30 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Lajang Tua dan Anjingnya Tewas Terpanggang

MINTA BABI ARSIK
Nando sendiri teringat permintaan Gopis, sehari sebelum tewas. Sore itu, jelas Nando, Gopis sempat berbincang-bincang dengan keluarganya usai berjalan sore dengan tongkatnya. Dia minta dibuatkan babi arsik. Namun, keinginan tersebut rencana akan dibuat pagi ini.

“Aku dengar dari tante dan tulangku Bang, bahwa semalam opung Gopis sempat minta dibuatkan babi arsik. Rencananya ini hari mau dibuat bang, ternyata itu pesan-pesan terakhirnya sebelum meninggal bang,” terang Nando. “Baik kali opung Gopis ini bang, dari kecilnya dia dirawat sama opungku sampe tua ini bang. Udah macam keluarga kandung kami lah dia ini bang, gak nyangka kami dia akan pergi bang. Padahal semalam sore masih kutengok dia jalan-jalan didepan gang pake tongkatnya itu bang,” tambah Nando.

Apakah ada kecurigaan kebakaran itu disengaja? Nando tak berani memastikan tapi mengaku ada perselisihan keluarganya dengan tetangga. Itu terkait permasalahan tanah bersama dua unit rumah tersebut yang dihargai Rp 250 juta.

“Dua tahun lalu pernah ada konflik dengan tetangga ini bang, rencananya mereka mau bayari tanah dan rumah itu seharga Rp 250 juta. Manalah mungkin kita setuju bang, murah kali dihargai segitu. Dibangunnyalah rumahnya dan diambil 3 meter lebar jalan ini dan 80 meter panjangnya kurang lebih bang. Dulu mobil bisa masuk ke dalam gang ini, sekarang tengoklah bang sempitnya. Jalan pun digarapnya untuk bangun rumahnya,” tutup Nando.

Sementara itu, berdasarkan pantauan kru koran ini dilokasi, tampak 2 ekor anjing yang masih hidup, satu ekor ayam betina yang masih mengerami telurnya, tetap bertahan di lokasi tersebut. Sementara seekor anjing yang sudah hangus terpanggang, langsung dikuburkan tepat di depan rumah tersebut.

“Untuk jenazah korban, akan disemayamkan esok hari bang, di tempat pemakaman umum kristen di Jalan Gajah Mada, Medan. Dan sebelumnya di Sakramen di GKPI Medan Kota,” pungkas Nando diamini Rospita dan Firman Hutabarat.(mag2/trg)

MINTA BABI ARSIK
Nando sendiri teringat permintaan Gopis, sehari sebelum tewas. Sore itu, jelas Nando, Gopis sempat berbincang-bincang dengan keluarganya usai berjalan sore dengan tongkatnya. Dia minta dibuatkan babi arsik. Namun, keinginan tersebut rencana akan dibuat pagi ini.

“Aku dengar dari tante dan tulangku Bang, bahwa semalam opung Gopis sempat minta dibuatkan babi arsik. Rencananya ini hari mau dibuat bang, ternyata itu pesan-pesan terakhirnya sebelum meninggal bang,” terang Nando. “Baik kali opung Gopis ini bang, dari kecilnya dia dirawat sama opungku sampe tua ini bang. Udah macam keluarga kandung kami lah dia ini bang, gak nyangka kami dia akan pergi bang. Padahal semalam sore masih kutengok dia jalan-jalan didepan gang pake tongkatnya itu bang,” tambah Nando.

Apakah ada kecurigaan kebakaran itu disengaja? Nando tak berani memastikan tapi mengaku ada perselisihan keluarganya dengan tetangga. Itu terkait permasalahan tanah bersama dua unit rumah tersebut yang dihargai Rp 250 juta.

“Dua tahun lalu pernah ada konflik dengan tetangga ini bang, rencananya mereka mau bayari tanah dan rumah itu seharga Rp 250 juta. Manalah mungkin kita setuju bang, murah kali dihargai segitu. Dibangunnyalah rumahnya dan diambil 3 meter lebar jalan ini dan 80 meter panjangnya kurang lebih bang. Dulu mobil bisa masuk ke dalam gang ini, sekarang tengoklah bang sempitnya. Jalan pun digarapnya untuk bangun rumahnya,” tutup Nando.

Sementara itu, berdasarkan pantauan kru koran ini dilokasi, tampak 2 ekor anjing yang masih hidup, satu ekor ayam betina yang masih mengerami telurnya, tetap bertahan di lokasi tersebut. Sementara seekor anjing yang sudah hangus terpanggang, langsung dikuburkan tepat di depan rumah tersebut.

“Untuk jenazah korban, akan disemayamkan esok hari bang, di tempat pemakaman umum kristen di Jalan Gajah Mada, Medan. Dan sebelumnya di Sakramen di GKPI Medan Kota,” pungkas Nando diamini Rospita dan Firman Hutabarat.(mag2/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru