28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

BBJP TPA Terjun Jadi Harapan Baru Pemanfaatan Sampah di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN dan Pemko Medan meresmikan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Plant TPA Terjun, Kamis (22/12).

BBJP Plant merupakan alternatif solusi untuk permasalahan sampah kota, serta upaya mendorong percepatan net zero emission dengan memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar cofiring untuk PLTU. n Dan BBJP Plant seluas sekitar 240 meter persegi di Kota Medan, akan beroperasi di TPA Terjun, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.

Dalam acara peresmian BBJP Plant TPA Terjun, GM PLTU Pangkalansusu, Trisno Widayat mengatakan, Kota Medan merupakan penghasil sampah yang paling besar di Sumatera Utara (Sumut), dan layak untuk memproduksi biomass campuran batubara di PLTU.

“Kami telah melakukan uji coba hasil dari mesin pencacah untuk sampah ranting pohon dan daun. Sudah bisa sebagai bahan cofiring. Di sini, lokasi mesin pencacah mendapat tempat yang layak atas dukungan Pemko Medan,” ungkap Trisno di depan hadirin saat acara peresmian BBJP Plant.

Selanjutnya, sambutan dari GM PLN UIKSBU Purnomo, yang dalam kesempatan tersebut diwakili Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum, mengatakan, permasalahan sampah kota pada saat ini menjadi permasalahan utama pada setiap kota di Indonesia. Sedangkan sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibillity (CSR) PT PLN (Persero), maka pihaknya dalam hal ini diwakili PLN UIKSBU, menginisiasi dan melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan Pemko Medan dalam pemanfaatan sampah per kota menjadi BBJP untuk Pembangkit PLN, khususnya PLTU Pangkalansusu.

Pada acara yang sama, Senior Engineer 1 Pembangkitan Regional Kantor Pusat, Teuku Khaldun menjelaskan, biomass yang berasal dari sampah akan dijadikan alternatif bahan bakar untuk mengoperasikan PLTU.

“Setelah selesai pilot project PLN, akan kami serahkan ke pemko untuk selanjutnya bisa masuk ke tahap komersialisasi. Nanti akan jadi pendapatan pemerintah di sini,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya bisa memproduksi sekitar 1 ton biomass per hari di BBJP Plant TPA Terjun.

“Sampah yang masuk itu bisa lebih dari 5 ton, lalu hasil BBJP-nya sekitar sepertiga dari sampah yang dikelola,” kata Khaldun lagi.

Khaldun mengatakan, sampah yang bisa diolah untuk jadi BBJP, yakni sampah yang berasal dari tanaman, sampah dapur organik, dan sampah plastik. Dia pun berharap, nantinya akan ada penambahan mesin dan perluasan area BBJP Plant.

“PLN tidak berharap proyek ini akan mangkrak atau ditinggal. PLN punya kewajiban untuk memonitor dan membantu pemerintah daerah. Kami juga berharap Pemda tidak tinggal diam. Pemda juga bisa membangun yang seperti ini, karena anggaran kami juga terbatas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Syarifuddin Irsan Dongoran, mewakili Wali Kota Medan, mengatakan, pengerjaan fisik BBJP Plant sudah selesai, sehingga saat ini bisa dimulai produksi. Hal tersebut menurutnya, merupakan sebuah hasil kolaborasi antara Pemko Medan dengan PLN, yang mampu jadi satu solusi permasalahan sampah di Kota Medan.

“BBJP Plant kami harap akan mampu jadi solusi limbah sampah menjadi bahan yang bermanfaat bagi alam dan lingkungan. BBJP ini bersifat mendaur ulang limbah sampah jadi bahan bakar pengganti bahan fosil. Maka harapan kami semakin terbuka untuk menyelamatkan bumi dari penggunaan bahan bakar fosil,” ujar Syarifuddin.

Dalam acara tersebut, turut hadir jajaran dari PLN UIKSBU, Indonesia Power, dan jajaran Pemko Medan. Acara peresmian BBJP Plant tersebut diisi dengan simulasi pengolahan sampah menjadi BBJP, dan pengiriman perdana produk BBJP Plant TPA Terjun ke PLTU Pangkalansusu. (ila/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN dan Pemko Medan meresmikan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Plant TPA Terjun, Kamis (22/12).

BBJP Plant merupakan alternatif solusi untuk permasalahan sampah kota, serta upaya mendorong percepatan net zero emission dengan memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar cofiring untuk PLTU. n Dan BBJP Plant seluas sekitar 240 meter persegi di Kota Medan, akan beroperasi di TPA Terjun, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.

Dalam acara peresmian BBJP Plant TPA Terjun, GM PLTU Pangkalansusu, Trisno Widayat mengatakan, Kota Medan merupakan penghasil sampah yang paling besar di Sumatera Utara (Sumut), dan layak untuk memproduksi biomass campuran batubara di PLTU.

“Kami telah melakukan uji coba hasil dari mesin pencacah untuk sampah ranting pohon dan daun. Sudah bisa sebagai bahan cofiring. Di sini, lokasi mesin pencacah mendapat tempat yang layak atas dukungan Pemko Medan,” ungkap Trisno di depan hadirin saat acara peresmian BBJP Plant.

Selanjutnya, sambutan dari GM PLN UIKSBU Purnomo, yang dalam kesempatan tersebut diwakili Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum, mengatakan, permasalahan sampah kota pada saat ini menjadi permasalahan utama pada setiap kota di Indonesia. Sedangkan sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibillity (CSR) PT PLN (Persero), maka pihaknya dalam hal ini diwakili PLN UIKSBU, menginisiasi dan melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan Pemko Medan dalam pemanfaatan sampah per kota menjadi BBJP untuk Pembangkit PLN, khususnya PLTU Pangkalansusu.

Pada acara yang sama, Senior Engineer 1 Pembangkitan Regional Kantor Pusat, Teuku Khaldun menjelaskan, biomass yang berasal dari sampah akan dijadikan alternatif bahan bakar untuk mengoperasikan PLTU.

“Setelah selesai pilot project PLN, akan kami serahkan ke pemko untuk selanjutnya bisa masuk ke tahap komersialisasi. Nanti akan jadi pendapatan pemerintah di sini,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya bisa memproduksi sekitar 1 ton biomass per hari di BBJP Plant TPA Terjun.

“Sampah yang masuk itu bisa lebih dari 5 ton, lalu hasil BBJP-nya sekitar sepertiga dari sampah yang dikelola,” kata Khaldun lagi.

Khaldun mengatakan, sampah yang bisa diolah untuk jadi BBJP, yakni sampah yang berasal dari tanaman, sampah dapur organik, dan sampah plastik. Dia pun berharap, nantinya akan ada penambahan mesin dan perluasan area BBJP Plant.

“PLN tidak berharap proyek ini akan mangkrak atau ditinggal. PLN punya kewajiban untuk memonitor dan membantu pemerintah daerah. Kami juga berharap Pemda tidak tinggal diam. Pemda juga bisa membangun yang seperti ini, karena anggaran kami juga terbatas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Syarifuddin Irsan Dongoran, mewakili Wali Kota Medan, mengatakan, pengerjaan fisik BBJP Plant sudah selesai, sehingga saat ini bisa dimulai produksi. Hal tersebut menurutnya, merupakan sebuah hasil kolaborasi antara Pemko Medan dengan PLN, yang mampu jadi satu solusi permasalahan sampah di Kota Medan.

“BBJP Plant kami harap akan mampu jadi solusi limbah sampah menjadi bahan yang bermanfaat bagi alam dan lingkungan. BBJP ini bersifat mendaur ulang limbah sampah jadi bahan bakar pengganti bahan fosil. Maka harapan kami semakin terbuka untuk menyelamatkan bumi dari penggunaan bahan bakar fosil,” ujar Syarifuddin.

Dalam acara tersebut, turut hadir jajaran dari PLN UIKSBU, Indonesia Power, dan jajaran Pemko Medan. Acara peresmian BBJP Plant tersebut diisi dengan simulasi pengolahan sampah menjadi BBJP, dan pengiriman perdana produk BBJP Plant TPA Terjun ke PLTU Pangkalansusu. (ila/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/