31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Lajang Tua dan Anjingnya Tewas Terpanggang

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gopis Pasaribu (76) tewas mengenaskan. Pria yang masih melajang itu, terpanggang setelah kediamannya di sebuah gang sempit tak jauh dari simpang Jl. Cangkir, Kec. Medan Petisah, terbakar Selasa (23/6) sekitar pukul 00.30 WIB. Api yang melahap 2 pintu rumah semi permanen itu, padam usai 6 mobil pemadam beraksi.

Di rumah dua pintu itu, satu pintu dihuni Lina br Hutabarat dan suaminya. Satu pintu lagi, dihuni Gopis bersama 2 saudara angkatnya, Rospita Hutabarat (57) dan Firman Hutabarat (55). Ya, Gopis sendiri merupakan anak angkat di keluarga Hutabarat. Orangtua Rospita dan Firman mengadopsi Gopis sejak kecil.

Di hari nahas itu, kebetulan Gopis tinggal sendirian. Rospita dan Firman pergi ke kawasan Jl. Setia Budi, bersama Timor Hutagaol (54) karena urusan keluarga. Tak ada yang tahu penyebab kebakaran. Namun warga kaget dan berbondong datang setelah melihat kobaran api dan kepulan asap.

Api cepat membesar karena bangunan sebagian terbuat dari papan. Warga juga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Tapi, karena posisi rumah di gang yang sangat sempit membuat warga kesulitan. Sementara, Lina dan suaminya sempat menyelamatkan sejumlah barang-barang mereka.

“Kejadiannya tadi malam bang. Memang kebetulan opung ini sendirian dirumah bang. Mereka tinggal berempat dirumah ini bang, ada tanteku, ada tulangku dan ada juga anak sulungku. Untung aja siang semalam anakku bisa kami jemput dan bujuk agar pulang kerumah bang. Kalau gak, mungkin dia jadi korban juga,” terang Nando Hutagalung (33) keluarga korban yang berada di lokasi.

Mendapati informasi tersebut, 6 unit mobil pemadam kebakaran pun mendatangi lokasi untuk memadamkan api. Namun, karena lokasi gang yang sempit, membuat dua mobil pemadam masuk dari Jalan Gelas sementara empat mobil pemadam lainnya masuk dari Jalan Cangkir. Sekitar 2 jam kemudian, api baru dapat dipadamkan.

Sementara itu, petugas kepolisian Polsek Medan Baru yang tiba dilokasi, langsung melakukan olah TKP dan menemukan Gopis yang sudah tak bernyawa lagi bersama seekor anjing bernama Pongker. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sementara untuk dugaan api berasal belum dapat dipastikan, karena banyak pihak mengatakan bahwa api berasal dari lilin, rokok, dan lain-lain.

“Untuk dugaan yang kita dapatkan bang, api berasal dari lilin, rokok dan katanya ada juga yang dicampakkan. Karena malam itu di sini mati lampu, saat mendapat informasi kebakaran itulah aku ke sini bang. Kami tinggal di rumah orangtua di Jalan M. Idris bang. Jadi, untuk pastinya biarlah pihak kepolisian yang menjelaskan langsung dan mengungkapkannya,” terang Nando.

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gopis Pasaribu (76) tewas mengenaskan. Pria yang masih melajang itu, terpanggang setelah kediamannya di sebuah gang sempit tak jauh dari simpang Jl. Cangkir, Kec. Medan Petisah, terbakar Selasa (23/6) sekitar pukul 00.30 WIB. Api yang melahap 2 pintu rumah semi permanen itu, padam usai 6 mobil pemadam beraksi.

Di rumah dua pintu itu, satu pintu dihuni Lina br Hutabarat dan suaminya. Satu pintu lagi, dihuni Gopis bersama 2 saudara angkatnya, Rospita Hutabarat (57) dan Firman Hutabarat (55). Ya, Gopis sendiri merupakan anak angkat di keluarga Hutabarat. Orangtua Rospita dan Firman mengadopsi Gopis sejak kecil.

Di hari nahas itu, kebetulan Gopis tinggal sendirian. Rospita dan Firman pergi ke kawasan Jl. Setia Budi, bersama Timor Hutagaol (54) karena urusan keluarga. Tak ada yang tahu penyebab kebakaran. Namun warga kaget dan berbondong datang setelah melihat kobaran api dan kepulan asap.

Api cepat membesar karena bangunan sebagian terbuat dari papan. Warga juga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Tapi, karena posisi rumah di gang yang sangat sempit membuat warga kesulitan. Sementara, Lina dan suaminya sempat menyelamatkan sejumlah barang-barang mereka.

“Kejadiannya tadi malam bang. Memang kebetulan opung ini sendirian dirumah bang. Mereka tinggal berempat dirumah ini bang, ada tanteku, ada tulangku dan ada juga anak sulungku. Untung aja siang semalam anakku bisa kami jemput dan bujuk agar pulang kerumah bang. Kalau gak, mungkin dia jadi korban juga,” terang Nando Hutagalung (33) keluarga korban yang berada di lokasi.

Mendapati informasi tersebut, 6 unit mobil pemadam kebakaran pun mendatangi lokasi untuk memadamkan api. Namun, karena lokasi gang yang sempit, membuat dua mobil pemadam masuk dari Jalan Gelas sementara empat mobil pemadam lainnya masuk dari Jalan Cangkir. Sekitar 2 jam kemudian, api baru dapat dipadamkan.

Sementara itu, petugas kepolisian Polsek Medan Baru yang tiba dilokasi, langsung melakukan olah TKP dan menemukan Gopis yang sudah tak bernyawa lagi bersama seekor anjing bernama Pongker. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sementara untuk dugaan api berasal belum dapat dipastikan, karena banyak pihak mengatakan bahwa api berasal dari lilin, rokok, dan lain-lain.

“Untuk dugaan yang kita dapatkan bang, api berasal dari lilin, rokok dan katanya ada juga yang dicampakkan. Karena malam itu di sini mati lampu, saat mendapat informasi kebakaran itulah aku ke sini bang. Kami tinggal di rumah orangtua di Jalan M. Idris bang. Jadi, untuk pastinya biarlah pihak kepolisian yang menjelaskan langsung dan mengungkapkannya,” terang Nando.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/