MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, kembali melakukan survei opini publik untuk Pilkada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2018. Survei dilakukan Jumat (8/6) hingga Selasa (12/6).
Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 1000 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error survei 3,16%.
Hasilnya, pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah (Eramas), konsisten unggul terhadap pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss). Hal itu disampaikan Peneliti Senior LSI Denny JA, Rully Akbar pada Wartawan di Medan, Jumat (22/6).
“Untuk simulasi dukungan terhadap calon Gubernur, Edy Rahmayadi juga menggungguli Djarot Saiful Hidayat. Pada pertanyaan terbuka, Edy Rahmayadi mendapat dukungan 39,8%, sedang Djarot Saiful Hidayat mendapat dukungan 24,3%,” katanya.
Begitu juga pada simulasi tertutup, Edy Rahmayadi unggul dengan perolehan dukungan sebesar 45,7%. Sedangkan Djarot Saiful Hidayat mendapat dukungan 33,8%.
“Untuk simulasi dukungan terhadap calon Wakil Gubernur, Musa Rajeckshah juga mengungguli Sihar Sitorus. Pada pertanyaan terbuka, Musa Rajeckshah mendapat dukungan 34,2%, sedangkan Sihar Sitorus mendapat dukungan 26,7%,” kata Rully.
Pada simulasi tertutup, Musa Rajeckshah unggul dengan perolehan dukungan sebesar 40,3%. Sedangkan Sihar Sitorus mendapat dukungan 30,5%.
“Bila disimulasikan secara berpasangan, pasangan Eramas mendapat dukungan 45,5%, mengungguli pasangan Djoss yang mendapat dukungan 34,7%,” tuturnya.
Dari hasil tracking survey, menunjukkan konsistensi kenaikan pasangan Eramas sejak April 2018 dari 43,3% menjadi 45,5% di bulan Juni 2018.
Sedangkan untuk pasangan Djoss juga mengalami kenaikan dari 33,3% bulan April 2018, menjadi 34,7% di bulan Juni 2018.
“Dari simulasi breakdown berdasarkan gender dan usia, rata-rata diatas >40% memilih Eramas. Begitupula dengan simulasi breakdown berdasarkan latar belakang pendidikan dan pendapatan, rata-rata diatas >40% memilih Eramas,” katanya.
“Hanya pemilih berlatar belakang pendapatan dibawah 999 ribu dengan Base 20,3%, pemilih Eramas bersaing dengan pemilih Djoss,” sambung Rully.
Kenapa Eramas masih unggul? Rully menemukan 2 alasan. Pertama, Eramas unggul telak di suku Jawa, Melayu dan pemilih Muslim.
Pada segmen pemilih bersuku Jawa dengan base 33,5%, pasangan Eramas unggul telak 64,2%. Sedangkan Djoss 17,9%.
Pada pemilih Melayu dengan base 4,8%, Eramas unggul 79,3% dan Djoss 3,4%. Selain itu, pasangan Eramas juga unggul telak di basis pemilih beragama Islam dengan base 64,7% yaitu sebesar 65,2%.
“Alasan kedua, Eramas konsisten unggul di 8 Dapil. Yakni Dapil 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 12. Sedangkan Djoss hanya di 4 Dapil, yaitu Dapil 8, 9, 10 dan 11,” tambahnya.
Dengan sisa waktu kurang dari 1 minggu menuju pencoblosan 27 Juni 2018, Rully menyebut hasil survei ini sangat kecil peluangnya untuk berubah.
Ada dua kesimpulan LSI Denny JA. Pertama; pasangan Eramas bisa memenangkan Pilgub Sumatera Utara jika swing voters 33,5% tidak mayoritas dikuasai oleh pasangan Djoss.
Kedua; jika Eramas tidak bisa mengaktifkan partisipasi pemilih di semua wilayah basisnya, dan Djoss dapat memaksimalkan partisipasi pemilih di basisnya.
“Tidak bisa money politik mengubah pilihan orang lain secara kuat. Menjadi pelumas saja bagi orang yang sudah mendukung. Misalnya orang yang mendukung saya, dikasih uang transport sehingga memperkuat untuk milih saya. Memang pengaruh money politik, besar. Namun ketika kita tanyakan lebih dalam, apakah mau merubah pilihan, ternyata di bawah 5%,” tandas Rully.(ain/ala)