27.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

PT KAI Siagakan Regu Terbang

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS Pekerja merapikan bantalan rel Kereta Api di Stasiun Besar KA Medan, Kamis (1/5) lalu. PT KAI berencana membangun jalur ganda kereta api, yang akan berdampak pada penggusuran ribuan warga Kota Medan.
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
 Kereta Api di Stasiun Besar KA Medan. PT KAI berencana siagakan regu terbang.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Mengatasi berbagai gangguan perjalanan kereta api pada Natal dan Tahun Baru khususnya di kawasan Sumatera Utara (Sumut), PT KAI Divre I Sumut-Aceh menyiagakan Regu Terbang (flying gank).

Manager Humas PT KAI Divre I Sumut-Aceh, Joni Martinus mengatakan, regu terbang ini sengaja dibentuk untuk penanganan masalah yang sifatnya insidentil. Jadi, mereka bergerak cepat ketika terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Misalnya, bencana alam, kerusakan tehnis, dan lain sebagainya.”Regu terbang tersebut berjumlah sebanyak 174 orang. Regu ini bekerja sama dengan instansi terkait, seperti pemerintah daerah dan aparat keamanan,” ujar Joni, kemarin.

Diutarakannya, selain membentuk regu terbang, pihaknya juga menyediakan prasarana yaitu Alat Material Untuk Siaga (AMUS). Seperti, bantalan beton, rel, pasir, batu, peralatan dongkrak, kereta penolong, perancah, dan lainnya

“AMUS disiapkan pada lokasi yang dianggap berpotensi gangguan banjir, longsor atau ambles. Sehingga, ketika terjadi masalah bisa cepat diatasi,” kata Joni.

Dikatakan Joni, berdasarkan pemetaan pihaknya terdapat daerah yang rawan longsor atau ambles. Yakni, antara Siantar-Dolok Meranggir, kilo meter (KM) 79 Rantau Prapat, KM 17, 26 & 31 Kisaran. Daerah selanjutnya, antara Dolok Meranggir-Tebing Tinggi (KM 20 & KM 23).

“Untuk kawasan Medan-Belawan tidak termasuk daerah rawan tersebut,” tuturnya.

Tak hanya itu, sambung Joni, ada juga daerah yang dikategorikan ‘tumpukan labil’. Artinya, tanahnya tidak kokoh sehingga agak goyang ketika dilintasi kereta api. Daerah yang termasuk ini terdapat di kawasan Tebing Tinggi.

“Ada juga daerah rawan pelemparan batu atau benda tumpul, seperti KM 3 antara Medan-Binjai, Araskabu-Lubuk Pakam, Bamban-Rambutan, Peranakan-Lima Puluh, dan Sei Bejangkar-Buluh. Untuk mengantisipasi tindak kriminal ini, maka kita menyiagakan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang bertugas melakukan patroli,” tandasnya.

38 Tenaga Medis dan 16 Ambulance Disiagakan

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Medan menempatkan 38 Tenaga Medis di 14 Pos PAM Natal dan Tahun Baru yang tersebar di 11 titik di Medan. Dengan begitu, setiap Pos PAM Natal dan Tahun Baru, akan diisi 3 sampai 4 Tenaga Medis, ditambah lagi 1 Dokter sebagai Penanggung Jawab. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Medan, drg Usma Polita pada Wartawan, Kamis (22/12) siang.

Selain itu, lanjut Usma, jika pihaknya juga menyiapkan 16 ambulance. Namun hanya 3 unit ambulance yang disiagakan di Pos PAM. Sementara 13 unit ambulance lagi, akan disiagakan di Puskesmas. Termasuk Rumah Sakit (RS) rujukan, dikatakan Usma sudah ada 21 RS di Medan yang bersedia, termasuk RSUD dr Pirngadi Medan.

“Tenaga Medis yang kita kerahkan itu, merupakan Tenaga Medis Puskesmas yang ada di sekitar masing-masing Pos PAM. Rencananya, kita menempatkan Tenaga Medis, Dokter serta ambulance itu mulai Jumat (23/12) hingga Minggu (1/1), ” ungkap Usma.

Dijelaskan Usma, peran pihaknya pada Pos PAM Natal dan Tahun Baru 2017 itu untuk melayani kesehatan Pemudik di perjalanan, sehingga Pemudik dalam kondisi sehat dalam berkendara. Untuk itu, Usma mengimbau Pemudik yang merasa kesehatan terganggu, datang ke Pos PAM untuk memeriksa kesehatan. Dengan kondisi sehat dalam berkendara, disebut Usma akan dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

Kasubbag Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin menyebut, pihaknya siap menjadi Rumah Sakit Rujukan. Sebab, hal itu sudah menjadi kewajiban Rumah Sakit selaku pemberi layanan kesehatan. “Kami siap melayani pasien rujukan 24 jam,” pungkasnya. (ris/ain/ila)

 

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS Pekerja merapikan bantalan rel Kereta Api di Stasiun Besar KA Medan, Kamis (1/5) lalu. PT KAI berencana membangun jalur ganda kereta api, yang akan berdampak pada penggusuran ribuan warga Kota Medan.
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
 Kereta Api di Stasiun Besar KA Medan. PT KAI berencana siagakan regu terbang.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Mengatasi berbagai gangguan perjalanan kereta api pada Natal dan Tahun Baru khususnya di kawasan Sumatera Utara (Sumut), PT KAI Divre I Sumut-Aceh menyiagakan Regu Terbang (flying gank).

Manager Humas PT KAI Divre I Sumut-Aceh, Joni Martinus mengatakan, regu terbang ini sengaja dibentuk untuk penanganan masalah yang sifatnya insidentil. Jadi, mereka bergerak cepat ketika terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Misalnya, bencana alam, kerusakan tehnis, dan lain sebagainya.”Regu terbang tersebut berjumlah sebanyak 174 orang. Regu ini bekerja sama dengan instansi terkait, seperti pemerintah daerah dan aparat keamanan,” ujar Joni, kemarin.

Diutarakannya, selain membentuk regu terbang, pihaknya juga menyediakan prasarana yaitu Alat Material Untuk Siaga (AMUS). Seperti, bantalan beton, rel, pasir, batu, peralatan dongkrak, kereta penolong, perancah, dan lainnya

“AMUS disiapkan pada lokasi yang dianggap berpotensi gangguan banjir, longsor atau ambles. Sehingga, ketika terjadi masalah bisa cepat diatasi,” kata Joni.

Dikatakan Joni, berdasarkan pemetaan pihaknya terdapat daerah yang rawan longsor atau ambles. Yakni, antara Siantar-Dolok Meranggir, kilo meter (KM) 79 Rantau Prapat, KM 17, 26 & 31 Kisaran. Daerah selanjutnya, antara Dolok Meranggir-Tebing Tinggi (KM 20 & KM 23).

“Untuk kawasan Medan-Belawan tidak termasuk daerah rawan tersebut,” tuturnya.

Tak hanya itu, sambung Joni, ada juga daerah yang dikategorikan ‘tumpukan labil’. Artinya, tanahnya tidak kokoh sehingga agak goyang ketika dilintasi kereta api. Daerah yang termasuk ini terdapat di kawasan Tebing Tinggi.

“Ada juga daerah rawan pelemparan batu atau benda tumpul, seperti KM 3 antara Medan-Binjai, Araskabu-Lubuk Pakam, Bamban-Rambutan, Peranakan-Lima Puluh, dan Sei Bejangkar-Buluh. Untuk mengantisipasi tindak kriminal ini, maka kita menyiagakan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang bertugas melakukan patroli,” tandasnya.

38 Tenaga Medis dan 16 Ambulance Disiagakan

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Medan menempatkan 38 Tenaga Medis di 14 Pos PAM Natal dan Tahun Baru yang tersebar di 11 titik di Medan. Dengan begitu, setiap Pos PAM Natal dan Tahun Baru, akan diisi 3 sampai 4 Tenaga Medis, ditambah lagi 1 Dokter sebagai Penanggung Jawab. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Medan, drg Usma Polita pada Wartawan, Kamis (22/12) siang.

Selain itu, lanjut Usma, jika pihaknya juga menyiapkan 16 ambulance. Namun hanya 3 unit ambulance yang disiagakan di Pos PAM. Sementara 13 unit ambulance lagi, akan disiagakan di Puskesmas. Termasuk Rumah Sakit (RS) rujukan, dikatakan Usma sudah ada 21 RS di Medan yang bersedia, termasuk RSUD dr Pirngadi Medan.

“Tenaga Medis yang kita kerahkan itu, merupakan Tenaga Medis Puskesmas yang ada di sekitar masing-masing Pos PAM. Rencananya, kita menempatkan Tenaga Medis, Dokter serta ambulance itu mulai Jumat (23/12) hingga Minggu (1/1), ” ungkap Usma.

Dijelaskan Usma, peran pihaknya pada Pos PAM Natal dan Tahun Baru 2017 itu untuk melayani kesehatan Pemudik di perjalanan, sehingga Pemudik dalam kondisi sehat dalam berkendara. Untuk itu, Usma mengimbau Pemudik yang merasa kesehatan terganggu, datang ke Pos PAM untuk memeriksa kesehatan. Dengan kondisi sehat dalam berkendara, disebut Usma akan dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

Kasubbag Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin menyebut, pihaknya siap menjadi Rumah Sakit Rujukan. Sebab, hal itu sudah menjadi kewajiban Rumah Sakit selaku pemberi layanan kesehatan. “Kami siap melayani pasien rujukan 24 jam,” pungkasnya. (ris/ain/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/