30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Banjir Bandang Terjang Garut, 16 Tewas 8 Hilang

Foto: Khairizal/JPG Warga mencari barang yang masih terpakai akibat tertimbun usai terjadinya banjir bandang di kawasan Kabupaten Garut, Rabu (21/9). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, dinyatakan 8 orang tewas 1 orang hilang 4 orang luka berat 26 orang luka ringan dan puluhan rumah sepanjang aliran sungai roboh diterjang banjir bandang.
Foto: Khairizal/JPG
Warga mencari barang yang masih terpakai akibat tertimbun usai terjadinya banjir bandang di kawasan Kabupaten Garut, Rabu (21/9). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, dinyatakan 8 orang tewas 1 orang hilang 4 orang luka berat 26 orang luka ringan dan puluhan rumah sepanjang aliran sungai roboh diterjang banjir bandang.

GARUT, SUMUTPOS.CO – Banjir bandang menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/9) malam sejak pukul 22.00 WIB.

Tujuh kecamatan yang terkena adalah Kecamatan Bayongbong, Garut Kota, Banyu Resmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan dan Samarang.

Sampai sekarang pencarian dan penyelamatan korban banjir bandang di Kabupaten Garut Provinsi, Jawa Barat, masih terus dilakukan Tim SAR gabungan.

Informasi ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Rabu (21/9).

Laporan resmi dari Posko Tanggap Darurat Banjir Bandang Garut menyebutkan bahwa 16 orang tewas dan 8 orang masih dalam pencarian. Sekitar 1.000 jiwa diungsikan ke Korem 062 Tarumanegara, Kodim 0611 Garut, dan beberapa pos pengungsian lain.

Tim SAR Gabungan dari Basarnas, BNPB, BPBD Garut, BPBD Jawa Barat, TNI, Polri, Dinas Pekerjaan Umum, Tagana, Senkom Polri, NGO dan relawan melakukan evakuasi korban. Posko darurat, dapur umum, dan posko kesehatan telah didirikan.

Sutopo menjelaskan bahwa dampak kerusakan rumah dan bangunan masih dalam pendataan. Banyak rumah rusak akibat terkena dampak longsor dan material banjir bandang.

Sementara itu, penanganan darurat longsor di Sumedang juga masih dilakukan. Longsor terjadi Dusun Ciherang, Dusun Ciguling, Dusun Singkup, Dusun Cimareme, Dusun Babakan Gunasari Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Longsor menyebabkan tiga orang tewas, dua orang luka dan satu orang masih dalam pencarian. Tiga unit rumah rusak, satu mushola hancur dan 200 rumah terdampak di Dusun Ciherang. Di Dusun Cimareme tercatata dua unit rumah tertimbun, dan di Dusun Babakan Gunasari terdapat 100 jiwa dievakuasi.

Sementara itu, di tempat terpisah Bupati Garut Rudi Gunawan menyatakan kerugian akibat bencana banjir diperkirakan mencapai puluhan miliar.

Hal ini dilihat dari banyaknya rumah yang rusak bahkan ada yang rata dengan tanah. Tak hanya itu saja, fasilitas umum seperti Rumah Sakit dr Slamet Garut juga mengalami lumpuh total alias tak bisa beroperasi akibat terendam air.

”Kalau untuk rumah itu dihitung-hitung ada sekitar 500 unit di seluruh lokasi kejadian itu diprediksi Rp 10 miliar, kalau untuk RSUD dr Slamet kerugiannya sekitar Rp 19 miliar,” ujar Rudi di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul.

Rudi menyampaikan setiap penampungan dan lokasi banjir, ada posko kesehatan untuk membantu kesehatan warga yang terkena dampak banjir. Warga yang diungsikan akan menempati posko penampungan disediakan Pemkab Garut di Kodim Garut.

”Untuk dapur umum utama kita sediakan di Korem 062 Tarumanagara, dan di beberapa posko penampungan yang telah disediakan di sekitar lokasi banjir yah,” terang dia.

Foto: Khairizal/JPG Warga mencari barang yang masih terpakai akibat tertimbun usai terjadinya banjir bandang di kawasan Kabupaten Garut, Rabu (21/9). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, dinyatakan 8 orang tewas 1 orang hilang 4 orang luka berat 26 orang luka ringan dan puluhan rumah sepanjang aliran sungai roboh diterjang banjir bandang.
Foto: Khairizal/JPG
Warga mencari barang yang masih terpakai akibat tertimbun usai terjadinya banjir bandang di kawasan Kabupaten Garut, Rabu (21/9). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, dinyatakan 8 orang tewas 1 orang hilang 4 orang luka berat 26 orang luka ringan dan puluhan rumah sepanjang aliran sungai roboh diterjang banjir bandang.

GARUT, SUMUTPOS.CO – Banjir bandang menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/9) malam sejak pukul 22.00 WIB.

Tujuh kecamatan yang terkena adalah Kecamatan Bayongbong, Garut Kota, Banyu Resmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan dan Samarang.

Sampai sekarang pencarian dan penyelamatan korban banjir bandang di Kabupaten Garut Provinsi, Jawa Barat, masih terus dilakukan Tim SAR gabungan.

Informasi ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Rabu (21/9).

Laporan resmi dari Posko Tanggap Darurat Banjir Bandang Garut menyebutkan bahwa 16 orang tewas dan 8 orang masih dalam pencarian. Sekitar 1.000 jiwa diungsikan ke Korem 062 Tarumanegara, Kodim 0611 Garut, dan beberapa pos pengungsian lain.

Tim SAR Gabungan dari Basarnas, BNPB, BPBD Garut, BPBD Jawa Barat, TNI, Polri, Dinas Pekerjaan Umum, Tagana, Senkom Polri, NGO dan relawan melakukan evakuasi korban. Posko darurat, dapur umum, dan posko kesehatan telah didirikan.

Sutopo menjelaskan bahwa dampak kerusakan rumah dan bangunan masih dalam pendataan. Banyak rumah rusak akibat terkena dampak longsor dan material banjir bandang.

Sementara itu, penanganan darurat longsor di Sumedang juga masih dilakukan. Longsor terjadi Dusun Ciherang, Dusun Ciguling, Dusun Singkup, Dusun Cimareme, Dusun Babakan Gunasari Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Longsor menyebabkan tiga orang tewas, dua orang luka dan satu orang masih dalam pencarian. Tiga unit rumah rusak, satu mushola hancur dan 200 rumah terdampak di Dusun Ciherang. Di Dusun Cimareme tercatata dua unit rumah tertimbun, dan di Dusun Babakan Gunasari terdapat 100 jiwa dievakuasi.

Sementara itu, di tempat terpisah Bupati Garut Rudi Gunawan menyatakan kerugian akibat bencana banjir diperkirakan mencapai puluhan miliar.

Hal ini dilihat dari banyaknya rumah yang rusak bahkan ada yang rata dengan tanah. Tak hanya itu saja, fasilitas umum seperti Rumah Sakit dr Slamet Garut juga mengalami lumpuh total alias tak bisa beroperasi akibat terendam air.

”Kalau untuk rumah itu dihitung-hitung ada sekitar 500 unit di seluruh lokasi kejadian itu diprediksi Rp 10 miliar, kalau untuk RSUD dr Slamet kerugiannya sekitar Rp 19 miliar,” ujar Rudi di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul.

Rudi menyampaikan setiap penampungan dan lokasi banjir, ada posko kesehatan untuk membantu kesehatan warga yang terkena dampak banjir. Warga yang diungsikan akan menempati posko penampungan disediakan Pemkab Garut di Kodim Garut.

”Untuk dapur umum utama kita sediakan di Korem 062 Tarumanagara, dan di beberapa posko penampungan yang telah disediakan di sekitar lokasi banjir yah,” terang dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/