26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pemko Medan Fokus Tangani Stunting di Medan Utara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lebih dari separuh kasus stunting di Kota Medan berasal dari 4 Kecamatan di Medan Utara. Berdasarkan data yang diterima Sumut Pos dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Tim Penanganan Stunting Kota Medan, dari 550 kasus stunting di Kota Medan, sebanyak 287 kasus atau 52,18 persen diantaranya berasal dari Medan Utara. “Iya, lebih separuh (kasus stunting di Kota Medan) memang dari Medan Utara,” ucap pengawas tim penanganan stunting Kota Medan, Benny Iskandar S.T., M.T.

 Dirincikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Medan itu, adapun penyebaran stunting pada 4 kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Medan Belawan sebanyak 142 kasus, Medan Labuhan 65 kasus, Medan Marelan 40 kasus, dan Medan Deli 40 kasus.

 “Terbesar di Kecamatan Medan Belawan, tapi 3 kecamatan lainnya (Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Deli) juga masuk ke dalam kecamatan dengan penyebaran stunting terbesar di Kota Medan,” ujar mantan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan tersebut.

 Untuk itu, sambung Benny, saat ini Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution tengah berfokus dalam menekan angka stunting di Kota Medan, terkhusus untuk menekan stunting di wilayah Medan Utara.

 “Untuk Medan Utara yang kasus stuntingnya paling tinggi, kita punya target dan fokus khusus. Tapi bukan berarti untuk wilayah lain di luar Medan Utara kita kesampingkan, tetap akan ditangani secara maksimal. Instruksi pak wali, angka stunting di Kota Medan harus ditekan semaksimal mungkin,” katanya.

 Apalagi saat ini, Wali Kota Medan telah meminta kepada seluruh OPD, kecamatan dan lingkungan di Kota Medan untuk turut serta dalam menangani tingginya kasus stunting di Kota Medan. Tak cuma itu, Pemko Medan juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp14,8 Miliar untuk penanganan stunting di Kota Medan.

 Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Medan Daerah Pemilihan (Dapil) Medan Utara, Mulia Asri Rambe mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah Wali Kota Medan Bobby Nasution yang ingin mengentaskan masalah stunting di Kota Medan, khususnya di wilayah Medan Utara.

 Bayek juga meminta peran serta masyarakat dalam mendukung Pemko Medan untuk menyelesaikan masalah stunting di Kota Medan.”Apa yang dilakukan pak wali saat ini sudah sangat baik. Masyarakat juga jangan salah penilaian dengan apa yang dilakukan pak wali saat ini, sebab tidak mungkin hasilnya langsung terlihat saat ini juga. Setahun yang akan datang nanti hasilnya akan kita lihat, kita optimis stuntung ini akan melandai di tahun depan berkat kerja keras yang dilakukan Pemko Medan,” kata Bayek kepada Sumut Pos, Minggu (12/6).

 Dijelaskan Bayek, pendapatan di bawah rata-rata hingga saat ini memang banyak dialami masyarakat Medan Utara, hal ini pun berbanding lurus dengan banyaknya kasus stunting disana.

 Bayek pun meminta kepada seluruh OPD di Kota Medan, khususnya yang terkait dalam penanganan masalah stunting untuk berfokus dan lebih serius dalam menangani masalah stunting di Medan Utara. “Kepada teman-teman pimpinan OPD kita minta untuk fokus dalam masalah ini. Tolong lah pak wali ini, beliau bukan hanya masalah stunting saja, tapi seluruh masalah di tengah-tengah masyarakat saat ini menjadi konsen beliau. Pak wali ini tangannya cuma dua, kakinya cuma dua, manusia biasa beliau ini, harus ada dukungan yang serius dari para pimpinan OPD,” pungkasnya. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lebih dari separuh kasus stunting di Kota Medan berasal dari 4 Kecamatan di Medan Utara. Berdasarkan data yang diterima Sumut Pos dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Tim Penanganan Stunting Kota Medan, dari 550 kasus stunting di Kota Medan, sebanyak 287 kasus atau 52,18 persen diantaranya berasal dari Medan Utara. “Iya, lebih separuh (kasus stunting di Kota Medan) memang dari Medan Utara,” ucap pengawas tim penanganan stunting Kota Medan, Benny Iskandar S.T., M.T.

 Dirincikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Medan itu, adapun penyebaran stunting pada 4 kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Medan Belawan sebanyak 142 kasus, Medan Labuhan 65 kasus, Medan Marelan 40 kasus, dan Medan Deli 40 kasus.

 “Terbesar di Kecamatan Medan Belawan, tapi 3 kecamatan lainnya (Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Deli) juga masuk ke dalam kecamatan dengan penyebaran stunting terbesar di Kota Medan,” ujar mantan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan tersebut.

 Untuk itu, sambung Benny, saat ini Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution tengah berfokus dalam menekan angka stunting di Kota Medan, terkhusus untuk menekan stunting di wilayah Medan Utara.

 “Untuk Medan Utara yang kasus stuntingnya paling tinggi, kita punya target dan fokus khusus. Tapi bukan berarti untuk wilayah lain di luar Medan Utara kita kesampingkan, tetap akan ditangani secara maksimal. Instruksi pak wali, angka stunting di Kota Medan harus ditekan semaksimal mungkin,” katanya.

 Apalagi saat ini, Wali Kota Medan telah meminta kepada seluruh OPD, kecamatan dan lingkungan di Kota Medan untuk turut serta dalam menangani tingginya kasus stunting di Kota Medan. Tak cuma itu, Pemko Medan juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp14,8 Miliar untuk penanganan stunting di Kota Medan.

 Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Medan Daerah Pemilihan (Dapil) Medan Utara, Mulia Asri Rambe mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah Wali Kota Medan Bobby Nasution yang ingin mengentaskan masalah stunting di Kota Medan, khususnya di wilayah Medan Utara.

 Bayek juga meminta peran serta masyarakat dalam mendukung Pemko Medan untuk menyelesaikan masalah stunting di Kota Medan.”Apa yang dilakukan pak wali saat ini sudah sangat baik. Masyarakat juga jangan salah penilaian dengan apa yang dilakukan pak wali saat ini, sebab tidak mungkin hasilnya langsung terlihat saat ini juga. Setahun yang akan datang nanti hasilnya akan kita lihat, kita optimis stuntung ini akan melandai di tahun depan berkat kerja keras yang dilakukan Pemko Medan,” kata Bayek kepada Sumut Pos, Minggu (12/6).

 Dijelaskan Bayek, pendapatan di bawah rata-rata hingga saat ini memang banyak dialami masyarakat Medan Utara, hal ini pun berbanding lurus dengan banyaknya kasus stunting disana.

 Bayek pun meminta kepada seluruh OPD di Kota Medan, khususnya yang terkait dalam penanganan masalah stunting untuk berfokus dan lebih serius dalam menangani masalah stunting di Medan Utara. “Kepada teman-teman pimpinan OPD kita minta untuk fokus dalam masalah ini. Tolong lah pak wali ini, beliau bukan hanya masalah stunting saja, tapi seluruh masalah di tengah-tengah masyarakat saat ini menjadi konsen beliau. Pak wali ini tangannya cuma dua, kakinya cuma dua, manusia biasa beliau ini, harus ada dukungan yang serius dari para pimpinan OPD,” pungkasnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/