SUMUTPOS.CO – Pencarian korban hilang kapal tenggelam, masih nihil hingga hari kelima. Padahal tim SAR Gabungan sudah menurunkan jangkar, ROV, Scan Sonar dan Multibeam Side Scan Sonar. Total korban selamat masih 18 orang plus nakhoda kapal, 3 korban meninggal dunia, dan 184 korban lainnya masih hilang.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Medan, Budiawan, kemarin mengatakan, pencarian di permukaan Danau Toba diperluas hingga sejauh 10-20 kilometer. ”Kenapa itu dilakukan? Karena korban-korban yang mungkin timbul di permukaan akan terhampar ke bibir danau. Sehingga Tim SAR mencari hingga bagian kiri dan kanan bibir danau,” kata Budiawan, Jumat (22/6).
Budiawan menjelaskan, tim yang melakukan penyelaman telah menggunakan alat Scan Sonar dan Multibeam Side Scan Sonar yang didatangkan dari Disposal Mabes TNI AL di Jakarta. Penyelam juga dibantu Tim Pasukan Khusus Detasemen Jalamangkar (Denjaka), Batalyon Intai Amfibi (Taifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Menurut Budiawan, titik pencarian korban di hari ke-5 berbeda dengan titik koordinat pada pencarian sebelumnya. Hal itu setelah Basarnas berkoordinasi dengan Nakhoda KMP Sumut II, yang ada di lokasi saat kejadian terjadi. “Waktu itu KMP Sumut II berdekatan langsung dengan KM Sinar Bangun, dan sempat mengevakuasi beberapa korban. Titik koordinat yang disampaikan nakhoda berbeda sekitar 2 mil dari titik koordinat kita sebelumnya,” ujar Budiawan. (adi/esa/mag-1/prn/bbs/mea)
Â
SUMUTPOS.CO – Pencarian korban hilang kapal tenggelam, masih nihil hingga hari kelima. Padahal tim SAR Gabungan sudah menurunkan jangkar, ROV, Scan Sonar dan Multibeam Side Scan Sonar. Total korban selamat masih 18 orang plus nakhoda kapal, 3 korban meninggal dunia, dan 184 korban lainnya masih hilang.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Medan, Budiawan, kemarin mengatakan, pencarian di permukaan Danau Toba diperluas hingga sejauh 10-20 kilometer. ”Kenapa itu dilakukan? Karena korban-korban yang mungkin timbul di permukaan akan terhampar ke bibir danau. Sehingga Tim SAR mencari hingga bagian kiri dan kanan bibir danau,” kata Budiawan, Jumat (22/6).
Budiawan menjelaskan, tim yang melakukan penyelaman telah menggunakan alat Scan Sonar dan Multibeam Side Scan Sonar yang didatangkan dari Disposal Mabes TNI AL di Jakarta. Penyelam juga dibantu Tim Pasukan Khusus Detasemen Jalamangkar (Denjaka), Batalyon Intai Amfibi (Taifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Menurut Budiawan, titik pencarian korban di hari ke-5 berbeda dengan titik koordinat pada pencarian sebelumnya. Hal itu setelah Basarnas berkoordinasi dengan Nakhoda KMP Sumut II, yang ada di lokasi saat kejadian terjadi. “Waktu itu KMP Sumut II berdekatan langsung dengan KM Sinar Bangun, dan sempat mengevakuasi beberapa korban. Titik koordinat yang disampaikan nakhoda berbeda sekitar 2 mil dari titik koordinat kita sebelumnya,” ujar Budiawan. (adi/esa/mag-1/prn/bbs/mea)