MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sungai Deli kembali meluap, Selasa (22/11) dini hari. Air menggenangi pemukiman warga di kawasan Jalan DC Barito, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Medan Polonia. Petugas yang siap siaga, langsung bertindak. Warga yang menjadi korban banjir dievakuasi ke aula kantor Camat Medan Polonia.
Selain di Medan Polonia, petugas di posko dan pemantauan juga melakukan evakuasi terhadap warga korban banjir di Kelurahan Beringin, Medan Selayang, Di samping itu, evakusi pada dini hari itu juga harus dilakukan terhadap warga korban banjir di Gang Pelita, Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Kampung Baru, Medan Maimun.
Jajaran Pemko Medan tampak juga bersiaga di wilayah Kecamatan Medan Maimun, di sepanjang aliran Sungai Deli. Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama pihak kecamatan, kelurahan, dan kepala lingkungan terus berjaga untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan, termasuk melakukan evakuasi secepat mungkin.
Di kawasan Medan Maimun ini, luapan air Sungai Deli mengakibatkan banjir. Lokasi yang terdampak yakni di Kelurahan Aur di Jalan Brigjen Katamso Pantai Burung, Jalan Mantri, dan Jalan Syahbandar. Di Kelurahan Sei Mati di Gang Sempurna, Gang Alfajar, Gang Bidan, Gang Merdeka, Gang Barisan, Gang Perwira, dan Gang Ksatria. Di Kelurahan Kampung Baru di Jalan Brigjen Katamso Gang Pasar Senen Lemnbah, Gang Subur Bawah, Gang Setia Baru, dan Gang Pelita II.
Di Kelurahan Hamdan banjir terjadi di Jalan Multatuli Bawah, Jalan Pasar, Jalan Teratai Pasiran, dan Jalan Badur Bawah. Kelurahan Sukaraja di Jalan Bahagia Gang Sederhana dan Jalan Warna Ujung. Kelurahan Jati di bantaran Sungai Deli kawasan Jalan Ir Juanda.
Petugas Pemko Medan juga sigap bersama warga di Kecamatan Medan Belawan Kelurahan Sicanang dalam menghadapi banjir rob. Pasang air laut mengalami ketinggian antara 50 sampai 80 cm. Banjir ini menggenangi sebagian pemukiman warga, namun memang tidak dibutuhkan evakuasi.
Kondisi yang sama juga terjadi di Jalan Yos Sudarso Kelurahan Bahari Medan Belawan. Di sini ketinggian pasang air laut 40 sampai 70 cm, hingga air menggenangi sebagian permukiman. Kendati kondisi aman dan terkendali, petugas Pemko Medan masih tetap berjaga di sana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Medan, Muhammad Husni mengatakan, pihaknya menurunkan 8 tim untuk melakukan evakuasi korban banjir bekerjasama dengan pihak kecamatan dan perangkat daerah terkait. Tim yang juga dibantu relawan dan Basarnas ini, lanjutnya, dibagi dalam lima zona evakuasi dan penanganan. “Tim melakukan penanganan tanggap darurat, termasuk memberikan makanan kepada warga korban banjir,” ungkapnya.
Pasang Tanggul Sementara di Taman Maharani
Sementara, Wali Kota Medan Bobby Nasution tak bisa tidur nyenyak di saat warganya mengalami banjir. Menantu Presiden Joko Widodo ini, turun langsung meninjau pemasangan tanggul sementara di bantaran Sungai Deli, tepatnya di kawasan Taman Maharani, Jalan Kol Yos Sudarso Simpang Aloha, Senin (21/11/2022) malam. Pemasangan tanggul ini dilakukan sebagai jawaban atas keluhan masyarakat terkait melimpahnya air sungai saat banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
“Malam ini kita meninjau pemasangan tanggul sementara. Pemasangan tanggul ini juga dilakukan untuk mendukung pemasangan tiang pancang, kita berkolaborasi dengan Kodim 0201/Medan dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II,” kata Bobby.
Dalam peninjauan yang didampingi Dandim 0201/BS Kol Inf Ferry Muzawwad SP MSi dan Mohammad Firman, Bobby menjelaskan, pemasangan tanggul juga dilakukan untuk memenuhi permintaan warga agar luapan air sungai tidak melimpah ke badan jalan. “Kami memasang tanggul sementara ini menggunakan sandbag guna mengantisipasi luapan Sungai Deli ke badan jalan maupun permukiman warga. Semoga cara ini dapat meminimalisir terjadinya banjir di kawasan ini,” ujarnya.
Dijelaskan Bobby, proses pemasangan tanggul sementara tersebut tidak akan lama. Pihaknya menargetkan, pengerjaannya dapat diselesaikan dalam beberapa hari saja. “Pengerjaan malam ini akan dilanjutkan lagi besok. Ini pengerjaannya tidak akan lama, paling sekitar dua hari pengerjaannya,” katanya.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Medan, H Ihwan Ritonga mendukung langkah yag dilakukan Bobby bersama Kodim 0201/Medan dalam memaksimalkan pencegahan banjir di lingkungan masyarakat dengan memasang tanggul. “Setidaknya ini cara yang efektif untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir banjir yang terjadi. Setidaknya masyarakat dapat terbantu karena jumlah debit air yang meluap ke permukiman mereka dan ke badan-badan jalan dapat berkurang jauh atau tidak ada sama sekali” ucap Ihwan kepada Sumut Pos, Selasa (22/11).
Ihwan pun berharap, kedepannya semakin banyak tanggul-tanggul sementara yang bisa dibangun untuk mencegah dampak banjir yang lebih buruk di masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal tak jauh dari bantaran sungai. “Ada cukup banyak titik-titik permukiman yang tak jauh dari bantaran sungai. Bila titik-titik ini dapat dibangun tanggul-tanggul sementara, maka akan banyak warga yang tertolong dari banjir,” ujarnya.
Namun yang paling penting, sambung Ihwan, adalah proses normalisasi sungai yang harus segera dilakukan oleh Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II. Tak cuma sungai, pembangunan drainase-drainase di Kota Medan juga harus segera dituntaskan. Mengingat, DPRD Medan telah mengesahkan anggaran yang tidak sedikit di Dinas PU Kota Medan untuk melakukan pembangunan drainase. “Drainase-drainase ini harus segera dituntaskan. Banjir yang terjadi kemarin harus membuat Dinas PU dapat bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan pembangunan drainase-drainase ini,” pungkasnya.
BMKG: Waspada Banjir dan Longsor
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat di 22 kabupaten/kota se-Sumatera Utara (Sumut) agar selalu waspada terhadap bencana banjir dan longsor, yang diakibatkan cuaca ekstrem. “Kita keluarkan peringatan dini, waspada potensi hujan lebat di wilayah lereng Timur, Pantai Timur, Pantai Barat, Lereng Barat, dan pegunungan di Sumut yang dapat menyebabkan banjir dan longsor,” imbau Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Martha R Manurung, Selasa (22/11).
Dijelaskannya, untuk 2-3 hari ke depan, wilayah yang berpotensi hujan lebat, yakni di Tapanuliutara (Taput), Tapanulitengah (Tapteng), Tapanuliselatan (Tapsel), Mandailingnatal (Madina), Padanglawas (Palas), Padanglawas Utara (Paluta), Kepulauan Nias, Langkat, Deliserdang, Asahan, Simalungun, Karo, Toba, Dairi, Pakpakbharat, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Labuhanbatu Utara (Labura).
Sedangkan, lanjutnya, wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai badai guntur, yaitu di Karo, Langkat, Binjai, Medan, Deliserdang, Simalungun, Madina, Tapteng, Tapsel, Asahan, Pakpakbharat, Humbanghasundutan (Humbahas), Dairi, Batubara, Labusel, Labura, Labuhanbatu dan sekitarnya.
“Untuk suhu udara berkisar 16.0-31.0°C, kelembapan Udara, yakni 60-95 persen. Sedangkan kecepatan pergerakan angin dari Barat-Timur Laut, 10-30 km/jam. Dan titik panas (Hotspot) di Sumut, sebanyak 1 titik panas,” tandasnya. (map/dwi/adz)