli angpau. Di tokonya, pembungkus uang untuk dibagikan kepada sanak keluarga dijual dengan berbagai variasi seperti dari bahan kertas, plastik dan kain. “Penjualan pernak-pernik ya lumayan, seperti angpau dan yang lainnya ini kita buat mulai dari yang kertas, plastik dan kain juga ada banyak pilihan,” jelas Acai.

Untuk lampion juga menjadi incaran tersendiri bagi warga yang membelinya. “Lampion selalu jadi incaran karena setiap imlek banyak orang Cina menggantinya. Karena lampion itu melambangkan hari, tahun baru dan rezeki baru jadi selalu di pasang lampion itu,” kata Acai.

Acai juga menuturkan bahwa di tahun ini permintaan masyarakat untuk memesan pohon seperti pohon sakura cukup banyak, di mana pohon sakura tersebut merupakan hasil karya dari karang taruna UMKM di Medan.

“Ini hasil dari karang taruna UMKM warga Kota Medan. Mereka membuat dari batang-batang kayu bekas yang mereka cat dan mereka hias dan ini buatan tangan sendiri,” tuturnya.

Terkait peningkatan penjualan dari tahun sebelumnya, Acai mengungkapkan bahwa tahun ini penjualan meningkat dibanding dengan tahun lalu. “Tahun ini peningkatannya lima persen dari tahun lalu,” ungkapnya.

Acai juga menambahkan bahwa selain warga banyak juga dari perkantoran dan kafe-kafe yang ada di Medan memasang di tokonya.”Mulai dari perkantoran, perorangan beli disini. Banyak juga yang punya kafe membeli pernak-pernik ini untuk menjadi hiasan di kafe,” pungkasnya. (gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/