26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ratusan Buruh Mengamuk, Pabrik Kompor Hock Dilempari

Foto: Gatha Ginting/PM Ratusan buruh berusaha mendobrak pagar pabrik PT. Hockindo Citra Lestari, di Jalan Medan-Binjai, Km.12.5, Medan, Selasa (23/9).
Foto: Gatha Ginting/PM
Ratusan buruh berusaha mendobrak pagar pabrik PT. Hockindo Citra Lestari, di Jalan Medan-Binjai, Km.12.5, Medan, Selasa (23/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kemarahan ratusan buruh pabrik kompor Hock yang dipecat secara sepihak memuncak. Selasa (23/9) siang. Kantor PT Hockindo di Jalan Medan-Binjai Km 12 Kec. Sunggal jadi sasaran lemparan hingga membuat kaca-kaca pos sekuriti berpecahan dan sejumlah barang rusak.

Ratusan buruh yang tergabung dalam Buruh Pabrik dari Gabungan Serikat Buruh Independen (GDBI) menuntut pertanggung jawaban pihak perusahaan. Massa meminta PT Hockindo mempekerjakan kembali sekitar 699 buruh yang dipecat secara sepihak. Tetapi, beberapa kali dilakukan unjuk rasa, tututan tersebut tidak digubris. Karenanya, dalam demo kemarin, ratusan massa yang kadung emosi memaksa merengsek masuk ke dalam pabrik. Namun langkah para buruh terhalang oleh pagar pabrik.

“Kami mau 699 pekerja yang dipecat secara sepihak untuk dipekerjakan kembali,” teriak massa sambil menggoyang-goyangkan pagar pabrik.

Kesulitan masuk ke dalam pabrik semakin membuat para pendemo kian marah. Sebagian dari mereka mulai melemparkan batu ke dalam pabrik. Bahkan pos sekuriti dirusak massa, kaca-kaca yang terpasang hancur dihujani batu.

“Di mana hati nurani kalian, kayak mana kami memberikan makan untuk anak istri kami,” teriak massa lagi.

Dalam tuntutannya massa juga meminta pihak perusahaan segera menghapus sistem outsourching. “Kami meminta agar outsourching dihapuskan, karena hal itu lah awal permulaan buruh-buruh banyak yang dipecat,” ucap massa lagi.

Aksi ratusan buruh terlihat menyibukkan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di sekitar pabrik kompor hock tersebut. Namun emosi massa tak kunjung mereda dan mereka meminta perwakilan perusahaan memberikan penjelasan kepada mereka.

 

Maling Dimassa

Di tengah-tengah amuk buruh yang berunjuk rasa di depan pabrik kompor Hock, seorang pencuri malah beraksi mempereteli sepeda motor pengunjuk rasa. Tak pelak Andhika (21), warga Jalan Medan-Binjai Km 12,7 Jl. Bersama Gang Sawah Kec. Sunggal, babak belur dipukuli massa.

Dengan bermodalkan obeng Andhika melancarkan aksinya mencuri batere sepeda motor Honda Kharisma milik salah seorang buruh yang belum diketahui identitasnya. Malang aksi yang dilakukannya bersama dengan rekannya yang diketahui bernama Rifki warga Asrama Kebun Lada, ini diketahui masyarakat sekitar yang juga sedang ikut berdemo. Tak ingin kecolongan, warga segera menangkap dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian yang sedang mengamankan daerah pabrik kompor tersebut.

Dengan tangan digari, pelaku pun diboyong ke pos sekuriti PT Hockindo untuk diinterogasi oleh pihak kepolisian Polsek Sunggal. Dari tangan pelaku ditemukan barang bukti berupa 1 unit batere kereta GS Astra, gari jempol, tomsol, HP nokia, handsfree serta dompet yang berisi uang tunai Rp12 ribu.

Pelaku mengaku terpaksa mencuri lantaran ada kesempatan dan rencananya batere tersebut akan dijual dan hasilnya dibagi rata. Andhika mengaku tak bekerja sendiri, melainkan bersama Rifki yang dketahui mengendarai Yamaha Mio J warna biru putih dengan ciri-ciri mengenakan kaos warna orange. Namun rekannya berhasil kabur saat melihat temannya ketangkap tangan oleh warga. (bay/bd)

Foto: Gatha Ginting/PM Ratusan buruh berusaha mendobrak pagar pabrik PT. Hockindo Citra Lestari, di Jalan Medan-Binjai, Km.12.5, Medan, Selasa (23/9).
Foto: Gatha Ginting/PM
Ratusan buruh berusaha mendobrak pagar pabrik PT. Hockindo Citra Lestari, di Jalan Medan-Binjai, Km.12.5, Medan, Selasa (23/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kemarahan ratusan buruh pabrik kompor Hock yang dipecat secara sepihak memuncak. Selasa (23/9) siang. Kantor PT Hockindo di Jalan Medan-Binjai Km 12 Kec. Sunggal jadi sasaran lemparan hingga membuat kaca-kaca pos sekuriti berpecahan dan sejumlah barang rusak.

Ratusan buruh yang tergabung dalam Buruh Pabrik dari Gabungan Serikat Buruh Independen (GDBI) menuntut pertanggung jawaban pihak perusahaan. Massa meminta PT Hockindo mempekerjakan kembali sekitar 699 buruh yang dipecat secara sepihak. Tetapi, beberapa kali dilakukan unjuk rasa, tututan tersebut tidak digubris. Karenanya, dalam demo kemarin, ratusan massa yang kadung emosi memaksa merengsek masuk ke dalam pabrik. Namun langkah para buruh terhalang oleh pagar pabrik.

“Kami mau 699 pekerja yang dipecat secara sepihak untuk dipekerjakan kembali,” teriak massa sambil menggoyang-goyangkan pagar pabrik.

Kesulitan masuk ke dalam pabrik semakin membuat para pendemo kian marah. Sebagian dari mereka mulai melemparkan batu ke dalam pabrik. Bahkan pos sekuriti dirusak massa, kaca-kaca yang terpasang hancur dihujani batu.

“Di mana hati nurani kalian, kayak mana kami memberikan makan untuk anak istri kami,” teriak massa lagi.

Dalam tuntutannya massa juga meminta pihak perusahaan segera menghapus sistem outsourching. “Kami meminta agar outsourching dihapuskan, karena hal itu lah awal permulaan buruh-buruh banyak yang dipecat,” ucap massa lagi.

Aksi ratusan buruh terlihat menyibukkan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di sekitar pabrik kompor hock tersebut. Namun emosi massa tak kunjung mereda dan mereka meminta perwakilan perusahaan memberikan penjelasan kepada mereka.

 

Maling Dimassa

Di tengah-tengah amuk buruh yang berunjuk rasa di depan pabrik kompor Hock, seorang pencuri malah beraksi mempereteli sepeda motor pengunjuk rasa. Tak pelak Andhika (21), warga Jalan Medan-Binjai Km 12,7 Jl. Bersama Gang Sawah Kec. Sunggal, babak belur dipukuli massa.

Dengan bermodalkan obeng Andhika melancarkan aksinya mencuri batere sepeda motor Honda Kharisma milik salah seorang buruh yang belum diketahui identitasnya. Malang aksi yang dilakukannya bersama dengan rekannya yang diketahui bernama Rifki warga Asrama Kebun Lada, ini diketahui masyarakat sekitar yang juga sedang ikut berdemo. Tak ingin kecolongan, warga segera menangkap dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian yang sedang mengamankan daerah pabrik kompor tersebut.

Dengan tangan digari, pelaku pun diboyong ke pos sekuriti PT Hockindo untuk diinterogasi oleh pihak kepolisian Polsek Sunggal. Dari tangan pelaku ditemukan barang bukti berupa 1 unit batere kereta GS Astra, gari jempol, tomsol, HP nokia, handsfree serta dompet yang berisi uang tunai Rp12 ribu.

Pelaku mengaku terpaksa mencuri lantaran ada kesempatan dan rencananya batere tersebut akan dijual dan hasilnya dibagi rata. Andhika mengaku tak bekerja sendiri, melainkan bersama Rifki yang dketahui mengendarai Yamaha Mio J warna biru putih dengan ciri-ciri mengenakan kaos warna orange. Namun rekannya berhasil kabur saat melihat temannya ketangkap tangan oleh warga. (bay/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/