28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Calhaj Sumut: Kami Belum Tahu Kapan Berangkat…

Di Bandara Internasional Kualanamu, Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sumut, Bahrum Saleh, mengatakan pesawat sedikit terunda berangkat karena terlalu banyak kata sambutan dari para pejabat. Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 301 yang dijadwalkan berangkat pukul 16.45 WIB, akhirnya pukul 17.10 WIB bersiap take off.

“Evaluasi pertama, banyak kata sambutan (dari pejabat). Sehingga bisa mengurangi waktu, maunya jangan terlalu banyak. Tapi kita ala timur, ya begitulah,” sebut Bahrum.

Sementara, Ferdani Geni Arianty dan M Yusuf selaku Tim Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji Kemenag RI yangsempat mengalami insiden dengan petugas Avsec mengaku keterlambatan itu belum menjadi masalah besar. “Enggak ada hambatan, kami rasa baik pelayanan dari Kemenag Sumut, masih lancar. Kalau keterlambatan sedikit, wajar. Tupoksi kami kan pengawasan, ada 13 embarkasi yang harus diawasi, tim sudah turun ke semua embarkasi itu,” kata Yusuf.

Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Makassar dan Lombok. Untuk penerbangan haji dari Makasar-Madinah, delay terjadi selama 1 jam 40 menit. Harusnya, 436 jamaah tersebut diberangkatkan pukul 05.20 WITA. Namun, baru bisa diterbangkan pada pukul 07.00 WITA. Sementara, untuk penerbangan dari Lombok-Madinah, keterlambatan terjadi karena proses verifikasi visa. Pesawat yang seharusnya terbang pukul 15.20 waktu setempat, terpaksa mundur hingga pukul 16.00. Akibatnya, 305 calon jamaah harus menunggu cukup lama di bandara.

VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia, Benny Siga Butarbutar, menyebut dua alasan keterlambatan. Pertama, adanya proses pengeluaran bagasi para calon haji yang tidak jadi berangkat dari pesawat. Hal itu menurutnya memerlukan waktu yang cukup lama mengingat sudah tercampur dengan lainnya.  “Kedua, kita harus menunggu proses mutasi calon haji dari daerah Gowa (embarkasi Makassar) untuk menggantikan beberapa calon jamaah yang tidak jadi berangkat tersebut,” jelasnya.

Berkaca dari kejadian ini, pihak Garuda Indonesia berjanji akan meningkatkan koordinasi antara pemegang kepentingan. Mulai dari travel agen, jamaah haji, dan pihak kedutaan besar sehingga hal serupa tidak kembali terulang pada penerbangan kloter selanjutnya. “Kita minta agar sejak jauh hari sudah disiapkan dokumen dan barang perlengkapan haji. Begitu juga proses di bandara dan embarkasinya. Pokoknya double check,” tegasnya.

Di Bandara Internasional Kualanamu, Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sumut, Bahrum Saleh, mengatakan pesawat sedikit terunda berangkat karena terlalu banyak kata sambutan dari para pejabat. Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 301 yang dijadwalkan berangkat pukul 16.45 WIB, akhirnya pukul 17.10 WIB bersiap take off.

“Evaluasi pertama, banyak kata sambutan (dari pejabat). Sehingga bisa mengurangi waktu, maunya jangan terlalu banyak. Tapi kita ala timur, ya begitulah,” sebut Bahrum.

Sementara, Ferdani Geni Arianty dan M Yusuf selaku Tim Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji Kemenag RI yangsempat mengalami insiden dengan petugas Avsec mengaku keterlambatan itu belum menjadi masalah besar. “Enggak ada hambatan, kami rasa baik pelayanan dari Kemenag Sumut, masih lancar. Kalau keterlambatan sedikit, wajar. Tupoksi kami kan pengawasan, ada 13 embarkasi yang harus diawasi, tim sudah turun ke semua embarkasi itu,” kata Yusuf.

Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Makassar dan Lombok. Untuk penerbangan haji dari Makasar-Madinah, delay terjadi selama 1 jam 40 menit. Harusnya, 436 jamaah tersebut diberangkatkan pukul 05.20 WITA. Namun, baru bisa diterbangkan pada pukul 07.00 WITA. Sementara, untuk penerbangan dari Lombok-Madinah, keterlambatan terjadi karena proses verifikasi visa. Pesawat yang seharusnya terbang pukul 15.20 waktu setempat, terpaksa mundur hingga pukul 16.00. Akibatnya, 305 calon jamaah harus menunggu cukup lama di bandara.

VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia, Benny Siga Butarbutar, menyebut dua alasan keterlambatan. Pertama, adanya proses pengeluaran bagasi para calon haji yang tidak jadi berangkat dari pesawat. Hal itu menurutnya memerlukan waktu yang cukup lama mengingat sudah tercampur dengan lainnya.  “Kedua, kita harus menunggu proses mutasi calon haji dari daerah Gowa (embarkasi Makassar) untuk menggantikan beberapa calon jamaah yang tidak jadi berangkat tersebut,” jelasnya.

Berkaca dari kejadian ini, pihak Garuda Indonesia berjanji akan meningkatkan koordinasi antara pemegang kepentingan. Mulai dari travel agen, jamaah haji, dan pihak kedutaan besar sehingga hal serupa tidak kembali terulang pada penerbangan kloter selanjutnya. “Kita minta agar sejak jauh hari sudah disiapkan dokumen dan barang perlengkapan haji. Begitu juga proses di bandara dan embarkasinya. Pokoknya double check,” tegasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/