31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Pascabanjir, Infrastruktur Utara Medan Rusak

Foto: Bagus/Sumut Pos Ratusan Rumah di Perumnas Griya Martubung terendam banjir, Jumat (19/12/2014) pagi.
Foto: Bagus/Sumut Pos
Ratusan Rumah di Perumnas Griya Martubung terendam banjir, Jumat (19/12/2014) pagi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pascabanjir melanda wilayah utara Kota Medan menyisakan kerusakan infrastruktur antara lain jalan dan drainase akibat tergerus air. Banjir yang menyapu 3 kecamatan di Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Deli tersebut sebelumnya terjadi disebabkan curah hujan meningkat sehingga membuat alur drainase yang mengelilingi permukiman masyarakat meluap.

Pantauan Sumut Pos, Minggu (21/12) kemarin, kerusakan infrastruktur umunya terjadi pada fasilitas jalan umum seperti di sepanjang Jalan Rawe Raya dan Komplek TKBM Kelurahan Tangkahan maupun di Jalan Kebun Lada serta Jalan Tuar Raya Kelurahan Besar. Kerusakan jalan di dua kelurahan yang sebelumnya terendam air mencapai ketinggian satu meter kini tampak berlubang dan aspal jalan mengelupas terkikis air.

Bukan cuma jalan, kerusakan infrastruktur lainnya seperti drainase, tanaman penghijauan di pulau-pulau jalan turut pula memperburuk rusaknya fasilitas umum. Seratusan hektar lahan pertanian di dua kelurahan ini, juga habis akibat banjir.

Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Medan Marelan, fasilitas jalan baik milik Pemko Medan maupun Pemprovsu hancur disebabkan banjir. Seperti Jalan Marelan Raya Pasar 5, 4 dan 3 Kelurahan Rengas Pulau serta Pasar 1 Kelurahan Tanah Enam Ratus. Kerusakan jalan pascabanjir, juga terpantau di sepanjang Jalan Kapten Rahmad Buddin Kelurahan Terjun maupun di beberapa titik jalan di Kelurahan Paya Pasir maupun Kelurahan Labuhan Deli.

Di Kecamatan Medan Deli, kerusakan infrastruktur terjadi pada sejumlah titik ruas jalan di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir dan Mabar Hilir. Warga sekitar sangat berharap adanya upaya perbaikan akses jalan yang rusak oleh Pemko Medan.

“Tak cuma jalan yang banyak rusak. Areal kuburan di Tanjung Mulia Hilir yang terendam juga rusak. Warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan,” pinta Suhartono, seorang warga.

Anggota DPRD Kota Medan, Muhammad Nasir Johan menanggapi kerusakan infrastruktur pacsa banjir mengatakan Pemko Medan harus secepatnya melakukan penataan dan perbaikan kembali jalan-jalan maupun drainase yang rusak akibat dari banjir yang terjadi. “Jangan sampai jalan tersebut memakan korban, baru dilakukan langkah perbaikan oleh pemerintah,” ujar Nasir di Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan.

Sementara, UPT Dinas PU Bina Marga Kota Medan, Basrun saat dihubungi menyebutkan, pihaknya belum bisa melakukan pendataan terhadap kerusakan jalan maupun drainase akibat dari dampak banjir yang terjadi. Hal itu dikarenakan adanya sejumlah titik ruas jalan yang masih digenangi air. Menurutnya, banjir yang terjadi di Utara Medan, selain dipicu curah hujan meningkat, juga disebabkan oleh banyak saluran-saluran drainase yang tidak berfungsi karena ditutup masyarakat secara permanen.

“Jalan-jalan dan drainase yang rusak kemungkinan baru diperbaiki tahun depan. Anggaran untuk pembangunan maupun perawatan infrastruktur pada tahun ini (2014) sudah tidak ada lagi,” jelasnya.

Di sisi lain, banjir menyisakan lumpur dan sampah. Warga pun bahu-membahu untuk membersihkan lingkungan mereka kemarin. (rul/gus)

Foto: Bagus/Sumut Pos Ratusan Rumah di Perumnas Griya Martubung terendam banjir, Jumat (19/12/2014) pagi.
Foto: Bagus/Sumut Pos
Ratusan Rumah di Perumnas Griya Martubung terendam banjir, Jumat (19/12/2014) pagi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pascabanjir melanda wilayah utara Kota Medan menyisakan kerusakan infrastruktur antara lain jalan dan drainase akibat tergerus air. Banjir yang menyapu 3 kecamatan di Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Deli tersebut sebelumnya terjadi disebabkan curah hujan meningkat sehingga membuat alur drainase yang mengelilingi permukiman masyarakat meluap.

Pantauan Sumut Pos, Minggu (21/12) kemarin, kerusakan infrastruktur umunya terjadi pada fasilitas jalan umum seperti di sepanjang Jalan Rawe Raya dan Komplek TKBM Kelurahan Tangkahan maupun di Jalan Kebun Lada serta Jalan Tuar Raya Kelurahan Besar. Kerusakan jalan di dua kelurahan yang sebelumnya terendam air mencapai ketinggian satu meter kini tampak berlubang dan aspal jalan mengelupas terkikis air.

Bukan cuma jalan, kerusakan infrastruktur lainnya seperti drainase, tanaman penghijauan di pulau-pulau jalan turut pula memperburuk rusaknya fasilitas umum. Seratusan hektar lahan pertanian di dua kelurahan ini, juga habis akibat banjir.

Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Medan Marelan, fasilitas jalan baik milik Pemko Medan maupun Pemprovsu hancur disebabkan banjir. Seperti Jalan Marelan Raya Pasar 5, 4 dan 3 Kelurahan Rengas Pulau serta Pasar 1 Kelurahan Tanah Enam Ratus. Kerusakan jalan pascabanjir, juga terpantau di sepanjang Jalan Kapten Rahmad Buddin Kelurahan Terjun maupun di beberapa titik jalan di Kelurahan Paya Pasir maupun Kelurahan Labuhan Deli.

Di Kecamatan Medan Deli, kerusakan infrastruktur terjadi pada sejumlah titik ruas jalan di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir dan Mabar Hilir. Warga sekitar sangat berharap adanya upaya perbaikan akses jalan yang rusak oleh Pemko Medan.

“Tak cuma jalan yang banyak rusak. Areal kuburan di Tanjung Mulia Hilir yang terendam juga rusak. Warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan,” pinta Suhartono, seorang warga.

Anggota DPRD Kota Medan, Muhammad Nasir Johan menanggapi kerusakan infrastruktur pacsa banjir mengatakan Pemko Medan harus secepatnya melakukan penataan dan perbaikan kembali jalan-jalan maupun drainase yang rusak akibat dari banjir yang terjadi. “Jangan sampai jalan tersebut memakan korban, baru dilakukan langkah perbaikan oleh pemerintah,” ujar Nasir di Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan.

Sementara, UPT Dinas PU Bina Marga Kota Medan, Basrun saat dihubungi menyebutkan, pihaknya belum bisa melakukan pendataan terhadap kerusakan jalan maupun drainase akibat dari dampak banjir yang terjadi. Hal itu dikarenakan adanya sejumlah titik ruas jalan yang masih digenangi air. Menurutnya, banjir yang terjadi di Utara Medan, selain dipicu curah hujan meningkat, juga disebabkan oleh banyak saluran-saluran drainase yang tidak berfungsi karena ditutup masyarakat secara permanen.

“Jalan-jalan dan drainase yang rusak kemungkinan baru diperbaiki tahun depan. Anggaran untuk pembangunan maupun perawatan infrastruktur pada tahun ini (2014) sudah tidak ada lagi,” jelasnya.

Di sisi lain, banjir menyisakan lumpur dan sampah. Warga pun bahu-membahu untuk membersihkan lingkungan mereka kemarin. (rul/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/