SUMUTPOS.CO – Gumaran Syahputra Marbun, balita berusia 2 tahun 6 bulan asal Simalungun ini, hanya bisa merengek menangis menahan rasa sakitnya. Bola mata kirinya membengkak sebesar bola kasti. Gumaran divonis dokter menderita retinoblastoma atau kanker mata. Kini ia dirawat di RSU H Adam Malik Medan.
“Sakit mak..sakit,” ujar Gumaran merengek menahan rasa sakit pada mata bagian kirinya. Air mata Gumaran sering kali meleleh jatuh pada bagian mata kirinya. Sedangkan mata sebelah kanannya sulit dibuka meski tidak membengkak. Namun rasa sakit juga merembet pada bagian mata sebelah kanannya.
Ibunda Gumaran, Tiarma Mariana br Gultom (43), hanya bisa pasrah menerima nasib hidupnya yang harus merawat anaknya yang menderita kanker mata. Warga Jalan Saribudolok, Sawahtiga, Kecamatan Panambean, Kabupaten Simalungun ini
berusaha menjalani dengan ikhlas dan tegar, meski tanpa ditemani suami. Sebab, sang suami telah pergi meninggalkannya tanpa kabar hingga sekarang.
Tiarma bercerita, anak ketiganya itu lahir tanggal 20 September 2015. Sejak usia setahun Gumaran menderita kanker mata. Awal penyakit ini diketahui setelah dibawa ke RS Mata, Siantar, pada tahun 2016.
“Mata anak saya ini berubah mirip seperti mata kucing. Bola matanya kian hari kian membesar. Sekarang bola matanya sudah seukuran bola kasti dan keluar dari kelopak mata. Usai berobat di rumah sakit itu, dirujuk ke RS Adam Malik. Namun pada waktu itu, tidak langsung ke RS Adam Malik karena mengurus kartu BPJS Kesehatan,” ujar Tiarma sambil menyeka air matanya.
Tiarma yang memiliki tiga anak ini, kini tak tahu harus bagaimana menjalani hidupnya dengan menafkahi tiga anaknya tersebut. Apalagi, dirinya tak bisa mencari uang karena harus menunggui anaknya Gumaran sepanjang hari karena tengah dirawat di RSU H Adam Malik Medan. “Tolonglah kami, tolong saya,. Semoga ada dermawan yang berbaik hati menolong kami,” kata Tiarma menangis sambil membelai rambut Gumaran.