25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Pegawai Nyambi Calo Tiket Diusul Dipecat

Antrian panjang penumpang yang akan check in di KNIA, beberapa waktu lalu.
Antrian panjang penumpang yang akan check in di KNIA, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Kualanamu International Airport (KNIA) telah mempersiapkan beberapa program untuk rencana aksi kesiapan angkutan Lebaran 1435 H. Beberapa program tersebut yakni menciptakan pelayanan kebandar-udaraan yang aman, selamat, efektif, efisien, tertib dan lancar serta tidak terjadinya hambatan dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran terutama di peak season.

Selain itu, sarana dan prasarana juga akan terus dibenahi termasuk penyempurnaan toilet, fasilitas musala dan masjid, kelengkapan rambu-rambu, penambahan trolli, flight information display system (fids) yang terus update untuk memudahkan pengguna jasa serta ketersediaan klinik kesehatan oleh KKP.

General Manager, T Said Ridwan kepada wartawan, Selasa (22/7) mengatakan aksi kesiapan ini dimulai pada H-7 hingga H+7 dengan membentuk posko Lebaran. Unsur yang terlibat agar kesiapan angkutan lebaran lancar yakni Otban wilayah II, Airnav, maskapai penerbangan, ground handling, CIQ (Custom, Immigration and Quaranteen), kepolisian dan PT Angkasa Pura (AP) II.

“Posko pelayanan lebaran ini memfokuskan pada 3 S: safety, security and service. Di mana keseluruhan pelayanan harus memenuhi unsur persyaratan keselamatan operasional bandara dan navigasi penerbangan serta fasilitas lainnya. Sehingga bandara dan ruang udara aman untuk operasi penerbangan,” katanya.

Dirincikannya, KNIA menargetkan pertumbuhan pengguna jasa sebesar 3 persen untuk domestik dan 5 persen untuk international dari tahun 2013. Ditotalkan pengguna jasa sebanyak 26.000 penumpang setiap harinya.

Namun, agar aksi kesiapan angkutan lebaran di KNIA berjalan tertib dan nyaman, kata GM, pihaknya kerap berupaya untuk membereskan calo tiket yang berkeliaran di areal tiket sales.

Menurutnya, calo-calo tiket itu dipelihara oleh maskapai. “Dari pegawai kemudian menjadi calo. Saya minta itu diproses ke manajemen untuk supaya dipecat,” tambahnya seraya menyatakan taksi gelap juga menjadi permasalahan yang mendalam di Bandara Kualanamu.

Lebih lanjut, terkait calo tiket, menurutnya, maskapai tersebut juga membutuhkan jasa dari seorang calo tersebut. “Kalau di Jakarta, tiket sales itu ditutup, sudah dipasang kamera. Makanya para calo di areal itu tidak bisa berbuat apa-apa, karena ditutup dan meresahkan masyarakat,” pungkasnya.

Untuk rencana aksi pengamanan, PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Kualanamu mempersiapkan beberapa hal menyangkut sosialisasi kawasan keselamatan operasi penerbangan (kkop) kepada masyarakat, kewajiban AP II dalam memberikan perlindungan fasilitas yang timbul jika terjadi kecelakaan penerbangan dan menjamin tidak akan ada lagi yang bermain petasan, layang-layang serta membakar sampah di area sisi udara bandara.

Sementara, untuk mendukung kelancaran transportasi, KNIA menyiapkan sejumlah armada angkutan darat. Dirincikan taksi sebanyak 35 unit, bus 57 unit, travel 21 unit dan rent car 58 unit. Ketua Posko Lebaran, Taufik Edi menambahkan untuk hari ini penumpang di Bandara Kualanamu belum mengalami lonjakan.

Dikatakannya, H-2 dan H-4 Lebaran, perkiraan penumpang akan mencapai 10.000 hingga 12.000. “Namun itu hanya untuk yang berangkat. Berangkat dan tiba kemungkinan 24.000. Sekarang ini masih sepi karena bisa jadi dipengaruhi keadaan politik,” bilangnya. (ted/azw)

Antrian panjang penumpang yang akan check in di KNIA, beberapa waktu lalu.
Antrian panjang penumpang yang akan check in di KNIA, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Kualanamu International Airport (KNIA) telah mempersiapkan beberapa program untuk rencana aksi kesiapan angkutan Lebaran 1435 H. Beberapa program tersebut yakni menciptakan pelayanan kebandar-udaraan yang aman, selamat, efektif, efisien, tertib dan lancar serta tidak terjadinya hambatan dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran terutama di peak season.

Selain itu, sarana dan prasarana juga akan terus dibenahi termasuk penyempurnaan toilet, fasilitas musala dan masjid, kelengkapan rambu-rambu, penambahan trolli, flight information display system (fids) yang terus update untuk memudahkan pengguna jasa serta ketersediaan klinik kesehatan oleh KKP.

General Manager, T Said Ridwan kepada wartawan, Selasa (22/7) mengatakan aksi kesiapan ini dimulai pada H-7 hingga H+7 dengan membentuk posko Lebaran. Unsur yang terlibat agar kesiapan angkutan lebaran lancar yakni Otban wilayah II, Airnav, maskapai penerbangan, ground handling, CIQ (Custom, Immigration and Quaranteen), kepolisian dan PT Angkasa Pura (AP) II.

“Posko pelayanan lebaran ini memfokuskan pada 3 S: safety, security and service. Di mana keseluruhan pelayanan harus memenuhi unsur persyaratan keselamatan operasional bandara dan navigasi penerbangan serta fasilitas lainnya. Sehingga bandara dan ruang udara aman untuk operasi penerbangan,” katanya.

Dirincikannya, KNIA menargetkan pertumbuhan pengguna jasa sebesar 3 persen untuk domestik dan 5 persen untuk international dari tahun 2013. Ditotalkan pengguna jasa sebanyak 26.000 penumpang setiap harinya.

Namun, agar aksi kesiapan angkutan lebaran di KNIA berjalan tertib dan nyaman, kata GM, pihaknya kerap berupaya untuk membereskan calo tiket yang berkeliaran di areal tiket sales.

Menurutnya, calo-calo tiket itu dipelihara oleh maskapai. “Dari pegawai kemudian menjadi calo. Saya minta itu diproses ke manajemen untuk supaya dipecat,” tambahnya seraya menyatakan taksi gelap juga menjadi permasalahan yang mendalam di Bandara Kualanamu.

Lebih lanjut, terkait calo tiket, menurutnya, maskapai tersebut juga membutuhkan jasa dari seorang calo tersebut. “Kalau di Jakarta, tiket sales itu ditutup, sudah dipasang kamera. Makanya para calo di areal itu tidak bisa berbuat apa-apa, karena ditutup dan meresahkan masyarakat,” pungkasnya.

Untuk rencana aksi pengamanan, PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Kualanamu mempersiapkan beberapa hal menyangkut sosialisasi kawasan keselamatan operasi penerbangan (kkop) kepada masyarakat, kewajiban AP II dalam memberikan perlindungan fasilitas yang timbul jika terjadi kecelakaan penerbangan dan menjamin tidak akan ada lagi yang bermain petasan, layang-layang serta membakar sampah di area sisi udara bandara.

Sementara, untuk mendukung kelancaran transportasi, KNIA menyiapkan sejumlah armada angkutan darat. Dirincikan taksi sebanyak 35 unit, bus 57 unit, travel 21 unit dan rent car 58 unit. Ketua Posko Lebaran, Taufik Edi menambahkan untuk hari ini penumpang di Bandara Kualanamu belum mengalami lonjakan.

Dikatakannya, H-2 dan H-4 Lebaran, perkiraan penumpang akan mencapai 10.000 hingga 12.000. “Namun itu hanya untuk yang berangkat. Berangkat dan tiba kemungkinan 24.000. Sekarang ini masih sepi karena bisa jadi dipengaruhi keadaan politik,” bilangnya. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/