25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Jokowi-Ma”ruf 1, Prabow-Sandi 2

CABUT NOMOR: Capres Prabowo dan Joko Widodo menunjukkan nomor urut yang akan digunakan pada kampanye Pilpres 2019 di Kantor KPU Pusat, Jumat (21/9) malam.

Pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 1, Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 2. Pengundian nomor urut pasangan capres dan cawapres ini dilakukan di ruang sidang utama gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (21/9) malam.

Sebelum mengambil nomor urut, cawapres dari kedua kubu mengambil undian ‘tahap pertama’ untuk menentukan siapa yang lebih dulu untuk mengambil nomor urut capres/cawapres. Cawapres yang mendapat angka terkecil dipersilakan lebih dulu mengambil undian nomor urut peserta Pilpres 2019.

Sandiaga Uno mendapat angka 1, sementara Ma’ruf Amin memperoleh angka 10. Alhasil, Prabowo dipersilakan lebih dulu mengambil nomor urut. Saat giliran Jokowi mengambil undian, Ma’ruf Amin terlebih dahulu memimpin doa. Prabowo-Sandiaga juga ikut berdoa bersama.

Usai nomor urut dibacakan, para pendukung lalu mengangkat atribut pasangan calon yang mereka siapkan. Sudah ada angka pada atribut tersebut.

Nomor urut Pilpres 2019 ini, merupakan kebalikan dari nomor urut pada Pilpres 2014 lalu. Di mana Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa, mendapat nomor urut 1. Sedangkan Jokowi, yang berpasangan dengan Jusuf Kalla, mendapat nomor urut 2.

Usai prosesi pengambilan nomor urut, kedua pasangan capres dan cawapres dipersilakan menyampaikan pidato politiknya. Pasangan nomor urut 1 Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat giliran pertama menyampaikan pidato. Dalam pidatonya, Jokowi bersyukur pengambilan nomor urut berjalan lancar. Dia lalu bicara soal hubungan baiknya dengan Prabowo-Sandiaga. Jokowi juga bicara soal Pemilu 2019 yang mendidik rakyat.

“Saya mengajak kepada kita semuanya agar pilpres ini kita isi pendidikan politik yang baik pada masyarakat. Mari kita tunjukkan kematangan berdemokrasi untuk rakyat, untuk kedewasaan rakyat dalam berdemokrasi. Oleh sebab itu kontestasi politik ini kita beradu kontestasi program, kontestasi adu gagasan, kontestasi adu ide, kontestasi rekam jejak, kontestasi adu prestasi,” kata Jokowi.

“Saya mengajak kia semuanya tidak saling menfitnah, tidak saling menghina, tidak saling mencemooh, tidak saling menjelekkan, karena itu bukan nilai yang kita anut, itu bukan nilai ke-Indonesia-an. Jangan sampai karena kontestasi politik dalam rangka pilpres, silaturahmi di antara kita menjadi tidak baik,” sambung Jokowi.

Jokowi tak ingin ada perpecahan. Dia ingin tetap berhubungan baik dengan Prabowo-Sandiaga. “Saya ingin… meskipun berkontestasi, saya masih bisa bertelepon dengan Pak Prabowo, bertelepon dengan Pak Sandiaga, karena beliau adalah sahabat saya sejak lama, saya kenal Pak Prabowo sejak lama, saya kenal Pak Sandi sejak lama,” ujarnya.

“Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Memang untuk memajukan negara ini banyak rintangan, banyak hambatan, banyak perlawanan tetapi, tidak boleh kita menyerah, hanya ada satu pilihan: Indonesia maju,” imbuh Jokowi.

Kemudian Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendapat giliran. Dalam pidatonya, Prabowo mengimbau semua pihak bersikap tenang dalam menjalani pesta demokrasi. “Saya atas nama pribadi dan atas nama cawapres dan sleuruh partai dan relawan pendukung mengucapkan terima kasih kepada KPU, seluruh komisioner Bawaslu, DKPP atas semua penyelenggaraan untuk mempersiapkan dan melaksankan Pemilu 2019,” kata Prabowo.

Prabowo menyatakan, pemilu ini untuk mencari yang terbaik bagi bangsa. Dia mengajak agar semangat kekeluargaan dikedepankan. “Sama dengan Pak Jokowi, saya harap dan saya berkeinginan dan saya menyerukan seluruh rakyat marilah kita laksanakan pemilu dengan sejuk, damai, semangat kekeluargaan untuk mencari yang terbaik untuk bangsa, bukan untuk cari kesalahan atau kekurangan masing-masing,” ujarnya.

Prabowo menuturkan, meski berbeda kubu di Pilpres, tapi semua merupakan keluarga besar NKRI. Karena itu, seluruh persoalan besar harus disikapi sebagai persoalan keluarga besar NKRI. “Saya harap semua pihak selalu bersikap tenang, tidak emosional, menahan diri, marilah kita songsong proses demokrasi dengan baik, tenang, kita harap semua pihak melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” ujarnya.

CABUT NOMOR: Capres Prabowo dan Joko Widodo menunjukkan nomor urut yang akan digunakan pada kampanye Pilpres 2019 di Kantor KPU Pusat, Jumat (21/9) malam.

Pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 1, Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 2. Pengundian nomor urut pasangan capres dan cawapres ini dilakukan di ruang sidang utama gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (21/9) malam.

Sebelum mengambil nomor urut, cawapres dari kedua kubu mengambil undian ‘tahap pertama’ untuk menentukan siapa yang lebih dulu untuk mengambil nomor urut capres/cawapres. Cawapres yang mendapat angka terkecil dipersilakan lebih dulu mengambil undian nomor urut peserta Pilpres 2019.

Sandiaga Uno mendapat angka 1, sementara Ma’ruf Amin memperoleh angka 10. Alhasil, Prabowo dipersilakan lebih dulu mengambil nomor urut. Saat giliran Jokowi mengambil undian, Ma’ruf Amin terlebih dahulu memimpin doa. Prabowo-Sandiaga juga ikut berdoa bersama.

Usai nomor urut dibacakan, para pendukung lalu mengangkat atribut pasangan calon yang mereka siapkan. Sudah ada angka pada atribut tersebut.

Nomor urut Pilpres 2019 ini, merupakan kebalikan dari nomor urut pada Pilpres 2014 lalu. Di mana Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa, mendapat nomor urut 1. Sedangkan Jokowi, yang berpasangan dengan Jusuf Kalla, mendapat nomor urut 2.

Usai prosesi pengambilan nomor urut, kedua pasangan capres dan cawapres dipersilakan menyampaikan pidato politiknya. Pasangan nomor urut 1 Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat giliran pertama menyampaikan pidato. Dalam pidatonya, Jokowi bersyukur pengambilan nomor urut berjalan lancar. Dia lalu bicara soal hubungan baiknya dengan Prabowo-Sandiaga. Jokowi juga bicara soal Pemilu 2019 yang mendidik rakyat.

“Saya mengajak kepada kita semuanya agar pilpres ini kita isi pendidikan politik yang baik pada masyarakat. Mari kita tunjukkan kematangan berdemokrasi untuk rakyat, untuk kedewasaan rakyat dalam berdemokrasi. Oleh sebab itu kontestasi politik ini kita beradu kontestasi program, kontestasi adu gagasan, kontestasi adu ide, kontestasi rekam jejak, kontestasi adu prestasi,” kata Jokowi.

“Saya mengajak kia semuanya tidak saling menfitnah, tidak saling menghina, tidak saling mencemooh, tidak saling menjelekkan, karena itu bukan nilai yang kita anut, itu bukan nilai ke-Indonesia-an. Jangan sampai karena kontestasi politik dalam rangka pilpres, silaturahmi di antara kita menjadi tidak baik,” sambung Jokowi.

Jokowi tak ingin ada perpecahan. Dia ingin tetap berhubungan baik dengan Prabowo-Sandiaga. “Saya ingin… meskipun berkontestasi, saya masih bisa bertelepon dengan Pak Prabowo, bertelepon dengan Pak Sandiaga, karena beliau adalah sahabat saya sejak lama, saya kenal Pak Prabowo sejak lama, saya kenal Pak Sandi sejak lama,” ujarnya.

“Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Memang untuk memajukan negara ini banyak rintangan, banyak hambatan, banyak perlawanan tetapi, tidak boleh kita menyerah, hanya ada satu pilihan: Indonesia maju,” imbuh Jokowi.

Kemudian Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendapat giliran. Dalam pidatonya, Prabowo mengimbau semua pihak bersikap tenang dalam menjalani pesta demokrasi. “Saya atas nama pribadi dan atas nama cawapres dan sleuruh partai dan relawan pendukung mengucapkan terima kasih kepada KPU, seluruh komisioner Bawaslu, DKPP atas semua penyelenggaraan untuk mempersiapkan dan melaksankan Pemilu 2019,” kata Prabowo.

Prabowo menyatakan, pemilu ini untuk mencari yang terbaik bagi bangsa. Dia mengajak agar semangat kekeluargaan dikedepankan. “Sama dengan Pak Jokowi, saya harap dan saya berkeinginan dan saya menyerukan seluruh rakyat marilah kita laksanakan pemilu dengan sejuk, damai, semangat kekeluargaan untuk mencari yang terbaik untuk bangsa, bukan untuk cari kesalahan atau kekurangan masing-masing,” ujarnya.

Prabowo menuturkan, meski berbeda kubu di Pilpres, tapi semua merupakan keluarga besar NKRI. Karena itu, seluruh persoalan besar harus disikapi sebagai persoalan keluarga besar NKRI. “Saya harap semua pihak selalu bersikap tenang, tidak emosional, menahan diri, marilah kita songsong proses demokrasi dengan baik, tenang, kita harap semua pihak melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/